6 Tips Penting Memilih Kartu Kredit Bisnis

0
340
kartu kredit
gambar dari bankrate.com

Memilih kartu kredit yang tepat untuk bisnis kamu bisa menjadi langkah penting untuk mengoptimalkan keuangan dan operasional harian. Namun, dengan begitu banyak pilihan di pasaran, bagaimana kamu bisa memilih yang terbaik? Berikut ini adalah beberapa tips practical yang bisa kamu terapkan dalam memilih kartu kredit untuk bisnismu, dilengkapi dengan data yang mendukung setiap tips.

1. Pertimbangkan Suku Bunga dan Biaya Tahunan

Kartu kredit bisnis seringkali menawarkan berbagai suku bunga dan biaya tahunan. Sebaiknya, pilih kartu dengan suku bunga rendah dan biaya tahunan yang terjangkau. 

Menurut data dari Bank Indonesia, rata-rata suku bunga kartu kredit di Indonesia pada tahun 2023 berkisar antara 17-18% per tahun. Memilih kartu dengan suku bunga lebih rendah bisa menghemat biaya bunga yang harus kamu bayar jika kamu tidak melunasi saldo penuh setiap bulannya.

2. Cek Program Reward dan Cashback

Program reward dan cashback dapat memberikan manfaat tambahan bagi bisnis kamu. Misalnya, jika bisnismu sering melakukan pembelian bahan baku atau perjalanan dinas, pilih kartu yang menawarkan poin reward atau cashback untuk kategori tersebut. 

Sebuah studi dari The Points Guy tahun 2023 menemukan bahwa bisnis yang menggunakan kartu kredit dengan program reward dapat menghemat hingga 5-10% dari total pengeluaran mereka setiap tahun. Kamu bisa tukar poin & miles yang sudah kamu dapatkan dengan beragam keuntungan (tergantung dari bank penyedia kartu kreditmu). 

3. Evaluasi Fitur Keamanan dan Proteksi

Keamanan adalah aspek krusial dalam memilih kartu kredit bisnis. Pilih kartu yang menawarkan fitur proteksi dari penipuan dan asuransi perjalanan. Menurut laporan dari Experian, 42% bisnis kecil menjadi korban penipuan pada tahun 2023. 

Kartu kredit punya banyak keunggulan dari segi keamanan. Pertama, pemilik kartu kredit akan mendapatkan notifikasi via HP/email jika ada transaksi yang terjadi. Kedua, jika ada transaksi mencurigakan, pemilik bisa langsung telpon bank & meminta untuk membatalkannya, beda dengan kartu debit yang langsung terproses. 

4. Tambahan Tempo Untuk Pembayaran Supplier

Banyak kartu kredit bisnis menawarkan opsi pembayaran fleksibel seperti pembayaran cicilan dan tambahan tempo pembayaran lebih lama. Misalnya, beberapa kartu memberikan opsi pembayaran hingga 55 hari tanpa bunga. Ini bisa sangat membantu dalam mengelola arus kas bisnismu, terutama saat membayar banyak supplier dalam waktu bersamaan. 

5. Periksa Layanan Pelanggan

Layanan pelanggan yang responsif dan berkualitas adalah faktor penting. Saat kamu menghadapi masalah atau memiliki pertanyaan terkait kartu kreditmu, layanan pelanggan yang baik dapat memberikan solusi cepat dan efisien. Survei dari J.D. Power  di tahun 2023 menunjukkan bahwa 68% pengguna kartu kredit memilih untuk tetap menggunakan kartu mereka karena pengalaman layanan pelanggan yang memuaskan .

6. Bandingkan Penawaran dari Berbagai Bank

Jangan terburu-buru dalam memilih kartu kredit. Bandingkan penawaran dari berbagai bank untuk mendapatkan kartu dengan keuntungan terbaik. Kamu bisa menggunakan platform perbandingan online atau konsultasi langsung dengan pihak bank. 

Misalnya, kamu perlu cek berapa limit yang bisa diterima agar mempermudah pembelian bahan baku. Selain itu, cek soal tanggal cut off, karena ini mempengaruhi grace period atau masa jatuh tempo pembayaran kartu kredit. 

Dengan 6 tips di atas, kamu bisa mulai menimbang dan membandingkan kartu kredit bisnis yang cocok untuk menunjang bisnismu dari segi tambahan tempo maupun reward yang bisa kamu dapatkan ya. 

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Akseleran

Previous articleAkseleran Mencetak Laba di Paruh Pertama 2024
Next articleBegini Caranya Menetapkan Gaji Ideal
Sebelum bergabung dengan Akseleran, Andri telah bekerja di beberapa digital startup dan sebuah Multi National FMCG. Pengalaman yang didapatkan dari Johnson & Johnson serta beberapa startup seperti VP Digital, Valadoo, PT RUMA (MAPAN), dan Metaspace Digital, membuatnya bisa memformulasikan strategi Business Development dan Marketing yang tepat. Pengalaman-pengalaman tersebut diperkuat dengan background S1 Industrial Engineering dari ITB dan juga S2 Management of Technology dari TU Delft, Belanda.