Negara-negara ini Sah Alami Resesi Ekonomi

0
1263

Resesi ekonomi dapat diartikan sebagai kelesuan ekonomi. Artinya kondisi produk domestik bruto (GDP) mengalami penurunan atau pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal secara berturut-turut atau lebih dari satu tahun.

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, resesi terus menjadi bayang-bayang yang menyeramkan bagi negara-negara yang terkena Covid-19. Akibatnya, sejumlah negara mengkonfirmasi telah masuk ke dalam jurang resesi ekonomi. Lalu negara mana saja yang sah resesi ekonomi?

Mengutip data trading economic yang dilansir www.cnbcindonesia.com, yang terbaru adalah Yunani, ekonomi negara ini berkontraksi dua kuartal berturut-turut di 2020. Produk Domestik Bruto (PDB) Yunani di kuartal II-2020 secara tahun ke tahun (YoY) -15,2%. Sementara di kuartal I 2020, ekonomi tercatat -0,5%.

Menurut badan statistik negara, penurunan disebabkan dampak Covid-19. “Karena pembatasan sosial yang dilakukan,” ujar badan itu dikutip dari AFP

Di basis kuartalan (QtQ), ekonomi di April hingga Juni -14%. Ini menyusul penyusutan di Januari hingga Maret -0,7%. Bank sentral Yunani memperkirakan ekonomi tahun 2020 akan mengalami kontraksi 5,8%. Namun Dana Moneter Internasional menilai PDB akan terpukul hingga 10%.

Sebelumnya, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis telah memperingatkan bahwa negara itu akan jatuh ke dalam tahun ini, sebelum pulih di 2021. Guna menjaga pertumbuhan, pemerintah telah mengalokasikan US$ 28,4 miliar dana nasional dan bantuan Uni Eropa.

Baca Juga:
Seberapa Besar Peluang Investasi di Masa Resesi Ekonomi?
Sisi Ekonomi, Apa itu Resesi, Depresi dan Cirinya?

Sebelumnya ada 43 negara lainnya yang resmi resesi. Berikut rangkumannya dari Trading Economics dengan pencantuman data kuartal paling akhir secara YoY:

1. Afrika Selatan (0)
2. Albania (-3)
3. Angola (-2)
4. Arab Saudi (-1)
5. Argentina (-5)
6. Austria (-13)
7. Bahrain (-1)
8. Barbados (0)
9. Belanda (-9)
10. Belgia (-14)
11. Belize (-4)
12.Brasil (-11,4)
13. Ekuador (-1)
14. Filipina (-16)
15. Finlandia (-5)
16. Guyana Khatulistiwa (-6)
17. Hong Kong (-9)
18. Inggris (-22)
19. Iran (-10)
20. Italia (-17)
21. Jepang (-10)
22. Jerman (-12)
23. Kanada (-13)
24. Latvia (-10)
25. Lebanon (-5)
26. Lebanon (-5)
27. Lituania (-4)
28. Makau (-68)
29. Meksiko (-19)
30. Mongolia (-10)
31. Palestina (-3)
32. Peru (-30)
33. Portugal (-16)
34. Republik Ceska (-11)
35. Singapura (-13)
36. Slowakia (-12)
37. Spanyol (-22)
38. Sudan (-2)
39. Swiss (-9)
40. Thailand (-12)
41. Tunisia (-22)
42. Ukraina (-11)
43.Venezuela (-27)

Apakah Indonesia Sah Resesi?

Masih mengutip www.cnbcindonesia.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan proyeksi perihal pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia mengungkapkan perekonomian RI pada kuartal III akan lebih baik dibandingkan kuartal II lalu.

“Teman-teman sekalian ekonomi dengan Covid-19 ini betul-betul harus ditata keseimbangannya. Kalau kita lihat kita kontraksi kuartal kedua 5,3% dan kemudian pada kuartal ketiga ini mungkin sekitar 2,9%,” ujar Luhut dalam acara Outlook 2021: The Year of Opportunity yang digelar secara virtual, Rabu (21/10/2020).

Kendati masih tumbuh negatif, eks Kepala Kantor Staf Presiden itu bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Menurut Luhut, hal itu merupakan modal pokok untuk bisa tumbuh sekitar 5% di 2021.

Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]