Apa Itu Biaya Overhead dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

3
48300
Biaya Overhead Adalah

Saat menjalankan bisnis setiap pengeluaran dan pemasukan harus dicatat dengan teliti agar arus kas berjalan lancar. Nah, bicara mengenai pengeluaran, salah satu komponen di dalamnya adalah biaya overhead. Sudah tahu definisi dari biaya overhead dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut penjelasannya. 

Pengertian Biaya Overhead

Biaya overhead adalah pengeluaran tambahan yang tidak berkaitan langsung dengan proses bisnis atau produksi yang dilakukan. Misalnya, perusahaan manufaktur yang tugas utamanya adalah mengelola bahan baku hingga menjadi produk jadi siap jual, maka contoh dari biaya overhead adalah tarikan pajak, asuransi karyawan, tarif sewa tempat, perlengkapan ATK, dan gaji penjaga keamanan. 

Selain contoh di atas, pengeluaran tak terduga seperti pencurian mesin juga termasuk ke dalam biaya overhead. Dalam aktivitas akuntansi, biaya overhead tidak boleh dikesampingkan dan wajib masuk ke dalam anggaran bisnis. Tujuannya agar proses bisnis dapat berjalan dengan lancar.

Fungsi Menghitung Biaya Overhead

Catatan keuangan punya peran penting bagi kelangsungan sebuah usaha. Begitu pula dengan menghitung biaya overhead juga bisa membawa dampak tersendiri pada arus keuangan. Dari sini kemudian dijabarkan bahwa fungsi dari biaya overhead adalah:

  • Memonitor Pengeluaran Biaya

Dengan mencatat biaya overhead secara rutin perusahaan bisa mengawasi besaran biaya yang dikeluarkan. Lebih lanjut lagi, pelaku usaha dapat melihat apakah perencanaan anggaran yang disusun sudah berjalan efisien atau belum. 

  • Membantu Mengalokasikan Anggaran 

Di sisi lain laporan biaya overhead adalah alat untuk membandingkan apakah  dana yang dikeluarkan lebih besar daripada expense lainnya. Jika iya, maka pengusaha bisa melakukan penyesuaian terhadap anggaran dana untuk biaya overhead periode selanjutnya sekaligus meminimalisasi pengeluaran agar tidak over budget

Klasifikasi Biaya Overhead

Biaya overhead dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu biaya overhead tetap, variabel, dan semi variabel. Nah, untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan, yuk, cari tahu dulu perbedaan dari masing-masing jenis tersebut.  

Biaya Overhead Tetap

Pada poin pertama ini sifat biaya overhead adalah tetap dan umumnya dikeluarkan secara rutin. Jadi, terlepas dari turun atau naiknya volume penjualan dan keuntungan, nominal biaya overhead tetap adalah sama alias tidak berubah. Adapun beberapa contohnya seperti:

  • Biaya sewa
  • Gaji tenaga kerja
  • Biaya jasa hukum
  • Asuransi kesehatan karyawan

Biaya Overhead Variabel

Berbeda dengan poin pertama, biaya overhead variabel cenderung berubah dari waktu ke waktu. Perubahan nominalnya bisa disebabkan oleh kondisi ekonomi negara, upaya promosi, atau bahkan pergantian musim. Contohnya adalah:

  • Biaya lembur
  • Anggaran alat tulis kantor
  • Biaya pemasangan iklan sebagai sarana pemasaran

Biaya Overhead Semi-variabel

Kategori terakhir ini sifatnya lebih fleksibel. Pada satu waktu biayanya harus dibayarkan secara rutin dengan nominal yang fluktuatif, kadang pembayarannya juga tidak terjadwal. Adapun contoh biaya overhead semi variabel yaitu:

  • Biaya tinta printer atau kertas
  • Tarif telepon
  • Biaya air dan listrik

Baca juga: Pinjaman Modal Usaha di Akseleran Mudah, Aman dan Menguntungkan!

Cara Menghitung Biaya Overhead

Cara menghitung biaya overhead adalah sebagai berikut:

  • Memisahkan Biaya Overhead

Sebelum mulai menghitung, pertama pisahkan dulu pengeluaran mana yang termasuk biaya langsung dan mana yang termasuk biaya overhead. Setelah itu Anda dapat mengategorikan biaya overhead sesuai klasifikasinya agar laporan keuangannya lebih mudah dibaca. 

  • Menghitung Persentase Biaya Overhead

Proses kedua adalah mencari persentase biaya overhead per kategori yang dibandingkan dengan biaya overhead keseluruhan. Misalnya menghitung persentase biaya overhead untuk tenaga kerja bulanan, maka rumus mencari persentase biaya overhead adalah:

Biaya tenaga kerja bulanan/Biaya overhead bulanan x 100%

  • Mencari Nilai Efisiensi Biaya Overhead

Untuk mengetahui efisiensi biaya overhead, Anda dapat membandingkannya dengan sumber daya dan pendapatan yang masuk. Adapun rumusnya adalah membagi biaya overhead keseluruhan dengan upah tenaga kerja dan dikali dengan 100%. 

Sementara untuk menghitung efisiensi biaya overhead menggunakan pendapatan rumusnya sama hanya diganti pada bagian upah tenaga kerja menjadi pendapatan yang diterima. 

Menghitung biaya overhead adalah salah satu cara untuk memonitor perencanaan anggaran bulanan supaya lebih efisien dan tidak over budget. Oleh sebab itu, jangan sampai melewatkan proses satu ini selama membuat laporan keuangan, ya. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

3 COMMENTS

Comments are closed.