Era globalisasi yang tidak terhindarkan membuat negara-negara di Asia Tenggara memutuskan untuk membuat MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). MEA berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tiap negara di ASEAN. Terlebih di tengah masa pandemi COVID-19 ini, Indonesia dan negara-negara lainnya memegang komitmen untuk mengimplementasikan Prioritas Tahunan MEA 2025.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Indonesia telah menjalankan 39 persen komitmennya, sekaligus 35 persen komitmen di level ASEAN. Tak hanya itu, MEA pun didukung dengan kesepakatan kerangka kerja untuk memulihkan ekonomi secara komprehensif, yang disebut dengan ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF).
Jadi, apa sebenarnya pengertian dan tujuan MEA? Yuk, ketahui selengkapnya lewat pembahasan berikut ini!
Pengertian dari MEA
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau AEC (ASEAN Economic Comunity) ialah sebuah kesepakatan ekonomi yang dibuat atas integrasi Perbara (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dalam menghadapi perdagangan bebas. Perjanjian ini pertama kali ditetapkan pada Desember 2015 oleh 10 negara Perbara, yaitu Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Malaysia, Laos, Vietnam, dan Singapura.
Integrasi ekonomi ini mencakup sekitar 640 juta penduduk dan telah menghasilkan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) gabungan sebesar 2,94 triliun dolar AS. Pertumbuhan dan progres MEA menjadikannya masuk ke peringkat ke-7 ekonomi terbesar di dunia dan terbesar ke-3 di Asia.
MEA ingin menyatukan keanekaragaman ekonomi di Asia Tenggara dan diprediksi menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2050. Wilayah Perbara sudah menjadi salah satu pemain signifikan dalam tingkat global. Ditambah lagi, ASEAN termasuk wilayah ekspor terbesar ke-4 di dunia yang menyumbang lebih dari 7 persen ekspor internasional. Pertumbuhan wilayah Perbara yang menakjubkan membuat MEA penting, tak hanya untuk masyarakat ASEAN, tetapi juga untuk seluruh dunia.
Baca juga: 5 Wanita Bisnis yang Sangat Sukses dalam Karirnya
Apa Tujuan MEA?
ASEAN telah menyadari perlunya beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis untuk bisa terus mengembangkan MEA. Oleh karena itu, ASEAN menciptakan Cetak Biru MEA 2020 sebagai implementasi lanjutan dari Cetak Biru MEA 2015. Cetak biru tersebut memetakan tentang visi dan misi dari MEA untuk memastikan ekonomi tetap kompetitif dalam skala global dan dalam zaman kemajuan teknologi.
Berikut tujuan Masyarakat Ekonomi ASEAN berupa 4 pilar yang terangkum dalam Cetak Biru MEA beserta uraiannya:
- Membantu menciptakan lingkungan kedaerahan yang mendukung inovasi dan ramah bisnis. Tujuan ini dapat tercapai dengan mengadopsi standar, kerangka kerja umum, dan kerja sama mutualisme antarwilayah, seperti dalam kebijakan persaingan, dalam jasa keuangan dan agrikultur, proteksi konsumen, serta hak cipta kekayaan intelektual.
Pilar ini menyokong perbaikan jalur transportasi dan jaringan infrastruktur lainnya. Demi mencapai tujuan, dibutuhkan fasilitas transportasi lintas perbatasan dan sistem yang berkontribusi dalam pengurangan biaya keseluruhan kegiatan bisnis. Selain itu, pilar ini bertujuan menyediakan peluang lebih baik bagi bisnis dan masyarakat supaya dapat bekerja sama secara produktif.
- Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi melalui arus bebas dari investasi, produk, jasa, dan pekerja ahli. Secara kumulatif, pilar ini menargetkan pasar yang lebih liberalis dengan penawaran menjanjikan untuk berdagang dan berbisnis antarwilayah.
Bukan itu saja, MEA bertujuan memperbaiki rezim investasi dan mengurangi biaya dagang. Dengan demikian, ASEAN menjadi tujuan investasi yang atraktif bagi pemodal domestik maupun global.
- Membangun integrasi menuju ekonomi global. Pilar ini didorong melalui pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal. Misalnya, wilayah pasar bebas dan persetujuan kerja sama ekonomi yang komprehensif. MEA juga bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam jaringan pasokan internasional.
- Meraih pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang seimbang sekaligus berkelanjutan. Pilar ini dicapai dengan inisiasi kreatif yang mendorong UKM (Usaha Kecil dan Menengah) untuk berpartisipasi dalam rantai perdagangan antardaerah maupun antarnegeri. MEA fokus pada usaha membangun kapasitas negara-negara anggota ASEAN yang lebih muda untuk memastikan mereka memiliki integrasi yang efektif dalam komunitas ekonomi.
Demikian penjelasan terkait pengertian dan tujuan MEA yang patut Anda pahami. Semoga tujuan yang dicita-citakan oleh ASEAN benar-benar terwujud dalam waktu dekat, ya? Dengan adanya MEA, masyarakat ASEAN memperoleh berbagai manfaat ekonomi yang menjanjikan.
Sekian informasi kali ini. Jangan lupa bagikan kepada orang-orang terdekat, ya!
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
[…] Baca juga: Apa Arti dan Tujuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)? […]
Comments are closed.