Return on Equity (ROE): Pengertian dan Cara Membacanya

0
20413
Return On Equity Adalah

Buat kamu yang baru atau sedang akan terjun ke dunia investasi saham, ada berbagai istilah penting yang harus dipahami. Memahami istilah-istilah ini tidak hanya bisa membantu kamu memilih produk saham, tapi juga melakukan analisis. ROE atau Return on Equity adalah salah satunya.

Secara umum, Rasio Pengembalian Ekuitas atau Return on Equity adalah ukuran yang dibuat untuk mengetahui kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi orang yang membeli sahamnya. Jika dilihat dari rumusnya, ROE memiliki fungsi untuk mengetahui nilai profit yang mungkin akan didapat oleh pemegang saham dan nilainya dinyatakan dalam bentuk persentase (%).

Bagaimana Cara Membaca ROE?

Untuk bisa membaca ROE sebuah perusahaan, maka kita harus menghitungnya dengan menggunakan rumus. Untuk mendapatkan rasionya, maka yang harus dibandingkan adalah Net Income (laba bersih) dengan Equity (Ekuitas) sehingga rumusnya akan menjadi:

ROE=Net Income/Equity

Perlu diingat bahwa menghitung laba bersih harus dihitung dalam satu tahun. Namun, berhubung laporan keuangan biasanya diterbitkan per kuartal (4 bulan), maka nilainya harus dibuat menjadi satu tahun terlebih dahulu. Kalau laporan yang tersedia baru 1 kuartal, maka nilainya dikali 4. Jika laporan yang tersedia ada 2 kuartal, nilainya harus dikalikan 2 dan seterusnya.

Untuk lebih memahami bagaimana cara penghitungannya, simak contoh berikut ini!

Misalnya, kamu ingin mengetahui ROE dari perusahaan ABC. Perusahaan ini diketahui punya laba bersih sebesar Rp4,5 triliun sementara nilai ekuitasnya adalah Rp14 triliun. Dengan menggunakan rumus ROE maka didapat rasionya:

Net Income/Equity= Rp4,5 triliun/Rp14 triliun=32,1%.

Dari perhitungan di atas kita bisa mengetahui ROE dari perusahaan ABC adalah senilai 32,1%. Jadi dengan modal sebanyak Rp14 triliun, perusahaan tersebut dapat menghasilkan profit sampai 32,1%. 

Jika kamu ingin menghitung ROE sebuah perusahaan yang sudah melantai di bursa, kamu bisa mengunduh laporannya melalui situs IDX. Melalui laporan, kamu akan mendapatkan informasi terkait modal atau ekuitas perusahaan dan laba tahun berjalan atau profit for the year yang bisa dijadikan acuan sebagai net income-nya.

Mengapa Nilai ROE Penting dalam Investasi Saham?

Sebagai indikator yang menentukan profitabilitas, nilai Return on Equity adalah salah satu pertimbangan dalam analisis fundamental yang dilakukan investor. Dengan mengetahui rasio ROE-nya, kamu sebagai investor bisa memprediksi berapa besar keuntungan yang bisa didapatkan jika membeli emiten tersebut. Lalu, berapa persen ROE perusahaan yang sahamnya layak beli?

Menurut Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio, emiten yang punya rasio ROE di atas 20% sebenarnya sudah cukup menjanjikan untuk dibeli sahamnya. Tapi ROE bukan satu-satunya alat yang bisa kamu jadikan acuan. Mengapa?

  • Nilai ROE sebuah perusahaan akan berubah dari tahun ke tahun. Informasi ROE satu tahun tidak dapat menunjukkan kinerja perusahaan secara keseluruhan dan kinerjanya di masa depan
  • Untuk perusahaan yang memiliki utang, terutama yang nilainya lebih besar daripada modal yang dimiliki, ROE tidak bisa dijadikan acuan akurat.  Kamu bisa menggunakan ROCE (Return on Capital Employed)
  • Selain ROE, price to book value (PBV) juga harus dipertimbangkan karena nilainya turut memengaruhi profit perusahaan.

Baca juga: Pengertian dan Cara Menghitung ROA (Return of Assets)

Rasio Lain yang Mirip dengan ROE

Selain dengan menggunakan ROE, ada berbagai jenis rasio yang juga dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melihat kinerja sebuah produk investasi. Rasio-rasio tersebut antara lain:

  • ROI (Return on Investment). Rasio untuk menghitung tingkat pengembalian saham degan membandingkan keuntungan bersih dengan kekayaan bersih.
  • ROA (Return on Assets). Rasio yang didapatkan untuk menghitung berasa besar profitabilitas aset sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan keuntungan bersih dengan aset yang dimiliki
  • ROCE (Return on Capital Employed). Rasio ini digunakan untuk menghitung profitabilitas sebuah perusahaan yang diketahui memiliki utang (baik jangka pendek atau jangka panjang)
  • ROIC (Return on Invested Capital). Rasio ini didapatkan dengan membandingkan operating profit dengan invested capital (capital employed dikurangi non-operating assets)

Itulah pengertian ROE dan bagaimana cara membaca datanya. Karena Return on Equity adalah faktor penting saat memilih saham, pastikan kamu mengetahui rasionya sebelum berinvestasi, ya!

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].