Berinvestasi bukanlah aktivitas baru. Namun, tidak sedikit juga yang belum benar-benar memahaminya mereka masih berada di batas mendengar saja. Hal ini terkadang menimbulkan kecemasan tersendiri dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak. Agar lebih akrab, bagi anda yang masih baru dalam dunia penanaman modal, ada baiknya melihat-lihat cara memulai investasi dari yang paling dasar berikut ini.
-
Menyediakan Dana yang Akan Diinvestasikan
Untuk mulai berinvestasi, dana seperti apa yang sebaiknya Anda sediakan? Jawabannya adalah dana khusus. Maksudnya, Anda harus menyisihkan dana lain di luar kebutuhan sehari-hari (demi kestabilan). Jika tidak bisa dalam jumlah besar, sedikit pun tidak masalah karena saat ini tempat dan jenis investasi untuk dana minim juga sudah bisa ditemui.
-
Memilih Jenis Investasi yang Sesuai dengan Kondisi Anda
Di dalam aktivitas menanam modal, ada tiga faktor dasar yang akan mempengaruhi optimal-tidaknya imbal balik (return) investasi Anda nanti. Faktor-faktor itu adalah modal (capital), risiko (risk), dan tujuan (objective).
Mengenai modal, poin tersebut sudah dijelaskan sedikit di atas. Lalu, apa kaitannya dengan jenis investasi? Sebut saja jenis investasi yang Anda pilih adalah properti (ruko atau rumah untuk disewa, misalnya). Modal untuk jenis ini tentu memerlukan dana lebih besar dari investasi emas yang berkisar dari Rp1.000.000 –bisa lebih atau kurang ini tergantung dari bobot atau sistem investasinya.
Selanjutnya adalah risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, seorang calon investor harus tau cara memulai investasi yang baik untuk itu ia harus memutuskan seberapa besar risiko yang berani diambil. Namun begitu, sikap yang bijak bukanlah berani mematok risiko yang ‘wah’ demi hasil yang ‘wah’ juga, melainkan mampu memperkecil risiko kerugian yang mungkin terjadi.
-
Untung Rugi dan Pengelolaan Keuangan
Dalam aktivitas berinvestasi, tidak ada jaminan bahwa seorang investor bisa mutlak rugi maupun untung. Bahkan untuk jenis investasi saham yang mampu membawa keuntungan besar saja bisa mengalami kerugian. Di sinilah pemahaman mengenai seluk beluk investasi sangat diperlukan.
Dari sekian cara dalam memperkecil risiko kerugian tersebut, banyak investor menerapkan sistem diversifikasi. Ini artinya, si investor menggunakan lebih dari satu jenis investasi. Misalnya, dengan dana yang ada, dia menggunakan jenis obligasi, saham, dan komoditas. Atau, bisa juga dengan saham yang ditanam ke lebih dari satu perusahaan.
Kemudian, pengelolaan keuangan pada dasarnya tidak hanya pada dana yang sudah Anda investasikan, tetapi juga pada pengelolaan pendapatan hingga pengeluaran sehari-hari. Jika semua aspek berjalan stabil, maka Anda akan selalu siap dengainvestasn hal-hal yang mungkin terjadi kedepannya.
-
Mulai Investasi
Cara memulai investasi selanjutnya adalah memulai investasi. Jika jenis yang Anda pilih adalah saham, biasanya, Anda harus membuka rekening di perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas ini adalah perantara yang mengelola investasi saham. Mereka memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tidak hanya asal memulai dengan memahami 4 hal di atas. Namun, kamu juga perlu mengetahui 5 jenis profil risiko dalam pengelompokkan tipe investornya di bawah ini:
Lima Jenis Profil Risiko dalam Pengelompokkan Tipe Investor
Sebagian besar kasus menyebutkan bahwa semakin tinggi risiko yang diambil, semakin besar pula imbal baliknya. Ada lima tipe umum investor berdasarkan kisaran risiko dalam berinvestasi. Perlu diketahui, risiko ini tidak bisa terlepas sama sekali dari sang investor karena biasanya disebabkan oleh latar belakang sang investor itu sendiri.
Namun begitu, hal ini bisa diperkecil dengan sistem diversifikasi atau menggunakan lebih dari satu jenis instrumen investasi.
- Defensive atau memiliki tingkat toleransi yang rendah. Tipe ini cenderung berusaha memperoleh keuntungan dengan cara menghindar dari risiko kerugian sekecil apa pun; mereka mencari saat yang benar-benar tepat untuk berinvestasi.
- Conservative atau di bawah rata-rata. Tipe ini lebih memilih tempat yang aman (deposito misalnya) daripada yang memiliki imbal balik besar namun sangat berisiko (seperti saham).
- Balanced atau yang termasuk ke dalam jenis sedang. Mereka yang memiliki tipe ini cenderung melihat pada seimbang-tidaknya antara imbal balik dan risiko dari jenis investasi mereka.
- Moderately aggressive atau di atas rata-rata. Mereka sudah lebih berani menggunakan kombinasi jenis investasi dengan persentase masing-masing, seperti deposito, obligasi, dan saham.
