Dalam berinvestasi, setiap investor tentu menginginkan tingkat profit sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, banyak orang yang selalu berupaya untuk mencari instrumen investasi dengan tingkat pengembalian tinggi. Di waktu yang sama, kamu juga tidak boleh melewatkan optimalisasi dengan melakukan manajemen investasi yang baik.
Optimalisasi investasi yang bisa didapatkan melalui manajemen investasi cukup banyak. Dengan pengelolaan yang baik, kamu dapat menjaga nilai aset investasi yang dimiliki. Kamu juga dapat melakukan monitoring ketika terjadi penyusutan nilai pada aset. Selain itu, manajemen investasi juga bisa digunakan untuk mengetahui tingkat risiko investasi.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, manajemen investasi menjadi hal yang wajib dilakukan oleh para investor. Pelaksanaannya pun tidak terbatas pada jenis instrumen investasi tertentu. Apalagi, praktik manajemen ini tidak hanya bisa meningkatkan profit, tetapi juga dapat meminimalkan terjadinya kerugian.
Cara Melakukan Manajemen Investasi yang Benar
Lalu, bagaimana cara seorang investor dalam melakukan manajemen investasi? Dalam praktiknya, ada 5 hal yang perlu kamu lakukan, yaitu:
-
Diversifikasi
Dalam berinvestasi, hal pertama yang wajib dilakukan adalah melakukan diversifikasi. Diversifikasi dilakukan dengan menanamkan modal dalam berbagai instrumen. Investor terkemuka dunia, Warren Buffett mengatakan, “diversification is protection against ignorance. It makes little sense if you know what you are doing”.
Investasi jenis apapun tidak ada yang memberi jaminan keuntungan 100%. Masing-masing investasi memiliki tingkat risiko tersendiri. Dengan menempatkan dana secara terpisah pada berbagai jenis instrumen investasi, risiko kerugian bisa ditekan. Kalaupun ada salah satu jenis investasi yang rugi, kamu masih bisa mendapat keuntungan dari instrumen lainnya.
-
Pahami Risk Tolerance
Strategi berikutnya adalah dengan memahami risk tolerance masing-masing. Dengan mengetahui risk tolerance, seorang investor dapat mengetahui seberapa besar dana yang bisa dikeluarkan untuk berinvestasi. Selain itu, risk tolerance juga memiliki kaitan erat dengan tujuan yang ingin dicapai dalam berinvestasi.
Pada kondisi tertentu, seorang investor bisa saja memiliki tingkat toleransi risiko yang tinggi. Hal ini dipilihnya karena dia ingin memperoleh profit yang besar dalam jangka panjang. Namun, di sisi lain ada pula investor yang memilih untuk mendapat keuntungan secara stabil.
-
Pilih Target Aset
Manajemen investasi berikutnya yang perlu kamu lakukan untuk mengoptimalkan profit adalah memperhatikan secara cermat aset investasi yang dipilih. Pilihan investasi yang bisa kamu manfaatkan cukup beragam. Kalau memiliki dana besar, kamu bisa memilih untuk investasi di sektor properti atau emas. Selain itu, ada pula investasi dengan dana kecil seperti peer-to-peer (P2P) lending, reksadana, serta saham.
Kamu juga jangan serta merta percaya dengan klaim tingkat keuntungan besar yang dijanjikan. Trik seperti ini biasa dilakukan untuk menggoda seorang investor pemula untuk berinvestasi. Padahal, di sisi lain, dia tidak memiliki pengetahuan apapun terkait jenis investasi yang dijalaninya.
Baca juga: 5 Hal Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Membeli Aset!
Hanya saja, dalam memilih instrumen investasi, kamu perlu menentukannya secara hati-hati. Untuk menghindari risiko kerugian yang besar, hindari pilihan investasi yang tidak kamu ketahui. Selain itu, instrumen investasi yang digunakan juga harus selaras dengan tujuan yang ingin dicapai.
-
Rebalancing Aset
Ketika kamu sudah menemukan instrumen investasi yang sesuai, langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring secara berkala. Tidak sekadar monitoring, kamu perlu menyeimbangkan kembali atau rebalancing portofolio. Langkah ini penting, karena setiap instrumen investasi memiliki nilai pertumbuhan berbeda-beda, ada yang untung, ada pula yang mengalami kerugian.
Rebalancing aset investasi bisa dilakukan dengan membeli serta menjual aset sehingga alokasinya sesuai seperti tujuan awal. Rebalancing perlu dilakukan secara berkala, dan momennya bisa berbeda-beda untuk masing-masing investor. Misalnya, kamu bisa saja melakukan rebalancing setelah berinvestasi satu tahun.
-
Fokus Pada Tujuan
Terakhir, cara mengoptimalkan investasi melalui manajemen investasi bisa kamu lakukan dengan memastikan bahwa langkah yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin diraih. Hal ini penting, karena kemampuan fokus pada tujuan, membuat kamu bisa mengambil keputusan secara tenang.
Sekilas, hal ini terlihat sederhana. Namun, pada praktiknya bakal sangat sulit. Sebagai contoh, kamu bakal merasa tidak tenang dan gusar ketika saham yang dimiliki mengalami penurunan harga secara drastis.
Nah, itulah 5 tips yang bisa membantu kamu dalam melakukan manajemen investasi. Sudah siap untuk mulai berinvestasi?
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 12% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
[…] Baca juga: Cara Mengoptimalkan Investasi dengan Manajemen Investasi […]
Comments are closed.