Laporan neraca adalah laporan yang cukup penting dalam sebuah perusahaan. Biasanya sebelum membuat laporan ini, baik itu akuntan maupun pejabat keuangan harus mengerti dan paham cara pembuatan laporan neraca. Karena itu, contoh neraca di bawah ini tentu akan sangat membantu untuk mereka yang masih kebingungan untuk membuat neraca yang benar.
Namun, sebelum mengetahui contoh neraca, kamu harus memahami dasarnya terlebih dahulu mengenai laporan neraca itu sendiri.
Definisi Laporan Neraca
Laporan neraca adalah sebuah dokumen atau laporan yang berisi kondisi keuangan dalam sebuah perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini biasanya ditulis atau dibuat untuk satu tahun dan dijadikan sebagai sebuah rujukan untuk tahun selanjutnya. Tetapi, beberapa perusahaan termasuk perbankan, biasanya menerapkan keuangan yang berlaku selama satu bulan. Sedangkan untuk evaluasi laporan tersebut dilakukan di akhir bulan.
Laporan neraca ini memiliki beberapa manfaat, seperti:
- Sebagai alat untuk menganalisis apabila jika dalam pelaksanaannya ada perubahan
- Untuk menganalisis likuiditas agar perusahaan dapat memiliki gambaran dari aset likuid yang dimilikinya
- Dapat digunakan untuk membaca sekaligus melihat kemampuan perusahaan apakah dapat melunasi hutang jangka pendek
Karena itu dari manfaat yang dapat diberikan dari laporan neraca kepada perusahaan inilah mengapa kita perlu memiliki sebuah laporan neraca yang baik dan sesuai.
Unsur-Unsur dalam Laporan Neraca
Sebelum melihat contoh neraca, tentu kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa saja unsur yang ada di dalamnya. Unsur penting yang ada pada neraca ini ada tiga yaitu Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas. Masing-masing unsur ini memiliki penjelasan lengkapnya mengapa ketiga hal tersebut adalah unsur terpenting dalam laporan neraca.
-
Aktiva
Pada unsur yang ini sebenarnya terbagi lagi menjadi 2 yaitu aktiva lancar aktiva tetap. Untuk aktiva lancar ini adalah aset yang umur kegunaannya untuk jangka pendek. Pada proses pencairannya biasanya kurang dari atau maksimal 1 tahun. Karena itu kas, piutang, perlengkapan maupun persediaan ini termasuk di dalam aktiva lancar.
Ada aktiva lancar ada juga aktiva tetap, yang satu ini adalah aset yang umur kegunaannya dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Biasanya aset ini digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan. Beberapa contoh yang termasuk dalam aktiva ini seperti tanah, gedung, mesin, peralatan dan lainnya.
Aset jenis ini mengalami penyusutan karena penggunaan serta berkurangnya masa pakai. Selain itu, aktiva ini juga memiliki bentuk lain atau yang tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta, merk dagang hingga hak sewa.
-
Kewajiban
Kewajiban atau Pasiva adalah sebuah kewajiban perusahaan. Di dalam kewajiban ini akan saling terkait dengan tanggung jawab dari pembayaran yang dilakukan perusahaan terhadap pihak lain. Yang tergolong pasiva ini adalah seperti hutang perusahaan, baik itu utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
Pada utang jangka panjang ini termasuk dari utang yang periode pembayarannya relatif lebih lama. Beberapa yang termasuk ke dalam utang jangka panjang ini seperti utang obligasi, utang hipotek dan lainnya.
Sedangkan untuk utang jangka pendek adalah utang yang dibayarkan dalam waktu yang relatif lama, paling lambat satu tahun. Beberapa yang termasuk ke dalam utang jangka pendek ini seperti utang wesel atau wesel bayar, utang dagang (account payable) dan biaya yang harus dibayar.
-
Ekuitas
Sedangkan ekuitas atau modal adalah uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan sebuah pekerjaan. Dalam hal ini modal dalam neraca adalah saldo dari modal akhir sebuah perusahaan dalam satu periode. Atau mudahnya ini ekuitas atau modal adalah selisih atau nilai lebih assets dikurangi dengan liabilitas.
Contoh Neraca
Dalam laporan neraca ini biasanya terdapat dua bentuk penyajian yaitu Stafel (laporan) dan Skontro (Rekening). Dari kedua penyajian tersebut sebaiknya disesuaikan dengan jumlah pos akun yang digunakan oleh suatu entitas bisnis. Perbedaan dari kedua penyajian ini adalah dalam bentuk Stafel biasanya memanjang ke bawah akan lebih baik jika akun dalam perusahaan tersebut jumlah sudah banyak. Sedangkan pada penyajian Skontro yang menyamping akan lebih efektif apabila digunakan pada akun perusahaan yang jumlahnya sedikit.
Klik tombol di bawah berikut dan dapatkan contoh kwitansi Excel yang bisa digunakan langsung untuk keperluan perusahaan dan pribadi.
Cek juga:
- Contoh Faktur Pembelian dan Penjualan
- Contoh Invoice Word dan Excel yang Bisa Kamu Gunakan
- Contoh Purchase Order Yang Sering Digunakan
Di atas adalah contoh neraca dari keduanya baik itu Stafel maupun Skontro. Sekarang kamu sudah mulai mengerti kan laporan neraca yang baik dan sesuai? Karena itu optimalkan pengelolaan keuangan dalam perusahaanmu dengan memiliki laporan neraca yang baik sehingga kamu bisa memiliki laporan yang lengkap saat kamu membutuhkannya.
Ajukan Pinjaman Sekarang dengan Agunan yang Fleksibel
Akseleran telah membantu ribuan UKM untuk terus mengembangkan usahanya. Anda dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp75 juta hingga Rp2 miliar dengan persyaratan dan agunan yang fleksibel serta bunga yang kompetitif.
Ajukan pinjaman untuk UKM Anda sekarang! Anda bisa menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]. Untuk info lebih lanjut bisa mengunjungi website kami.
[…] membuat balance sheet akan berdampak pada setiap lapisan manajerial. Pasalnya, di dalam laporan contoh neraca keuangan, ada berbagai informasi yang begitu penting untuk banyak pihak, mulai dari pemegang […]
[…] Baca juga: Contoh Neraca Beserta 3 Unsur di Dalamnya! […]
Comments are closed.