Investasi Adalah: Pengertian, Jenis, hingga Cara yang Paling Tepat

2
464
Investasi Adalah

Globalisasi dan dunia dinamis menuntut individu agar senantiasa siap sedia menghadapi berbagai macam kemungkinan. Salah satu hal yang saat ini hangat menjadi perbincangan yaitu investasi. 

Investasi dapat Anda masukkan dalam daftar pengelolaan finansial yang perlu Anda pelajari dan pahami cara kerjanya. Saat ini berbagai informasi mengenai investasi bukan lagi rahasia dan dapat Anda jangkau melalui berbagai macam aplikasi. 

Untuk lebih memahami investasi itu apa sih, Anda mungkin bisa menyimak penjelasan berikut.

Investasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah penanaman modal atau uang dalam suatu proyek atau perusahaan untuk tujuan memperoleh profit atau keuntungan. 

Selain itu, investasi menurut OJK merupakan sebuah penanaman modal yang biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva tetap ataupun pembelian saham-saham serta surat berharga lain untuk memperoleh suatu profit.

Nah, berdasarkan informasi dari dua pengertian investasi di atas, Anda dapat menjawab pertanyaan Apa sih Investasi itu?

Jadi, Apa itu Investasi?

Investasi adalah kegiatan seseorang atau suatu kelompok menempatkan modal berupa uang ataupun aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak yang terpercaya dengan harapan bahwa orang tersebut (pemodal atau investor) nantinya akan memperoleh keuntungan dalam kurun waktu tertentu.

Investasi berasal dari Bahasa Italia, yaitu investire yang memiliki arti memakai atau menggunakan. Investasi biasanya dikenal pula dengan sebutan penanaman modal karena adanya harapan untuk mendapatkan profit atau keuntungan kelak di kemudian hari.

Pihak pengelola kelak akan membagikan keuntungan dari hasil pengembangan uang dan aset kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua belah pihak.

Investasi dalam ekonomi yaitu pemodal hanya akan membeli sesuatu yang dalam kondisi dan situasi sekarang tidak akan dipergunakan. Barang atau aset lainnya yang telah melalui proses pembelian tersebut bentuknya sebagai harta yang setelah melewati masa tertentu maka akan mengalami perubahan nilai.

Namun, perlu Anda pahami pula bahwa aktivitas investasi tidak selalu berujung pada menghasilkan suatu keuntungan. Risiko kerugian dalam investasi juga perlu menjadi pertimbangan Anda. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memahami jenis-jenis investasi beserta risiko-risiko yang akan timbul.

Jenis-Jenis Investasi

Jenis-jenis investasi berdasarkan tujuannya dapat berupa investasi jangka panjang, investasi jangka menengah, dan investasi jangka pendek. Anda perlu memahaminya lebih dulu sebelum mengambil keputusan karena strategi dan instrumen investasi masing-masing jangka waktu tentu berbeda.

1. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah sebuah jenis investasi dengan tujuan waktu investasi berada di atas 10 tahun.

Biasanya tujuan-tujuan investasi jangka panjang ini dapat berupa hal-hal yang menjadi kebutuhan jauh ke depan, misalnya biaya pendidikan anak, membeli aset untuk anak cucu, biaya pernikahan, simpanan hari tua atau dana pensiun, dan sebagainya yang Anda pikirkan untuk tujuan panjang ke depan.

Anda dapat memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun instrumen yang proses konversinya tidak cepat. Ketika Anda merasa semakin fleksibel memilih instrumen, maka semakin panjang periode investasi Anda.

Adapun beberapa bentuk instrumen yang Anda bisa pilih untuk aktivitas investasi jangka panjang Anda yaitu saham, reksadana saham, logam mulia, ataupun properti.

2. Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah  adalah sebuah jenis investasi yang sifat investasinya lebih pendek daripada jenis investasi jangka panjang yaitu sekitar 3 sampai 10 tahun. 

Misalnya, jika Anda hendak mendaftarkan diri untuk lanjut studi dalam empat tahun ke depan di sebuah kampus ternama di Amerika, maka tentu Anda butuh menyiapkan dana yang cukup besar, kan?

Karena adanya kebutuhan dana yang jangka waktunya di atas tiga tahun, maka Anda bisa memilih bentuk instrumen investasi dengan risiko sedikit lebih rendah dari saham, tapi sedikit lebih tinggi dari deposito. Instrumen yang bisa Anda pilih seperti reksadana pasar uang atau surat utang negara.

Pilihan instrumen tersebut merupakan obligasi atau reksadana pendapatan tetap, obligasi swasta, maupun reksadana campuran.

3. Investasi Jangka Pendek

Jenis investasi yang ketiga berdasarkan tujuan investasi yaitu investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek merupakan aktivitas penanaman modal yang hanya berlangsung antara kurang dari satu tahun sampai tiga tahun.

Misalnya, Anda adalah mahasiswa tingkat akhir yang akan ujian skripsi tahun ini. Anda berencana ingin langsung melanjutkan kuliah ke tingkat yang lebih tinggi paling lambat satu tahun dari tahun Anda lulus. Maka Anda membutuhkan dana secepat mungkin untuk membiayai rencana Anda yang tidak murah.

