Mengenal Istilah Cash Flow Per Share (CFPS)

0
13684
cash flow per share

Cash flow per share (CFPS) erat kaitannya dengan investasi yang masuk ke sebuah perusahaan. Pasalnya, nilai CFPS kerap digunakan oleh investor untuk membandingkan arus kas dan harga saham. Dari penilaian ini, investor akan membeli, menahan, atau menjual investasinya di perusahaan tersebut.

Agar Anda lebih memahami tentang CFPS, fungsi, hingga cara menghitungnya, baca terus ulasan di bawah ini.

Pengertian CFPS

Sebelum mendalami CFPS, sebaiknya Anda mulai dari memahami cash flow perusahaan. Secara ringkas, cash flow merupakan aliran uang masuk maupun keluar yang dihasilkan dari proses bisnis selama periode tertentu. 

Biasanya, arus kas masuk didapatkan dari uang pelanggan ataupun pengguna jasa. Jika pelanggan belum membayar lunas ketika transaksi, berarti sebagian arus kas berasal dari piutang.

Sementara itu, arus kas keluar diperoleh dari pembayaran atau pengeluaran untuk sewa, produksi, angsuran bulanan, dan pajak. Data arus kas keluar juga didapat dari pembayaran utang dagang maupun personal. Kemudian, semua data dikalkulasi untuk dijadikan sebagai komponen CFPS.

Lalu, apa itu CFPS?

Secara sederhana, CFPS diartikan sebagai penghasilan—yang sudah dikurangi pajak—ditambah depresiasi per lembar saham. Menurut para ahli, CFPS atau arus kas per saham tidak dapat dimanipulasi seperti earning per share (EPS). Karena itu, hasil perhitungannya lebih akurat dan dapat dipercaya.

Kegunaan Laporan CFPS

Selain menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen, laporan CFPS juga memiliki fungsi berikut ini.

  • Laporan CFPS dapat membantu perusahaan memperkirakan jumlah dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target arus kas di masa depan. 
  • Laporan CFPS bisa menunjukkan penyebab perbedaan arus kas dan laba bersih dari aktivitas operasional.
  • Laporan CFPS memperlihatkan transaksi selama satu periode, seperti pembiayaan dan investasi. Dengan demikian, perusahaan dapat memahami pergerakan perusahaan sebagai acuan pengembangan di masa depan.
  • Laporan CFPS menghindarkan perusahaan dari manipulasi finansial ekstrem yang dapat membahayakan kredibilitasnya.

Baca juga: Mengenal Earning Per Share (EPS) dalam Investasi

Rumus CFPS 

Untuk mendapatkan nilai Cash Flow Per Share akurat, pastikan Anda sudah menghitung secara rinci arus kas dan total saham yang diedarkan ke publik. Setelah data tersebut didapatkan, hitung CFPS menggunakan rumus di bawah ini.

Supaya lebih memahami, perhatikan contoh perhitungan CFPS berikut.

Selama kuartal keempat, PT ABC melaporkan arus kas sebesar Rp55 miliar. Kemudian, perusahaan membagikan dividen preferen senilai Rp6 miliar. Dalam kurun waktu tersebut, ada 10 juta saham yang diedarkan. 

Setelah mengetahui CFPS, Anda bisa mencari price to cash ratio (P/CF Ratio), yakni indikator pembanding aliran kas. Rasio tersebut berbanding lurus dengan harga saham. Jadi, jika harga saham tinggi, perusahaan tidak dapat menghasilkan arus kas yang cukup. 

Itulah sebabnya, Anda harus mengupayakan nilai rasio P/CF rendah agar menghasilkan arus kas tinggi. Dengan begitu, investor tertarik untuk berinvestasi di perusahaan Anda.

Sebagai referensi, berikut ini cara menghitung rasio P/CF setelah mendapatkan nilai CFPS.

Pada tanggal 08 Mei 2021, PT GH memiliki saham dengan harga Rp4.000 per lembar. Sementara Cash Flow Per Share perusahaan sekitar Rp500. Berapa rasio P/CF PT GH tersebut? 

Jadi, P/CF atau rasio harga terhadap arus kas per saham adalah sebesar 8 kali. Artinya, harga saham PT GH termasuk overvalued. Namun, saham overvalued tidak selalu buruk. Pasalnya, bisa jadi investor maupun market menganggap saham perusahaan tersebut layak berada di atas harga normal.

Sebaliknya, jika rasio P/CF kurang dari delapan, harga saham berada di posisi undervalued. Saat undervalued itulah kesempatan Anda untuk mengembalikan kepercayaan investor agar mau berinvestasi di perusahaan.

Kesimpulannya, CFPS adalah indikator nilai saham perusahaan yang berbanding lurus dengan harga saham. Jika nilai CFPS tinggi, harga sahamnya cenderung naik. CFPS juga menentukan seberapa besar investor harus membayar sejumlah uang untuk arus kas perusahaan.

Itulah ulasan seputar cash flow per share yang sebaiknya diperhatikan mulai sekarang. Kecermatan Anda dalam menghitung CFPS menentukan hasil analisis rasio terkait, seperti price to cash flow ratio dan price to earning ratio

Jadi, tunggu apa lagi? Segera cari tahu nilai CFPS perusahaan incaran Anda untuk berinvestasi dan tentukan sendiri jumlah modal yang ditanamkan.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].