Investasi tidak pernah bisa lepas dari yang namanya risiko. Secara umum, risiko investasi merupakan deviasi dari hasil yang diharapkan. Banyak orang yang berpikir bahwa risiko merupakan hal yang negatif, ancaman, dan harus dihindari. Padahal, jika risiko dikelola, hasil investasi jauh lebih menguntungkan.
Adanya risiko yang timbul akibat investasi kerap menjadi penyebab mundurnya langkah para investor. Namun, ada pula yang menjalankan sejumlah strategi guna mengukur risiko investasi dan meminimalisir kerugian. Apa saja di antaranya?
-
Lakukan Diversifikasi Portofolio Pada Investasi
Jangan memasukkan seluruh dana yang kamu miliki pada satu instrumen saja. Sebagai investor, kamu harus bisa mengukur dan membatasi eksposur pada jenis investasi tertentu. Ini disebut melakukan diversifikasi portofolio. Caranya dengan membagi dana yang dimiliki ke berbagai jenis investasi.
Sebagai contoh, kamu bisa memilih saham, pendapatan tetap, dan campuran secara bersamaan dalam portofolio investasi reksadana. Ketiganya dapat disimpan dalam jangka waktu yang berbeda. Bukan hanya itu, reksadana saham juga masih bisa dibagi dalam beberapa jenis, seperti reksadana saham papan atas atau papan menengah/kecil.
Ada beberapa tips yang bisa kamu coba. Pertama, atur saham dalam portofolio supaya tidak terlalu banyak. Sebanyak 3-5 perusahaan saja sudah cukup. Kemudian, ambil saham dari sektor yang berbeda. Kamu juga perlu menyimpan dana lebih banyak pada perusahaan yang lebih bagus.
-
Mulai Investasi dengan Dana Sedikit
Karena ingin memperoleh keuntungan yang besar, tidak sedikit orang yang menggelontorkan dana besar pada instrumen investasi tertentu. Padahal, pengalaman berinvestasinya belum banyak. Ini adalah kesalahan yang besar karena risiko yang timbul juga tinggi.
Sebaiknya, mulailah investasi dalam jumlah yang sedikit. Pahami instrumen tersebut sedikit demi sedikit dan ketahui strategi terbaik untuk menangani risikonya.
Bahkan, belajar dari orang lain atau buku saja tidak cukup. Kamu harus benar-benar terjun langsung. Dalam berinvestasi, pengalaman sendiri bisa jadi berbeda dengan pengalaman orang lain.
-
Pilihlah Investasi Jangka Panjang
Strategi untuk mengukur risiko investasi lainnya adalah dengan menentukan jangka waktu investasi. Secara umum, ada tiga jenis investasi berdasarkan jangka waktunya, yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Investasi jangka panjang identik dengan keuntungan yang kecil. Meskipun demikian, risikonya juga lebih kecil dibandingkan jenis investasi lain. Selain jangka waktunya, cara membelinya pun harus bertahap. Ini berkaitan dengan titik support dan titik resistance.
Baca juga: Persiapkan Investasi Jangka Panjang Dengan 5 Investasi Ini!
-
Lakukan Analisis Secara Mendalam
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu instrumen investasi, kamu wajib mengenal lebih dulu instrumen tersebut. Bukan hanya itu, kamu juga perlu melakukan analisis yang mendalam terhadap sektor-sektor yang ingin dipilih.
Hal ini terutama perlu dilakukan pada saat kamu berinvestasi saham. Ada sektor perusahaan yang menentukan emiten dalam saham. Performa harga saham salah satunya dipengaruhi oleh kondisi perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, seorang investor perlu memiliki wawasan yang luas mengenai berita terkini. Jika perusahaan yang menawarkan saham dalam kondisi bagus, harga saham biasanya akan melonjak.
-
Gunakan Strategi Cut Loss
Strategi cut loss adalah menjual saham yang rugi dengan harga tertentu. Amannya, cut loss dapat dilakukan jika harga saham turun lebih dari lima persen. Dana yang kamu dapatkan dari penjualan saham tersebut bisa dipindahkan pada perusahaan lain yang sedang naik. Sekali lagi, untuk menentukan hal ini, kamu membutuhkan pengalaman dan jam terbang di dunia investasi.
-
Gunakan Uang yang Tidak diperlukan Pada Waktu Tertentu
Investasi, terutama yang berisiko tinggi, tidak bisa diprediksi. Tren bisa naik, bisa juga turun seketika. Karena itu, kamu tidak bisa mengharapkan imbal baliknya secara pasti.
Supaya tidak mengalami kerepotan, jangan menggunakan uang yang ternyata diperlukan pada waktu tertentu. Sebaiknya, sisihkan dana investasi dari pemasukan dengan alokasi tertentu. Dengan cara ini, kamu dapat mengendalikan risiko investasi tanpa memengaruhi bujet bulanan.
Jadi, risiko investasi memang tidak bisa dihindari. Setiap investor harus pandai mengukur risiko tersebut dan mengelolanya dengan strategi terbaik. Niscaya, hasil investasi akan lebih menguntungkan. Nah, apakah kamu siap untuk mulai berinvestasi sekarang?
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
[…] Berbicara risiko memang apapun itu investasinya tentu Ada risiko di dalamnya. Namun, selain risiko investasi emas juga memiliki beberapa keuntungan diantaranya seperti yang akan kita bahas di bawah […]
[…] Optimalisasi investasi yang bisa didapatkan melalui manajemen investasi cukup banyak. Dengan pengelolaan yang baik, kamu dapat menjaga nilai aset investasi yang dimiliki. Kamu juga dapat melakukan monitoring ketika terjadi penyusutan nilai pada aset. Selain itu, manajemen investasi juga bisa digunakan untuk mengetahui tingkat risiko investasi. […]
[…] instrumen investasi lainya, SBI juga menawarkan keuntungan bagi para pemiliknya. SBI memiliki risiko investasi yang cukup rendah bila dibandingkan dengan investasi saham maupun reksa dana. Hal ini karena selaku […]
[…] Terlebih lagi investasi ini merupakan aset yang mudah dijual atau diuangkan. Tetapi untuk risiko investasi, investasi emas merupakan investasi yang cukup memiliki risiko salah satunya risiko menyimpan emas […]
[…] Untuk investor yang satu ini ini biasanya lebih mengerti prinsip high risk high gain. Para Risk Seeker ini juga cenderung untuk mencari imbal hasil yang tinggi, maka dari itu mereka lebih berani mengambil risiko dalam investasi. […]
[…] dengannya. Sebenarnya, keputusan itu dapat dipertimbangkan dari cara menyikapi perbedaan tingkat risiko investasi yang akan ditanggung. Nah, investor dapat dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan kepribadiannya […]
[…] investasi yang terbilang cukup mudah untuk dilakukan. Seperti yang sudah dibahas sedikit di atas, risiko investasi ini relatif cukup rendah. Reksadana juga dapat dibeli di lembaga pengelola dan penerbit produk […]
[…] Baca juga: 6 Strategi Mengukur Risiko Investasi […]
[…] Baca juga: 6 Strategi Mengukur Risiko Investasi […]
Comments are closed.