Rata-rata Kekayaan Lima Orang Indonesia ini Naik US$3-4 Miliar

0
4994
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono - Sumber Photo: www.bareksa.com

“Masuk ke dalam daftar Top 400 orang terkaya di dunia”

Mewabahnya pandemi Covid-19 membuat sebagian besar orang kesulitan dalam keuangan, tetapi bagi sebagian lainnya tak serta merta membuat hartanya berkurang. Tercatat, rata-rata kekayaan lima orang Indonesia ini naik US$3-4 miliar dan masuk ke dalam daftar Top 400 orang terkaya di dunia.

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires (situs yang melacak naik turunnya jumlah kekayaan orang-orang terkaya di dunia secara harian) per Selasa (30/06), mencatatkan bahwa kelima orang terkaya di Indonesia ini masih didominasi oleh wajah-wajah yang sangat familiar.

Siapa saja lima sosok orang terkaya di Indonesia?

1. R. Budi Hartono dan Michael Hartono
Hebatnya, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masuk dalam Top 100 Billionaire Forbes per hari ini. Dikenal sebagai Hartono bersaudara, pemilik Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk tersebut memiliki total kekayaan gabungan sebesar US$34,10 miliar atau setara dengan Rp487,69 triliun (Kurs rupiah 14.302).

Pria yang memiliki nama lengkap Robert Budi Hartono atau nama asli Oei Hwie Tjhong, adalah seorang pengusaha Indonesia. Budi Hartono sapaan akrabnya, merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie Gwan. Robert merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Kakaknya bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang berhasil mendongkrak gurita bisnisnya. Tak heran, Hartono Bersaudara terus konsisten menduduki posisi pertama orang paling kaya di Indonesia.

Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires, kekayaan Budi Hartono mencapai US$17,4 miliar setara Rp248,85 triliun (kurs Rp14.302) dan menjadi orang terkaya ke-69 di dunia. Padahal kekayaan Budi Hartono tercatat sebesar US$13,6 miliar setara Rp194,51 triliun berdasarkan rilis Forbes pada April 2020 lalu. Artinya harta pria kelahiran Semarang, 28 April 1940 ini mengalami pertumbuhan sebanyak US$3,8 miliar setara Rp54,35 triliun dalam kurun waktu sekitar tiga bulan bulan terakhir.

Seperti diketahui, Budi Hartono merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok PT Djarum, Oei Wie Gwan. Lalu Budi meneruskan bisnis orang tuanya dan terus melebarkan sayapnya ke sektor lain. Seperti:

  • Rokok Djarum
  • Menguasai saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sekitar 54,94% kepemilikan saham
  • Lahan sawit puluhan ribu hektar pada PT Hartono Plantation Indonesia. Lahan yang dikelola sekitar 65 ribu hektare lahan sawit di Kalimantan Barat sejak 2008.
  • Bisnis properti dengan mengembangkan superblok mewah di jantung Ibukota, yaitu bangunan di sekitar kawasan Hotel Indonesia. Seperti, Grand Indonesia, Hotel Indonesia Kempinski hingga Menara BCA yang semuanya dikelola oleh Grup Djarum.
  • Elektronik hingga Bisnis Digital, bisnis di sektor elektronik dengan bendera Polytron, yang memproduksi telepon seluler, AC, Kulkas, Audio, dan Video, serta Dispenser. Tak hanya itu, lewat PT Global Digital Prima (GDP) Venture, Djarum mengembangkan sayap di bisnis digital seperti Blibli.com, Kaskus hingga Tiket.com.

Sementara itu, Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang memiliki kekayaan sebesar US$16,7 miliar setara Rp237,14 triliun dan menjadi orang terkaya ke-77 di dunia. Padahal pria kelahiran 2 Oktober 1939 silam hartanya tercatat sebanyak US$13 miliar atau setara sekira Rp184,6 triliun pada April 2020. Maka bisnis kongsian yang dijalankan bersama adik kandungnya Budi Hartono berhasil menambah harta Michael sebanyak US$3,7 miliar setara Rp52,54 triliun selama tiga bulan terakhir.

2. Prajogo Pangestu
Taipan yang mulai menjalankan bisnisnya sejak tahun 1970-an melalui Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific terus tumbuh secara gemilang. Prajogo Pangestu lahir dengan nama Phang Djoem Phen di Sambas, Kalimantan Barat tercatat memiliki kekayaan sebesar US$6,6 miliar setara Rp94,39 triliun dan menjadi orang terkaya ke-296 di dunia atau terkaya ketiga di Indonesia setelah Budi Hartono dan Michael Hartono. Padahal sebelumnya pria kelahiran 13 Mei 1944 ini memiliki kekayaan sebesar US$3,5 miliar setara Rp50,06 triliun pada April 2020. Artinya pemilik Barito Pacific ini mengalami pertumbuhan harta sebanyak US$3,1 miliar selama pandemi Covid-19.

Diketahui bisnis yang dikelola dengan bendera Barito Group berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, perkayuan. Kini Barito Group dipegang generasi anaknya, Agus Salim Pangestu.

Daftar orang terkaya indonesia versi forbes bulan Juni 2020

3. Sri Prakash Lohia
Pendiri dan ketua Indorama Corporation yang lahir di India telah banyak menghabiskan masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974. Prakash terbilang sukses karena korporasi yang didirikan yang bergerak di bidang petrokimia dan tekstil telah berhasil mencatatkan kekayaan sebesar US$5,3 miliar setara Rp75,8 triliun dan menjadi orang terkaya ke-396 di dunia atau terkaya keempat di Indonesia. Sebelumnya pria kelahiran Kolkata, India 11 Agustus 1952 silam ini memiliki kekayaan sebesar US$4,3 miliar setara Rp61,5 triliun pada April 2020. Artinya harta Prakash mengalami pertumbuhan sebesar US$1 miliar selama pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Cara Mudah Kembangkan Dana di P2P Lending
Special Guest: Lender ini Dapat Bunga Ratusan Juta

4. Tahir dan Keluarga (Mayapada Group)
Keluarga Tahir atau Taipan pendiri Mayapada Group tercatat memiliki kekayaan sebesar US$4,3 miliar setara Rp61,5 triliun dan menjadi orang terkaya ke-516 di dunia atau terkaya kelima di Indonesia. Padahal sebelumnya kekayaan mereka tercatat sebesar US$4,1 miliar setara Rp58,64 triliun, artinya kekayaan Mayapada Group yang digawangi oleh Dato’ Sri Prof. Dr. Tahir, MBA mengalami pertumbuhan sebanyak US$200 juta selama 3 (tiga) bulan terakhir.

Seperti diketahui, Dato Tahir pria kelahiran Surabaya 26 Maret 1952 silam adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang terkenal sebagai investor, filantropis sekaligus pendiri Mayapada Group atau sebuah holding company yang memiliki beberapa unit usaha di Indonesia. Tahir sapaan akrabnya, melebarkan sayap bisnisnya dari dealer mobil, perbankan hingga bidang kesehatan. Tetapi sekitar tahun 1990, Bank Mayapada menjadi salah satu bisnis andalannya. Karena ketika itu bisnis garmen Mayapada tidak mengalami pertumbuhan tetapi justru bisnis perbankannya maju pesat.

Sob, sudah kenal dengan sosok orang terkaya di Indonesia kan? Semoga keberhasilan mereka dalam mengembangkan usahanya menjadi motivasi ya! Sehingga Sobat ingin terus berusaha meski pandemi Covid-19 masih mewabah di tengah-tengah kita.

Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.


Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]