Definisi Mengenai NPV atau Net Present Value

1
49678
NPV Adalah

Net Present Value atau NPV adalah selisih antara nilai arus kas yang masuk dengan nilai arus kas keluar pada sebuah periode waktu. Menurut ilmu ekonomi, Net Present Value adalah perkiraan arus kas masa mendatang yang dikurangi diskon saat ini menggunakan social opportunity cost of capital.

NPV Adalah Alat Untuk Mengukur Peluang Investasi?

Biasanya, NPV digunakan saat menghitung modal untuk menganalisis potensi keuntungan sebuah proyek atau investasi yang akan dilaksanakan. Sederhananya, Net Present Value adalah perkiraan laba yang akan didapatkan dari usaha, proyek, atau penanaman modal. 

Metode NPV dapat melengkapi kekurangan metode payback period dengan konsep time value of money. Bisa dibilang, metode ini merupakan cara paling umum yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kelayakan bisnis, proyek, atau investasi.

Dengan kata lain, NPV adalah alat atau cara untuk mengukur peluang investasi. Apakah investasi tersebut layak dilakukan atau tidak. NPV positif menunjukkan bahwa proyeksi pendapatan dari investasi atau proyek lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. 

Jika NPV positif menandakan keuntungan, maka NPV negatif menandakan kerugian. Sementara jika nilainya sama dengan nol, maka hasil tersebut akan membuat nilai perusahaan tetap sama alias tidak berubah.

Rumus Net Present Value dan Contoh Kasus

Untuk mengetahui kelayakannya, Anda harus menghitung menggunakan rumus Net Present Value berikut.

NPV = (C1:(1+r)) + (C2:(1+r)2) + (C3:(1+r)3) + … + (Ct:(1+r)t) – C0

Ct adalah arus kas per tahun dalam periode t, sedangkan C0 adalah nilai investasi awal pada tahun ke-0. Sementara r adalah suku bunga dalam persen.

Contoh Satu

Agar lebih memahaminya, simak contoh penerapan rumus NPV di bawah ini!

Untuk meningkatkan produksi, manajemen Perusahaan XZY berencana membeli mesin baru senilai Rp200.000.000,00 dengan suku bunga pinjaman sekitar 15% per tahun. Estimasi arus kas masuk sekitar Rp75.000.000,00/ tahun selama lima tahun. 

Lantas, apakah rencana pembelian mesin tersebut akan memberikan keuntungan?

Untuk mendapatkan jawaban, Anda harus menghitungnya menggunakan rumus NPV. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui jika C0 = Rp200.000.000,00, Ct = Rp75.000.000,00, dan r = 15% (0.15).

NPV = (C1:(1+r)) + (C2:(1+r)2) + (C3:(1+r)3) + (C3:(1+r)4) + (Ct:(1+r)t) – C0

NPV = ((75:(1+0,15)) + (75:(1+0,15)2) + (75:(1+0,15)3) + (75:(1+0,15)4) + (75:(1+0,15)5) – 200

NPV = (65.21 + 56.71 + 49.31 + 42.88 + 37.28) – 200

NPV = 251.39 – 200

NPV = 51.39 

Dari perhitungan di atas, nilai NPV adalah positif. Artinya, mesin yang hendak dibeli mampu menghasilkan keuntungan sekitar Rp51.390.000,00 setelah biaya pembelian dan bunga lunas. 

Contoh Kedua

Pengusaha N memiliki uang Rp150.000.000,00 yang hendak didepositokan selama dua belas bulan dengan bunga 7.5% per tahun dan discount rate sebesar 3%. 

Untuk menghitung nilai NPV, C0 harus dalam keadaan negatif karena termasuk pengeluaran. 

NPV = C0 + (C1:(1 + r))

NPV = (-Rp150.000.000,00) + (Rp161.250.000,00:(1+0.03))

NPV = (-Rp150.000.000,00) + (Rp142.699.115,00)

NPV = (-Rp7.300.885,00)

Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil NPV negatif. Artinya, investasi tersebut tidak memberikan keuntungan. Justru akan membuat pengusahan N merugi sekitar Rp7.300.885,00. Ketika hasil negatif, alangkah baiknya untuk mencari alternatif lain yang memberikan keuntungan.

Baca juga: Apa itu ROI? Begini Cara Menghitungnya dengan Rumus

Kelebihan Metode NPV

Mengingat metode NPV banyak digunakan oleh perusahaan besar, Anda perlu mengetahui apa saja kelebihannya.

  • Memperhitungkan seluruh arus masuk, tidak mengabaikan aliran kas selama investasi berlangsung. 
  • Lebih memperhitungkan time value of money (nilai waktu daripada uang)
  • Memudahkan Anda untuk mengetahui  apakah investasi yang hendak dilakukan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan keuntungan atau tidak.
  • Metode ini mempertimbangkan risiko arus kas yang masuk di masa depan sehingga pengembalian modal dapat terlihat jelas.

Untuk menghitung NPV diperlukan Cost of Capital sebagai nilai diskon. Dibandingkan metode Pay Back Period, metode NPV lebih sulit diterapkan. 

Kendati demikian, dari penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa NPV adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kelayakan nilai investasi ataupun proyek. Berbekal rumus NPV, Anda akan lebih mudah mempertimbangkan investasi menjanjikan untuk masa depan. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.