Aktiva Lancar: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya

1
63066
Aktiva Lancar

Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB), aktiva adalah manfaat ekonomi yang cukup pasti pada masa depan dan dimiliki oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa transaksi pada masa lalu. Disebut cukup pasti karena aktiva menjadi modal perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional usaha, pembiayaan, maupun investasi.

Ada pun transaksi yang dimaksud adalah transaksi pembelian, penerbitan saham, investasi, kontrak piutang, dan pinjam-meminjam dengan lembaga keuangan (bank). Aktiva terbagi atas 2 jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Berdasarkan bentuknya, aktiva ada yang bersifat fisik dan ada yang nonfisik.

Apa Itu Aktiva Lancar?

Aktiva lancar atau aset lancar adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan yang mudah dicairkan dalam bentuk uang. Jangka waktu pencairan tidak lebih dari 1 tahun. Ada beberapa jenis aktiva lancar, yaitu:

  • Uang Kas

Kas merupakan uang berbentuk tunai yang dimiliki oleh perusahaan. Kas biasanya digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Meskipun tidak terlihat secara fisik alias masih tersimpan di bank, uang ini tetap disebut aset lancar. 

  • Surat Berharga

Jenis aktiva lancar lainnya adalah surat berharga. Aktiva ini adalah kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang tidak bersifat permanen. Jadi, aset ini dapat dijual sewaktu-waktu untuk mendapatkan dana tunai jika memang dibutuhkan.

  • Piutang Dagang

Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang melakukan transaksi pembelian barang.

  • Piutang Pendapatan

Piutang pendapatan merupakan pendapatan yang sudah menjadi hak, tetapi pembayarannya belum diterima karena berbagai penyebab.

  • Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka adalah bagian dari aktiva lancar. Ini adalah pembayaran beban yang biasanya dilakukan di awal, tetapi belum menjadi kewajiban pada periode yang bersangkutan.

  • Perlengkapan

Perlengkapan juga merupakan bagian dari aset lancar karena dapat membantu kelancaran bisnis dan bersifat habis pakai.

  • Persediaan Barang Dagang

Aktiva lancar berupa barang dagang adalah barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali. Harapannya, perusahaan akan mendapatkan laba sekaligus dana tunai dari penjualan ini.

  • Wesel Tagih

Wesel tagih (notes receivable) merupakan bagian dari aktiva lancar. Wesel ini merupakan surat perintah penagihan entitas bisnis kepada pihak lain yang namanya tertera dalam surat. 

  • Piutang Penghasilan

Piutang penghasilan merupakan hak perusahaan karena telah memberikan jasa. Namun, dalam hal ini belum diterima pembayarannya.

Baca juga: Pengertian Utang Serta Ciri-Ciri dan Jenisnya!

  • Sewa Dibayar di Muka

Sewa dibayar di muka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau tempat dari pihak lain. 

Manfaat Aktiva Lancar

Aktiva lancar sebagai bentuk kekayaan yang likuid memiliki peran yang sangat penting dalam pengerjaan operasional perusahaan. Salah satu manfaatnya adalah untuk membayar biaya-biaya yang muncul, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar utang, membayar sewa gedung, dan sebagainya.

Aktiva lancar biasanya cepat habis untuk keperluan yang bersifat rutin maupun insidental. Namun, aktiva lancar akan kembali terisi dari hasil penjualan atau aset lain yang telah dibayarkan. Hal inilah yang membuat pergerakan aktiva lancar bersifat dinamis. 

Perusahaan yang tidak memiliki dana tunai atau berbentuk aktiva lancar akan kesulitan menjalankan proses produksi. Karena itu, perusahaan perlu memastikan aktiva lancar berada dalam kondisi aman saat ingin melanjutkan proses produksi. Jadi, meskipun perusahaan memiliki aset berupa aktiva tidak lancar, ini bukan jaminan bahwa proses produksi bisa dijalankan.

Manajemen Penggunaan Aset

Karena pentingnya aktiva lancar dalam sebuah perusahaan, menggunakannya pun perlu kehati-hatian dan perhitungan cermat. Hal ini bisa diamati dari laporan pembukuan yang menampilkan kekayaan perusahaan. Di sini, nilai aset perusahaan mencerminkan ukuran prestasi perusahaan.

Nah, untuk mempertahankan atau meningkatkan aset tersebut, baik dalam bentuk lancar atau tidak lancar, ada 2 strategi yang bisa dilakukan. 

Pertama, efisiensi pemakaian. Rasio penjualan atau total aktiva adalah ukuran untuk menilai suatu aset. Efisiensi pemakaian aktiva diperkirakan dapat membuat nilai penjualan lebih besar. Angka ini bisa diperhatikan dari laporan laba rugi. Total keseluruhan aset bisa dilihat dari laporan neraca. 

Kedua, optimalisasi keuntungan. Laba aktiva atau hasil investasi dapat menjadi ukuran untuk menilai keuntungan yang didapatkan. Cara mengetahuinya adalah membandingkan keuntungan dalam laporan laba rugi dengan total harta yang setara dengan total investasi. 

Dengan memahami hal ini, Anda dapat mengelola dan mengembangkan aktiva lancar supaya berdampak optimal bagi kelancaran produksi perusahaan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ajukan Pinjaman Sekarang dan Dapatkan Kemudahan Pinjaman Modal Usaha di Akseleran!

Dapatkan pinjaman dengan bunga kompetitif dan kemudahan proses pengajuan. Ajukan pinjaman untuk mengembangkan usahamu sekarang. Akseleran juga sudah terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

BLOG100

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.