Ini Cara Manajer Investasi Mengelola Portofolio Reksadana

3
4798

Cara Investasi Reksadana – Tanpa mengenal sebuah produk sudah pasti akan sulit mengambil sebuah keputusan untuk menggunakan produk tersebut. Seperti contoh, saat kamu ingin menabung dalam sebuah produk investasi terlebih dahulu kamu harus mencari tahu bagaimana cara kerja dari investasi tersebut, berapa keuntungan yang dapat diterima dan apa keuntungan menggunakan produk tersebut dibandingkan produk lainnya. Hal-hal seperti itulah yang diperlukan sebelum memilih sebuah produk.

Begitu pun sebuah investasi, sebelum memulai investasi pastikan untuk mengetahui dulu secara lebih jelas mengenai instrumen investasi yang kamu pilih. Investasi terbagi menjadi 2 jenis yaitu riil dan non riil. Investasi keuangan juga memiliki banyak jenisnya ada Deposito, Obligasi, Saham, Reksadana hingga yang terbaru Peer to Peer (P2P) Lending. Selain memahami jenis-jenis dari investasi yang ada, kenali juga risiko yang ada di dalamnya.

Pilih Instrumen yang Sesuai dengan Preferensi Investasimu!

Sebagai pemula dalam dunia investasi tentu kamu memerlukan banyak informasi terkait pengembangan dana, karenanya diperlukan sebuah investasi yang sesuai dengan itu. Instrumen investasi reksadana adalah salah satu investasi yang cocok untuk pemula. Selain nominal investasi yang dapat dimulai dengan nominal yang relatif lebih kecil, para pemula juga dapat dibantu melakukan pengembangan dana dengan seorang Manajer Investasi (MI)

Kinerja dari reksadana sangat bergantung pada kepiawaian seorang Manajer Investasi dalam mengelola portofolio reksadana tersebut. Di sisi lain, tugas dari Manajer Investasi dalam reksadana ini tidak hanya untuk menentukan bagaimana reksadana tersebut dapat memberikan imbal hasil yang baik, namun juga memiliki peranan penting untuk memberikan kepastian terkait dengan keamanan investasi itu sendiri. Oleh karenanya, seorang investor juga perlu memahami peran dan tugas dari seorang Manajer Investasi (MI).

Tugas Seorang Manajer Investasi (MI) Pada Reksadana

Reksadana merupakan sebuah kumpulan dana yang berasal dari banyak investor, dana tersebut dikelola secara bersama dalam sebuah portofolio investasi. Nantinya, seorang Manajer Investasi (MI) akan memutuskan mana saja Saham, Obligasi, Deposito maupun surat berharga yang akan dibeli. Satu hal yang sering menjadi pertanyaan bagi para pemula pertanyaan seperti adalah kapan Saham tersebut dijual, kapan Obligasi tersebut dilepas, kapan Deposito dicairkan, lalu berapa banyak dana yang memang diperlukan untuk disimpan?

Nah, seorang investor memang harus menyerahkan dan mempercayakan semuanya kepada seorang Manajer Investasi (MI) yang ahli dalam bidangnya. Karena itu, kinerja dari reksadana akan sangat bergantung dengan Manajer Investasi yang baik dalam mengelola portofolio yang dimiliki.

Namun, tidak semua harus diserahkan kepada Manajer Investasi sebagai investor kamu juga perlu memahami cara kerja dari reksadana itu sendiri agar kamu tetap dapat mengetahui cara pengelolaan dari investasi reksadana yang kamu lakukan.

Cara Investasi Reksadana

Salah satu keunggulan yang dimiliki instrumen investasi ini adalah kemudahan melakukan diversifikasi investasi. Investasi yang dipecah ke beberapa instrumen sehingga investasi yang dilakukan tidak hanya kepada satu perusahaan saja, namun kesempatan untuk melakukan pengembangan di beberapa peluang investasi dalam perusahaan lainnya terbuka. 

Hal tersebut berguna untuk menekan risiko kerugian yang dapat dialami oleh investor. Apabila salah satu perusahaan sedang mengalami kerugian dalam bisnisnya tentu akan berimbas pada investasi yang kamu lakukan dalam perusahaan tersebut. Diversifikasi yang kamu lakukan inilah yang dapat menekan risiko tersebut. Karena kamu masih memiliki investasi pada perusahaan lainnya yang sedang memiliki profit yang cukup baik.

Imbal hasil yang relatif cukup baik juga menjadi daya tarik sendiri dari instrumen investasi ini. Karena reksadana ini memiliki jangkauan yang cukup luas, apabila kamu memahami secara jelas mengenai cara investasi reksadana ini, tentu kamu dapat memberikan masukan kepada manajer investasi agar dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk portofolio investasimu.

Baca juga: Memahami Lebih Jauh Mengenai Apa Itu Reksadana

Simulasi Perhitungan Investasi Pada Reksadana

Untuk kamu yang ingin lebih tahu mengenai cara investasi reksadana serta simulasi perhitungannya kita akan membahas lebih jauh di bawah ini:

Misalnya Andri memiliki dana Rp500 ribu dan ia ingin membeli reksadana “Bunga” senilai modalnya tersebut. Pada saat membeli reksadana “Bunga” tersebut, Nilai Aktiva Bersih (NAB) per Unit Penyertaan (UP) 1.000, maka ia akan mendapatkan: Rp500.000 / 1.000 = 500UP.

Setelah 5 bulan berjalan, ternyata NAB per UP reksadana “Bunga” naik menjadi 1.500. Andri kemudian memilih untuk menjual seluruh UP miliknya, maka dia akan menikmati keuntungan tersebut karena nilai NAB per UPnya naik.

Perhitungannya:

1.500 (perubahan UP) x 500 (nilai NAB dari UP awal) = Rp750.000 (hasil dari perubahan UP)

Rp750.000 (hasil dari perubahan UP) x Rp500.000 (modal) = Plus (+) Rp250.000

Sebaliknya, jika pada saat NAB per UP itu turun ke 700 dan Andri tetap memutuskan untuk menjual seluruh unitnya, maka dia akan mengalami kerugian.

Perhitungannya:

700 (perubahan UP) x 500 (nilai NAB dari UP awal) = Rp350.000 (hasil dari perubahan UP)

Rp350.000 (hasil dari perubahan UP) – Rp500.000 (modal) = Minus (-) Rp150.000

Jadi, dalam 5 bulan Andri melakukan investasi reksadana dapat meraup keuntungan hingga Rp250.000 atau ia juga dapat mengalami kerugian hingga Rp150.000, tergantung dari pengambilan keputusan ia dan posisi dari nilai NAB per UP pada saat penjualan instrumen tersebut.

Sudah mulai paham kan cara investasi di reksadana? Ingat! Setiap instrumen investasi tentunya memiliki imbal hasil dan risiko yang berbeda-beda. Pilih instrumen investasi yang paling cocok dan sesuai dengan preferensi investasimu.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected].

3 COMMENTS

Comments are closed.