- Aggressive atau memiliki toleransi tinggi. Kalau konservatif memilih jangka panjang dan tidak begitu mengawasi kondisi investasi mereka, maka tipe agresif biasanya lebih pendek dan teliti. Dibandingkan yang lain, tipe ini berani memasang persentase tinggi pada investasi jenis saham.
Bagaimana dengan tujuan (objective)? Sekali lagi, hal ini juga erat hubungannya dengan poin-poin lainnya. Tujuan (pendidikan atau pensiun, misalnya) akan memengaruhi target, jenis investasi dan jangka waktunya, hingga jumlah dana yang akan dikeluarkan.
Demikian penjelasan dasar dari cara memulai investasi. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, sangat dianjurkan untuk melihat lebih jauh seputar jenis-jenis investasi. Lebih membantu lagi jika penjelasan tersebut dilengkapi dengan poin minus dan plusnya. Dengan begitu, akan mudah bagi Anda dalam memilih jenis investasi yang dirasa sesuai.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]
[…] Baca Juga : 5 Cara Memulai Investasi Dengan Mudah […]
[…] yang membuat emas masih menjadi suatu investasi yang menjanjikan adalah harganya yang terus meningkat. Saat pasar saham sedang turun investasi yang satu ini juga […]
[…] Baca Juga : 5 Cara Memulai Investasi Dengan Mudah […]
[…] Baca Juga: 5 Cara Memulai Investasi Dengan Mudah […]
[…] pembeli cerdas adalah tips terpenting dalam memulai investasi properti pertamamu. Bekali diri dengan pengetahuan memadai agar kamu tidak salah […]
[…] Lain halnya dengan reksadana pasar uang yang lebih mudah, dengan dana Rp 100 ribu saja kamu dapat memulai investasi awalmu dan tentunya dapat dicairkan kapan […]
[…] memulai investasi reksa dana, seorang investor harus membaca prospektus reksadana. Hal ini sangat penting, terutama […]
[…] rencana bisnis adalah bagian penting memulai investasi pertanian. Tanyakan pada diri Anda, apakah Anda ingin memiliki perkebunan skala kecil atau […]
[…] instrumen yang paling cocok sesuai dengan preferensimu, jangan sampai memulai investasi yang belum kamu pahami ya. dimanapun kamu melakukan investasi, jangan lupa untuk selalu […]
[…] Semoga informasi di atas bisa bermanfaat dan menjadi acuan bagi Anda yang memiliki rencana untuk memulai investasi dengan mendepositokan sejumlah dana di bank […]
[…] tempatkan seluruh telur-telur yang kamu miliki ke dalam satu keranjang. Jadi, jika kamu ingin memulai investasi awal kamu jangan tempatkan seluruh dana investasimu ke dalam satu investasi. Tempatkan dana […]
[…] satu investasi paling mudah untuk dimulai dan dilakukan yaitu menabung. Siapapun dapat memulai investasi ini, dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Selain mudah, menabung juga tidak memerlukan […]
[…] untuk memulainya padahal kegiatan investasi ini semakin lama semakin mempermudah mereka yang ingin memulai investasi. Baik itu dari segi kemudahan, maupun modal yang dibutuhkan dalam memulainya. Bahkan sekarang […]
[…] Lain halnya dengan reksadana pasar uang yang lebih mudah, dengan dana Rp 100 ribu saja kamu dapat memulai investasi awalmu dan tentunya dapat dicairkan kapan […]
[…] buku menjadi sarana terbaik. Membaca buku investasi akan bermanfaat. Selain sebagai cara mudah memulai investasi, buku dapat memberikan Anda […]
[…] rendah untuk tipe investor yang cenderung berhati-hati. Berikut ini adalah pembahasan mengenai cara Memulai Investasi yang […]
[…] satu cara teraman menuju kebebasan finansial. Artikel terbaru ini akan memberikan informasi tentang Cara Memulai Investasi dan jenis-jenis investasi yang perlu Anda […]
[…] termasuk perusahaan dengan lebih banyak wanita di posisi kepemimpinan. Nah kita akan membahas cara memulai investasi dengan […]
[…] Beberapa instrumen investasi bahkan mempermudah para calon investor dengan memberikan kemudahan memulai investasi dengan modal […]
[…] dari itu, sebelum memulai investasi reksadana, pastikan jenis reksadana yang kamu pilih sesuai dengan tujuan […]
[…] Salah satu contohnya yaitu peer to peer lending. Investasi jangka pendek tersebut memang terbukti memberikan imbal hasil yang cukup tinggi, sehingga membuat banyak sekali peminatnya. Bagi Anda yang saat ini hendak melakukan investasi, maka berikut ini akan di berikan ulasan mengenai bagaimana cara memulai investasi. […]
[…] Laporan arus kas mempunyai peranan yang sangat penting di dalam bisnis. Tidak hanya bagi seorang akuntan bisnis saja, tapi juga sebagai seorang pebisnis Andapun juga perlu untuk memahami cash flow statement. […]
[…] produktif, sangat disarankan untuk mulai mempersiapkan diri berinvestasi. Pahami dulu seperti apa cara memulai investasi sehingga bisa menghasilkan profit yang besar dan meminimalkan risiko kerugian yang […]
[…] Baca juga: 5 Cara Memulai Investasi Dengan Mudah […]
[…] Baca juga: 5 Cara Memulai Investasi Dengan Mudah […]