Ini Cara Melihat Penulisan Gelar yang Benar serta Contohnya!

0
40684
penulisan gelar

Para pakar bahasa menyarankan pada masyarakat untuk menggunakan penulisan gelar sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Pasalnya, gelar yang ditulis dengan benar dapat menyatakan tingkat pendidikan maupun kedudukan seseorang dalam ruang lingkup pekerjaan serta masyarakat. Contoh yang paling umum ialah SH (Sarjana Hukum), SE (Sarjana Ekonomi), Haji, Kompol (Komisaris Polisi), dan lain sebagainya. 

Tata Cara Penulisan Gelar 

Terdapat beberapa cara dalam penulisan gelar, di antaranya:

  • Tuliskan gelar yang diraih sebelum maupun setelah nama lengkap dalam bentuk singkatan. Contohnya: Hj. Farida Hartati; Diah Permatasari A.Md.Pd.
  • Setiap gelar pada umumnya dituliskan dengan huruf kapital (besar). Namun, bila terdapat huruf lain yang mengikutinya, huruf tersebut harus dituliskan dalam bentuk kecil. Contoh: S.Hum. (Sarjana Humaniora).
  • Setiap gelar harus dituliskan menggunakan tanda titik (.) sebagai penghubung antara satu huruf kapital dan huruf kapital lainnya. 
  • Bila gelar dituliskan setelah nama lengkap, tanda koma (,) harus diselipkan di antaranya. 
  • Jika terdapat lebih dari satu gelar, masing-masing gelar tersebut harus dipisahkan oleh sebuah tanda koma (,). Contoh: Ahmad Siregar, S.Kom., S.H.

Penulisan Gelar Akademik & Contohnya

Di Indonesia, terdapat berbagai jenjang sekolah maupun universitas sehingga penulisan gelar sesuai EYD diperlukan. Pada umumnya, masyarakat menggunakan gelar akademis untuk beberapa keperluan, seperti melamar pekerjaan, mendapatkan promosi dalam karier, dan sebagainya. 

Panduan Penulisan Gelar Diploma

Berikut ini cara menuliskan gelar diploma yang sesuai EYD di Indonesia:

  • Gelar Diploma Satu (D1): A.P. (Ahli Pratama)
  • Gelar Diploma Dua (D2): A.Ma. (Ahli Muda)
  • Gelar Diploma Tiga (D3): A.Md. (Ahli Madya)

Daftar beberapa singkatan dalam gelar diploma berdasarkan jenis jurusannya:

  • A.Md.Pd. (Ahli Madya Pendidikan)
  • A.Md.Bid. (Ahli Madya Kebidanan)
  • A.Md.Per. (Ahli Madya Keperawatan)

Berikut ini contoh penggunaannya: 

  • Dina Noviantika A.P.Par. (Ahli Pratama Pariwisata)
  • Budi Rachman A.Ma.Kom. (Ahli Muda Komputer)

Baca juga: 5 Pilihan Investasi Dana Pendidikan Untuk Anak!

Panduan Penulisan Gelar Sarjana

Gelar Sarjana terbagi atas dua jenis, yakni gelar sarjana dari perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Berikut ini beberapa singkatan gelar sarjana beserta contohnya: 

  • S.Psi. (Sarjana Psikologi)
  • S.Sn. (Sarjana Seni)
  • S.Ked. (Sarjana Kedokteran)

Di bawah ialah contoh penggunaannya:

  • Reza Syahputra, S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
  • Meutia Nur Farida, S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)

Cara Penulisan Gelar Pascasarjana/Magister

Gelar pascasarjana atau S2/Magister pada umumnya disingkat menjadi “M.” kemudian diikuti dengan singkatan bidang studinya. Berikut ini sebagian gelar Magister yang tersedia di Indonesia:

  • M.Agri. (Magister Agrikultur)
  • M.Farm.Klin. (Magister Farmasi Klinik)
  • M.Ars. (Magister Arsitektur)

Contoh penggunaan dengan nama lengkap:

  • Irina Sutedja, M.K.M. (Magister Kesehatan Masyarakat)
  • Dimas El Bramantyo M.M.A. (Magister Manajemen Agribisnis)

Penulisan Gelar Sarjana dari Universitas di Luar Negeri

Di samping cara penulisan gelar dari universitas dalam negeri, pemerintah juga menetapkan gelar bagi para wisudawan dan wisudawati dari universitas luar negeri. Lulusan sarjana Strata 1 diberikan gelar Bachelor yang disingkat menjadi “B.” Lalu, diikuti dengan singkatan nama fakultas dan jurusannya. Beberapa contoh, di antaranya:

  • B.A. (Bachelor of Arts)
  • B.M. (Bachelor of Medicine)
  • B.Ag. (Bachelor of Agriculture)

Sementara, untuk gelar Master (S2) hampir sama dengan Bachelor. Singkatan ”M.” diikuti oleh singkatan bidang studi, contohnya M.Sc. (Master of Science), M.A. (Master of Arts), dan M.Litt. (Master of Literature). Terdapat pula pendidikan doktoral (S3) dari luar negeri yang bergelar dalam bahasa Inggris. Cara penulisan gelar untuk jenjang doktor adalah dengan menyingkat kata Doctor menjadi “D.” yang diawali singkatan nama bidang studi, seperti:  

  • Ph.D. (Doctor of Philosophy)
  • Pharm.D. (Doctor of Pharmacy)
  • Th.D. (Doctor of Theology)

Penulisan Gelar Nonakademis

Selain penulisan gelar akademis, terdapat pula gelar yang umum diperoleh di masyarakat, contohnya gelar Haji (H), Hajjah (Hj.), Sultan, dan Datuk. Gelar Haji (laki-laki) atau Hajjah (perempuan) diperoleh seorang muslim ketika ia telah melaksanakan ibadah haji di Kota Makkah, Arab Saudi. Sementara, gelar Datuk diperoleh oleh seorang pemimpin suku/adat di wilayah Sumatra Barat, Malaysia, serta Brunei.

Dalam jenjang karier tentara (TNI) dan kepolisian (POLRI) di wilayah Republik Indonesia, terdapat pula gelar yang diberikan negara. Sebagai contoh: Jenderal Polisi, Komjenpol (Komisaris Jenderal Polisi), AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi), Letjen (Letnan Jenderal), dan Mayjen (Mayor Jenderal). Penggunaan nama lengkap selalu setelah pangkat, contohnya AKBP Kusworo Wibowo, S.H., S.I.K., M.H. Gelar akademis tetap ditulis setelah nama lengkap. 

Kesimpulannya, penulisan gelar memang diperlukan untuk menunjukkan identitas seseorang dalam ruang lingkup pendidikan, karier, maupun masyarakat. Oleh karena itu, mengetahui cara penggunaannya sangat dianjurkan. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].