Sudah Tahu Reksadana Obligasi?

2
8231

Reksadana Pendapatan Tetap atau Reksadana Obligasi merupakan reksadana yang memiliki  kebijakan dimana harus menginvestasikan minimal 80 persen pada surat berharga dalam bentuk surat hutang atau Obligasi. Obligasi merupakan surat penyertaan hutang dari penerbit kepada pemegang Obligasi yang berisi janji untuk melakukan pembayaran kembali pokok atau bunga sesuai tanggal yang sudah ditentukan. 

Baca juga: Apa itu Reksadana?

Di Indonesia sendiri produk pasar obligasi yang dikenal umum adalah Obligasi Ritel Indonesia atau ORI dan Sukuk Ritel atau Obligasi Ritel Berbasis Syariah.

Selain pemerintah, Obligasi juga banyak yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta. Namun, obligasi yang diterbitkan pemerintah dan swasta ini memiliki perbedaan yaitu dari segi risiko. Pada obligasi yang dikeluarkan pemerintah sudah potensi gagal bayar sangat kecil, sedangkan di Obligasi swasta terdapat potensi gagal bayar di dalamnya.

Kupon atau Bunga dalam Obligasi

Pada Obligasi kupon atau bunga akan dibayarkan setiap periodenya. Biasanya pada obligasi pemerintah dibagikan kupon setiap 6 bulan sementara khusus untuk Obligasi Ritel Indonesia dan Sukuk Ritel akan dibagikan kupon setiap bulannya. Untuk Obligasi swasta biasanya dibagikan setiap 3 bulan. Obligasi ini biasanya dijual melalui penawaran umum (Initial Public Offering – IPO) kepada masyarakat. Meski demikian, investor juga dapat memperolehnya melalui pasar sekunder dengan membeli Obligasi miliki investor lainnya. Calon investor memang dapat melakukan investasi langsung melalui obligasi maupun tidak langsung atau melalui Reksadana Pendapatan Tetap. Namun, apa sih perbedaan dari kedua cara tersebut?

Agen Penjual

Untuk dapat melakukan investasi melalui obligasi baik itu pada pasar perdana atau pasar sekunder calon investor dapat melakukannya melalui perbankan dan perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara untuk memperoleh Reksadana Pendapatan Tetap, calon investor dapat berinvestasi melalui manajer investasi atau agen penjual seperti bank dan perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar di OJK.

Minimum Pembukaan Rekening

Minimum pembukaan rekening untuk memulai transaksi awal di Obligasi ini cukup bervariasi. Biasanya untuk ORI dan Sukuk Ritel, minimum nilai rekeningnya dapat dimulai dari Rp 5.000.000 sesuai pecahan Obligasi. Sedangkan Obligasi pemerintah dan swasta lainnya, dapat dimulai dari Rp 1.000.000.000 dan biasanya juga hanya tersedia untuk nasabah pilihan atau prioritas.

Di reksadana minimum investasi dapat dimulai dari Rp100 ribu. Keuntungan dari Obligasi ini akan langsung dapat diterima, jadi begitu ada pembayaran kupon, maka akan langsung diteruskan kepada pemegang obligasi.  Memang hal ini agak berbeda dari kebanyakan Reksadana Pendapatan Tetap yang memiliki kebijakan untuk melakukan investasi kembali saat kupon sudah diperoleh.

Kebijakan tersebut dapat meningkatkan harga dari Obligasinya. Meski demikian, beberapa Reksadana Pendapatan Tetap lainnya memiliki kebijakan investasi untuk meneruskan kupon yang telah diterimanya terlebih dahulu. Karena biasanya kupon yang dikumpulkan ini dibagikan pada tanggal tertentu sesuai prospektus reksadana.

Adanya Risiko Fluktuasi Harga

Dengan kemudahan proses jual beli dalam Obligasi, ini mempengaruhi harga dari Obligasi juga yang dapat naik dan turun dari waktu ke waktu. Timbulnya fluktuasi harga ini juga dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga deposito dan risiko gagal bayar. Untuk harga Reksadana Pendapatan Tetap ini dinyatakan dalam Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB per Up) dan dimulai dari angka 1000. Ini agak berbeda dengan investasi Obligasi langsung dimana apabila sudah masuk jatuh tempo, maka investasinya akan berakhir.  Lalu, Reksadana Pendapatan Tetap dapat membeli Obligasi baru sehingga tidak memiliki jatuh tempo.

Akibatnya harga ini akan mengalami naik turun mengikuti fluktuasi harga Obligasi. Hal yang terpenting lainnya adalah dibutuhkan keahlian manajer investasi dalam melakukan jual beli Obligasi dan kebijakan pembagian dividen juga dapat mempengaruhi harga reksadana.

Risiko Gagal Bayar

Risiko adalah hal yang cukup penting untuk diperhatikan para calon investor. Risiko utama dari investasi obligasi ini dimana ketika penerbit Obligasi gagal memenuhi komitmen untuk membayar kupon dan pokok pada waktu yang sudah ditentukan. Ketika terjadi kegagalan bayar, maka nilai Obligasi dapat anjlok dan bukan tidak mungkin tidak ada harganya sama sekali.

Apabila tidak dapat dijual di pasar sekunder, investor Obligasi ini perlu menunggu eksekusi aset yang menjadi jaminan Obligasi untuk mendapatkan kembali investasinya. Gagal bayar juga bisa terjadi pada reksadana. Namun, dengan catatan diversifikasi yang dilakukan oleh manajer investasi tersebut gagal semua di waktu yang bersamaan.

Baca juga: Ini 4 Jenis Reksadana Beserta Jangka Waktu dan Risikonya!

Jadi, Reksadana Pendapatan Tetap atau Reksadana Obligasi dan Obligasi ini merupakan sebuah produk investasi yang cocok untuk mereka yang memiliki profil risiko konservatif. Reksadana pendapatan tetap juga cocok untuk mereka yang memiliki tujuan investasi dengan jangka waktu 1 hingga 3 tahun. 

Coba Juga Pendanaan P2P Lending dan Dapatkan Bunga Hingga 18% per Tahun!

BLOG100

Akseleran Apps

Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman kok karena lebih dari 99% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan dan diproteksi oleh asuransi, sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 dan dapatkan dana awal sebesar Rp100 ribu saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here