Sudah jadi rahasia umum, investor harus memiliki dana dalam jumlah cukup besar sebelum mulai membeli saham. Dengan satuan lot yang berlaku, kamu harus menggelontorkan modal untuk satu lot yang berisi 100 lembar saham. Padahal, perhitungan harga saham adalah per lembar.
Terbayang kan besarnya modal yang kamu perlukan untuk bermain saham? Bukan hanya jutaan rupiah saja, malah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah saja. Hal inilah yang membuat para pemula ragu-ragu untuk investasi saham.
Sebenarnya, kamu tidak usah ragu untuk mulai berinvestasi saham, sekalipun modal yang dimiliki terbatas. Keberadaan fasilitas margin trading yang ditawarkan perusahaan sekuritas bisa kamu manfaatkan untuk membantu pembelian saham.
Bagaimana cara kerja fasilitas ini? Berikut penjelasan selengkapnya.
Fasilitas Margin Trading dari Perusahaan Sekuritas
Metode perdagangan saham ini bisa kamu lakukan dengan mengandalkan dana yang difasilitasi oleh pihak ketiga, yaitu perusahaan sekuritas atau broker. Secara singkatnya, kamu melakukan transaksi jual beli saham berbekal dana pinjaman dari perusahaan sekuritas.
Jika dipandang dari sudut perusahaan sekuritas, fasilitas ini memang tersedia untuk investor yang terdaftar sebagai nasabahnya. Karena ada pinjaman dana, modal berinvestasi bertambah sehingga kamu bisa membeli saham lebih banyak daripada seharusnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dari fasilitas ini.
-
Dikenakan beban bunga dan jaminan
Ya, sama seperti pinjaman lainnya, perusahaan sekuritas akan membebankan bunga pada investor yang memanfaatkan fasilitas ini. Kemudian, perdagangan saham metode ini akan meminta nasabah menjaminkan saham-saham yang dimiliki sebagai agunan atau jaminan. Jadi, fasilitas ini tidak ditawarkan secara cuma-cuma lho.
-
Hanya berlaku pada saham terpilih
Coba konfirmasikan kembali kepada perusahaan sekuritas, mana jenis saham yang bisa dibeli dengan memanfaatkan metode perdagangan margin ini. Pasalnya, tidak semua saham dapat dibeli dengan cara margin.
Syarat yang paling sering ditemui adalah saham tersebut harus berasal dari perusahaan dengan fundamental bagus alias bereputasi baik. Untuk itu, kamu harus mencari tahu daftar perusahaan mana saja yang dimaksud dengan mengeceknya di Bursa Efek Indonesia, atau berkonsultasi lebih dulu dengan perusahaan sekuritas.
-
Portofolio nasabah tergolong bagus
Perusahaan sekuritas tentu akan mencermati setiap nasabah yang ingin memakai fasilitas perdagangan margin. Salah satunya dengan menetapkan syarat perihal portofolio atau aset yang dimiliki. Contoh, perusahaan sekuritas A mau memfasilitasi nasabah untuk perdagangan margin jika nasabah memiliki portofolio minimal Rp200 juta.
-
Cermati margin call
Begitu pinjaman memasuki periode jatuh tempo, investor wajib membayar utang margin menurut aturan yang ditetapkan broker. Ini dikenal sebagai margin call, yaitu investor harus membayarkan sejumlah dana ke akun margin miliknya guna mencapai persyaratan perdagangan margin terendah atau minimum.
Jika investor gagal membayar utang alias terpaksa wanprestasi, perusahaan sekuritas akan mengambil alih aset berbentuk saham dan melikuidasi guna menanggung kerugian yang dialami. Dengan begitu aset investor tersebut akan dijual paksa (force sell) sebagai konsekuensi telat membayar.
Baca juga: Memahami Penyebab Margin Call dalam Investasi
Cara Kerja Margin Trading
Kamu perlu membuat akun perdagangan margin guna melakukan leverage trading. Ini berangkat dari konsep leverage ratio, yaitu perbandingan atau rasio antara dana pribadi investor dan dana pinjaman dari broker. Misalnya, untuk buka trading senilai Rp10 juta pada leverage 10:1, investor cukup sediakan modal Rp1 juta saja.
Namun, tingkat leverage yang ditawarkan bisa berbeda-beda, tergantung jenis saham yang diperdagangkan. Untuk pasar saham, rasio 2:1 termasuk umum digunakan. Rasio berbeda akan berlaku jika kamu mencoba perdagangan forex atau kontrak berjangka.
Selanjutnya, metode perdagangan ini bisa kamu pakai saat membuka posisi jual maupun beli. Beberapa aspek penting yang wajib kamu tahu saat memakai perdagangan margin antara lain:
-
Posisi long
Merepresentasikan asumsi bahwa harga saham meningkat atau naik.
-
Posisi short
Kebalikan posisi long, yaitu asumsi harga saham menurun.
-
Posisi margin terbuka
Menunjukkan saham yang jadi aset investor berfungsi sebagai agunan atau jaminan atas modal pinjaman.
Kamu perlu mengerti semua itu supaya paham juga bagaimana kerja perusahaan sekuritas. Sebagai broker, mereka punya hak memaksa penjualan saham yang berstatus aset investor jika pasar menampakkan pergerakan berlawanan dengan posisi terkini, meski masih dalam ambang batas tertentu.
Metode margin trading memberi kamu kesempatan untuk memperoleh keuntungan lebih besar dengan modal relatif kecil. Namun, ingat bahwa saham adalah tipe investasi high risk high return. Artinya, kamu harus mampu mengaplikasikan manajemen risiko yang tepat guna menekan kerugian seminimal mungkin.
Jadi, tertarik mencoba investasi saham sekarang?
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].