Apa Itu Supply Chain Management? Cari Tahu Pengertiannya

0
4437
Supply Chain Adalah

Kegiatan usaha tidak hanya bergantung pada penjual dan pembeli. Supply chain adalah kunci kesuksesan berpindahnya produk dari versi mentah ke konsumen. Tanpa proses transfer komoditas dan material hingga tahap akhir berpindahnya barang ke pembeli, proses jual-beli tidak akan berlangsung lancar. 

Manajemen supply chain adalah sesuatu yang harus dipahami siapa saja jika ingin menjalankan bisnis sukses. Inilah panduan yang harus kamu ketahui jika ingin berbisnis.

Langkah Penting Manajemen Supply Chain

Istilah supply chain management merujuk pada berbagai aktivitas terkait pengadaan, pemesanan, analisis, dan transfer produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Hal ini tidak hanya mencakup aktivitas harian, tetapi juga pengolahan informasi dan administrasi. 

Jika kamu adalah pelaku bisnis atau punya minat dalam bidang industri, kamu wajib mempelajari proses manajemen supply chain. Inilah beberapa langkah penting dalam proses tersebut:

  • Perencanaan

Perencanaan adalah tahap awal dari semua aktivitas penanganan pasokan. Hal ini termasuk kegiatan prakiraan permintaan konsumen, di mana penjual mempertimbangkan berbagai aspek untuk menyiapkan jenis serta jumlah produk untuk dijual. Prakiraan konsumen bermanfaat untuk membidik pasar secara akurat agar modal dan produkmu tidak mubazir.

Apa saja yang harus diperhitungkan dalam prakiraan permintaan konsumen? Kamu harus melihat dua jenis sumber informasi: internal dan eksternal. Informasi internal bisa berupa laporan penjualan serta daftar inventaris produk dan alat produksi, sedangkan informasi eksternal misalnya laporan tren pasar dan penelitian terhadap demografi konsumen.

  • Pengadaan/Pembelian

Pengadaan (procurement) hanya bisa kamu lakukan setelah melakukan prakiraan permintaan konsumen. Prakiraan membantu dalam membuat permintaan atau pengajuan pembelian yang akurat. Setelah disetujui, barulah proses pembelian atau pengadaan bisa dilakukan.

Administrasi supply chain adalah kegiatan pendukung yang tidak boleh diremehkan dalam proses ini. Setiap barang atau bahan yang dibeli harus sesuai dengan pengajuan yang sudah disepakati. Laporannya harus dibuat secara rinci sebelum dikirimkan ke manajer.

  • Produksi

Setelah bahan atau produk diperoleh, saatnya melakukan proses produksi. Prakiraan dan pengadaan yang tepat sasaran menentukan kesuksesan tahap ini. Jika prosesnya terganggu, produksi juga terhambat, dan pemilik bisnis tidak bisa memenuhi permintaan konsumen. Akibatnya, bisnis jadi terganggu dan poin penilaian dari konsumen menurun.

Downtime dalam supply chain adalah peristiwa di mana proses produksi terhenti karena pasokan yang terhambat. Hal ini bisa diatasi dengan melancarkan aktivitas perencanaan dan pengadaan. Setelah produk tiba di area produksi, pengelola harus memastikan bahwa tenaga kerja, fasilitas, mesin produksi, dan pasokan terintegrasi dengan baik agar bisa melakukan produksi tepat waktu.

Baca juga: 5 Konsep Pemasaran yang Dapat Membantu Kembangkan Usahamu

  • Pengelolaan Gudang

Proses penyimpanan produk di gudang ternyata tidak sederhana! Pengelolaan gudang mencakup proses pemasukan dan pengeluaran (inbound, outbound) yang harus sesuai prosedur. Hal ini akan lebih sulit jika produk yang dimaksud termasuk barang sensitif atau berbahaya, karena ada prosedur standar untuk diikuti.

Supply chain adalah kegiatan yang menuntut akurasi, jadi pengelolaan gudang tidak lepas dari berbagai pencatatan. Selain pencatatan selama proses pemasukan dan pengeluaran, manajer serta staf gudang bertanggung jawab dalam stock opname. Ini merupakan proses pengecekan berkala untuk memastikan bahwa jumlah stok setiap unit di gudang selalu akurat.

  • Pengiriman

Inilah poin akhir dari proses pengelolaan rantai produksi. Setelah semua produk dibuat, disimpan, dan dikemas dengan rapi, mereka bisa dikirim ke tempat konsumen berbelanja. Kegiatan ini tidak sekadar mengantar barang; ada berbagai proses yang terlibat, mulai dari memuat produk ke kendaraan sesuai prosedur, mendata pengiriman, hingga melacak kurir.

Selain lima aktivitas di atas, kamu juga harus memperhitungkan proses pengembalian produk dari konsumen. Hal ini terjadi jika konsumen merasa tidak puas dengan mutu, jumlah, serta hal lainnya terkait produk. Ketika ini terjadi, staf yang bertanggung jawab harus melacak ulang alur supply chain untuk mendeteksi penyebabnya.

Supply Chain atau Logistik?

Kamu mungkin masih bingung membedakan antara supply chain dan logistik karena aktivitas keduanya terdengar mirip. Akan tetapi, hal ini sebenarnya berpatokan pada ruang lingkup aktivitasnya. Logistik berkaitan dengan efisiensi dan keamanan dalam proses pemindahan barang, produk, atau material. Sebaliknya, supply chain mencakup lebih banyak aktivitas, seperti yang sudah dijelaskan.

Supply chain adalah komponen penting dalam setiap arena bisnis. Pastikan kamu memahaminya sebelum memutuskan mendirikan bisnis sendiri!

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].