Barangkali kita cukup familier dengan istilah hacking untuk merujuk pada peretasan sistem keamanan komputer. Padahal, ada kegiatan peretasan lain yang harus lebih diwaspadai, yaitu cracking adalah. Apakah perbedaannya? Simak penjelasan berikut beserta dampak dan cara mengatasinya.
Pengertian Cracking
Cracking adalah kegiatan membobol sistem keamanan komputer untuk tujuan kejahatan. Pelakunya disebut cracker. Bentuk kejahatan siber ini cukup serius dan berbahaya karena dapat mencuri data dalam komputer, membocorkan informasi sensitif kepada kompetitor atau pihak yang tidak bertanggung jawab, atau menghancurkan sistem keamanan.
Bedanya dengan hacking, hacking bersifat membangun, bukan menghancurkan. Hacking dapat bertujuan baik, misalnya untuk menguji sistem keamanan dan mencari titik kelemahannya untuk tujuan pengembangan atau mengasah kemampuan si hacker. Meskipun demikian, hacker yang iseng juga perlu diwaspadai.
Dampak yang Ditimbulkan
Karena kemampuan cracker menembus sistem keamanan komputer, ada banyak dampak negatif yang muncul akibat tindakan kriminal siber ini.
Pencurian Data
Data yang tersimpan dalam server dapat diakses oleh cracker dan berpotensi digunakan secara tidak bertanggung jawab. Data tersebut bisa dijual ke pasar gelap atau dipertukarkan sesama cracker. Bentuk kejahatan siber ini yang paling sering dijumpai.
Apabila data tersebut bersifat pribadi, misalnya nama lengkap, nomor induk kependudukan, dan alamat sangat mungkin disalahgunakan untuk penipuan online atau phising. Yang tidak kalah berbahaya jika yang dicuri ialah data rahasia perusahaan. Data tersebut dapat dimanfaatkan oleh kompetitor atau pihak yang tidak suka untuk menghancurkan sebuah perusahaan.
Manipulasi Data
Tak hanya mencuri data, cracker juga bisa memanipulasi data yang berhasil ditembusnya. Misalnya, jika yang berhasil dibobol ialah sistem keamanan komputer milik bank, ia bisa memanipulasi data pemilik rekening, mengubah jumlah saldo, atau melakukan transaksi yang tidak diinginkan.
Tersebarnya Virus
Selanjutnya, cracker bisa menanamkan virus ke sistem komputer. Ia bisa menanamkan spyware untuk mematai-matai aktivitas pengguna, adware untuk membuat iklan pop-up ilegal, dan ransomware untuk mengenkripsi data berharga dalam sistem. Cracker bisa saja “menyandera” data-data berharga dengan meminta sejumlah uang sebagai tebusan.
Tersebarnya Software Ilegal
Untuk membangun sebuah system software, developer membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pemasukannya berasal dari fitur premium berbayar. Jika cracker berhasil menembusnya sehingga semua fitur dapat diakses secara cuma-cuma, pihak developer akan merugi.
Hancurnya Sistem Pertahanan Komputer
Jika sistem jaringan lemah, cracker bisa menghancurkannya. Selanjutnya, ia bisa memblokir akses pemilik sistem, mengubah sistem hingga tidak berfungsi, mengambil alih sistem, mengambil semua data dan menjualnya, hingga menghapus semua data yang ada. Akibatnya, operasional perusahaan yang membutuhkan akses data online dapat terhambat, bahkan benar-benar lumpuh.
Cara Mengatasinya
Meskipun terdengar sangat berbahaya, kita dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menanggulangi sepak terjang cracker.
Menggunakan Password yang Kuat
Pintu pertama yang harus ditembus cracker adalah password. Agar sulit ditembus ada beberapa hal yang bisa ditempuh, misalnya mengganti password secara berkala, menggunakan password yang panjang, menggunakan kombinasi huruf dan angka, tidak menggunakan password yang sama untuk tiap akun, menggunakan password manager, dan tidak melakukan auto save di komputer, Google, e-mail, dsb.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Akseleran Aman Untuk Mengembangkan Dana
Memperketat Sistem Akses
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk memperkuat sistem akses, yakni two-factor authentication dan captcha. Two-factor authentication meminta pengakses melakukan dua langkah verifikasi untuk login ke akun, misalnya dengan password dan one time password lewat SMS. Captcha meminta pengguna memasukkan kode yang muncul di layar untuk memastikan bahwa yang mengakses akun bukanlah software atau robot.
Meningkatkan Keamanan Website
Untuk meningkatkan keamanan website, ada beberapa cara yang bisa ditempuh, seperti menggunakan HTTPS, memasang SSL, pemilihan gateaway, dan menggunakan antivirus terbaik.
Mengupgrade Sistem Keamanan
Upgrade sistem keamanan secara berkala dengan melakukan beberapa hal, seperti mengaktifkan scanning antivirus, memperbarui password, dan menyewa jasa white hat hacker untuk menguji dan menemukan kelemahan dalam sistem keamanan.
Memilih Hosting dengan Keamanan Tinggi
Pastikan bahwa hosting yang dipilih memiliki keamanan tinggi untuk menyimpan semua file dan data website. Jika hosting sebagai “rumah” bagi website tidak aman, tentunya cracker akan mudah menembusnya.Dari semua penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa cracking adalah aktivitas yang amat berbahaya bagi sistem keamanan komputer. Namun demikian, kita dapat mengatasinya dengan berbagai upaya. Semoga dapat memberikan wawasan baru agar kita lebih waspada.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
[…] Baca juga: Cracking Adalah: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya […]
[…] sisi lain, Cracker adalah individu yang menggunakan pengetahuan mereka untuk tujuan yang tidak etis atau ilegal. […]
Comments are closed.