Karena alasan lanjut studi paling lama setahun kedepan, maka Anda butuh dana segar sehingga Anda dapat melakukan investasi dengan instrumen dengan risiko yang rendah yaitu instrumen dengan fluktuasi nilai yang stabil, likuiditas yang tinggi sehingga Anda dengan mudah melakukan konversi dalam bentuk dana cash dan juga bisa menghasilkan pendapatan tetap.

Sejumlah bentuk instrumen yang dapat menjadi pilihan Anda yaitu deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara yang sifatnya jangka pendek.

Jika Anda menanyakan apakah Anda bisa melakukan investasi dengan instrumen saham dengan tujuan jangka pendek? Jawabannya bisa-bisa saja, namun tentu kami tidak menyarankannya bagi Anda.

Saham adalah sebuah bentuk instrumen investasi yang fluktuasi nilainya tinggi jika Anda menggunakannya dalam jangka waktu yang relatif singkat. Hal ini sama saja jika Anda membeli bisnis yang penilaian pertumbuhannya tentu tidak bisa dalam waktu singkat.

Nah, jika Anda sudah ada bayangan mengenai jenis-jenis investasi, selanjutnya hal yang perlu Anda pelajari yaitu mengenai cara melakukan investasi.

Baca juga: Jenis Investasi yang Mudah untuk Pemula di Indonesia

Cara Melakukan Investasi

Di era digital saat ini, investasi sebenarnya bukan lagi hal yang sulit untuk Anda lakukan. Berbagai informasi mengenai jenis instrumen investasi ataupun riset-riset pasar bisa Anda dapatkan dengan mudah. 

Namun, mengingat Anda akan merogoh dompet yang tidak sedikit, maka tentu tidak bisa Anda lakukan dengan sembarangan, bukan?

Adapun cara-cara melakukan investasi yang tepat agar dapat mewujudkan mimpi finansial yang baik yaitu sebagai berikut.

1. Harus Paham Tujuan Anda

Penting bagi seorang investor untuk mengetahui tujuan-tujuan keuangan yang Anda ingin capai dan dalam periode berapa lama. Hal ini akan terkait dengan pemilihan jenis investasi yang akan Anda jalankan. Tujuan yang tidak jelas akan membuat proses investasi juga menjadi tidak dapat Anda ukur.

Lalu, Anda perlu menentukan juga kebutuhan dana untuk merealisasikan tujuan Anda. Kenapa demikian? Karena tentu prosesnya dapat Anda mulai setelah paham akan kebutuhan dana Anda sendiri.

2. Profil Risiko Penting Anda Pahami

Investasi bukanlah aktivitas yang bisa Anda lakukan dengan tergesa-gesa. Anda perlu untuk melakukan riset, termasuk profil risiko dari pilihan instrumen investasi yang Anda akan gunakan.

Masing-masing instrumen investasi memiliki profil yang beragam dan Anda sebagai calon investor pun memiliki profil risiko yang berbeda karena kemampuan toleransi akan risiko investasi juga berbeda.

Perubahan akan profil risiko tentu sejalan pula dengan seberapa paham seseorang dengan investasi. Pemahaman yang meningkat akan meningkatkan kemampuan Anda untuk menoleransi risiko investasi.

3. Kenali Risiko Sistematis dan Non-Sistematis Investasi

Selain profil risiko investor, Anda perlu pula mempelajari bahwa ada dua jenis risiko yaitu risiko sistematis dan non-sistematis. 

Risiko sistematis adalah risiko yang tak dapat Anda hindari dan verifikasi sama sekali dan menyerang ke segala macam instrumen. Bentuknya dapat berupa risiko pasar, inflasi, dan perubahan tingkat suku bunga.

Risiko non-sistematis adalah risiko yang masih dapat Anda hindari dengan verifikasi instrumen investasi, seperti risiko likuiditas, risiko tuntutan hukum, dan risiko bisnis.

4. Paling Penting: Pastikan Finansial Anda Sehat

Hal paling penting sebelum Anda mempertimbangkan investasi adalah kondisi finansial Anda harus sehat dan sudah memiliki dana darurat yang ideal. Ini mengenai keamanan keuangan Anda. Kondisi sehat juga ketika Anda sudah memiliki jaminan asuransi kesehatan

Setelah semuanya Anda nilai sudah sehat dan ideal, Anda pun perlu tahu dan menilai modal yang bisa Anda siapkan untuk melakukan investasi.

Tetapkan Cara Investasi yang Tepat

Terakhir, untuk memantapkan cara tepat Anda melakukan investasi, pastika Anda sudah tahu jenis, risiko, dan juga cara melakukan investasi yang baik sehingga Anda pun dapat meminimalisir risiko dan kondisi keuangan Anda tetap dalam kendali Anda.Yuk, belajar merencanakan dan mengelola keuangan Anda dengan investasi.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

2 COMMENTS

Comments are closed.