Kartu Kredit Tidak Diaktifkan? Ada Konsekuensinya Lho!

0
22240
Kartu Kredit Tidak Diaktifkan

Memiliki kartu kredit di dompet boleh jadi dipandang sebagai simbol “kemewahan”. Dengan kartu tersebut kamu leluasa berbelanja sekarang dan membayarnya kemudian. Namun, kartu kredit tidak diaktifkan juga jadi opsi bagi sebagian orang. 

Tentu hal ini terdengar agak janggal. Pasti kamu heran buat apa repot-repot mengajukan aplikasi pembuatan kartu kredit jika kartu tersebut tidak diaktifkan. Tidak sampai di situ saja, keputusan tersebut berbuah konsekuensi yang perlu ditanggung sang pemilik kartu kredit. 

Diaktifkan tetapi tidak digunakan pun punya dampak serupa. Pasalnya, satu kali kartu kredit diaktifkan, nomor kartu tersebut akan hidup hingga ada permintaan penutupan kartu kredit dari pemegang maupun dari pihak bank.

Konsekuensi Jika Kartu Kredit Tidak Diaktifkan

Lantas, konsekuensi seperti apa yang akan ditanggung pemilik kartu kredit yang tidak diaktifkan tersebut? Ini dia daftarnya. 

  • Wajib bayar iuran tahunan

Dalam penagihan kartu kredit, transaksi yang dihitung bukan saja saat kartu dipakai. Iuran tahunan atau annual fee termasuk dalam transaksi yang akan masuk dalam tagihan bulanan. 

Sekalipun pihak bank menjanjikan fasilitas gratis annual fee, mayoritas ketentuan tersebut berlaku pada periode terbatas, seperti satu tahun. Begitu periode gratis iuran tahunan usai, otomatis biaya itu akan dibebankan kepada pemilik kartu kredit. Maka, jangan sampai kamu terlena oleh tawaran tersebut.

  • Utang bertumpuk tanpa disadari

Ya, konsekuensi ini masih berhubungan dengan iuran tahunan yang tidak dibayarkan tadi. Begini penjelasannya, iuran tetap masuk tagihan seperti biasa. Namun, kamu lupa membayar lantaran tidak pernah memakai kartu kredit tadi. Terbayang kan berapa banyak utang yang bertumpuk tanpa kamu sadari?

Bahkan, jika kamu terus menerus lupa jika punya kartu kredit yang masih aktif, iuran tahunan itu akan tetap ditagih. Kabar buruknya, utang tersebut tidak murni berupa jumlah iuran saja, tetapi juga bunga. Dijamin kamu akan terkejut melihat total tagihan yang belum lunas ini, terlebih jika ada dua atau tiga kartu kredit yang tidak dipakai.

  • Masuk blacklist BI

Konsekuensi ini masih lanjutan dampak poin sebelumnya. Saat kamu lupa bayar annual fee, kamu dipandang punya utang terhadap bank. Lantaran utang tersebut tidak dilunasi dan dibiarkan menumpuk, namamu akan dikelompokkan dalam blacklist BI.

Asal tahu saja, blacklist BI merupakan daftar yang berisi nasabah bank dengan riwayat kredit macet alias bermasalah. Begitu namamu masuk daftar tersebut, sudah pasti kamu akan kesulitan mengajukan pinjaman ke bank maupun lembaga keuangan sejenis. 

Baca juga: Cara Melihat BI Checking dengan Mudah

  • Terus menerus dihubungi pihak marketing bank

Bank punya persepsi sendiri soal nasabah yang tidak mengaktifkan kartu kredit. Mereka menilai kamu sebagai nasabah yang berpotensi untuk ditawarkan program-program bank. Pihak marketing bisa saja menganggap kartu kredit tidak diaktifkan tersebut karena kamu belum menemukan program yang cocok.

Tak heran jika mereka akan rajin mengontakmu secara berkala untuk menginformasikan program A, B, C, dan seterusnya. Kira-kira siapkah kamu dengan konsekuensi demikian?

  • Melewatkan manfaat kepemilikan kartu kredit

Coba ingat-ingat lagi, apa tujuanmu mengajukan dan menyetujui pembuatan kartu kredit? Bisa jadi salah satu alasannya karena tergoda oleh manfaat yang ditawarkan pihak bank. Sebagai contoh, promo cicilan 0% untuk gadget teranyar, tiket pesawat, atau kebutuhan maupun wish list kamu lainnya.

Membayangkan semua itu baru deh terasa kerugian yang harus ditanggung akibat tidak mengaktifkan kartu kredit. Terlepas dari fakta memiliki kartu kredit sekarang lebih mudah, masih ada lho orang yang pengajuan aplikasinya ditolak oleh bank. Sayang dong waktu dan tenaga yang telah kamu keluarkan untuk mengurus pembuatan kartu kredit.

Manfaatkan Secara Bertanggung Jawab

Daripada memilih opsi kartu kredit tidak diaktifkan, lebih baik kamu tetap menggunakan kartu kredit itu untuk keperluan tertentu. Sebut saja, membayar tagihan rutin bulanan, misalnya listrik, internet, layanan streaming video dan aplikasi lain, maupun premi asuransi.

Langkah itu cukup bijak karena kamu pasti sudah mengalokasikan dana khusus untuk pos pengeluaran rutin tersebut. Bahkan, memanfaatkan kartu kredit untuk bayar tagihan rutin lebih praktis. Cukup bayar total tagihan ke satu tempat saja, yaitu ke bank penerbit kartu kredit sehingga kamu tidak perlu bolak-balik membayar ke penyedia layanan-layanan tersebut.

Yuk, manfaatkan kartu kredit secara tepat dan bertanggung jawab!

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].