Apa sih Arti Istilah Laissez Faire? Ini Penjelasannya!

0
12868
Laissez Faire

Laissez-faire, yang dalam bahasa Prancis berarti “biarkan apa adanya”, merupakan sebuah doktrin ekonomi  yang telah berkembang dari abad ke-18. Doktrin ini menolak intervensi dari pemerintah dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Intervensi pemerintah dianggap akan menghambat perkembangan dan pembangunan ekonomi. Ini artinya ekonomi harus dibiarkan berjalan apa adanya. 

Dengan demikian, semakin minim campur tangan pemerintah pada kegiatan ekonomi, semakin mumpuni kegiatan bisnis. Azas laissez faire ini dianggap sebagai akar dari munculnya teori ekonomi kapitalisme yang bebas. Nah, simak ulasan di bawah ini untuk penjelasan lebih lanjut tentang laissez faire.

Sejarah doktrin ekonomi Laissez-faire

Istilah laissez faire terkait dengan para fisiokrat yaitu kelompok fisikawan yang merupakan anggota dari kelompok ekonomi di Prancis pada abad ke-18. Mereka menganggap jika pertanian merupakan sumber kekayaan. Selain itu, fisiokrat juga menekankan pentingnya perdagangan bebas, baik internal maupun eksternal, yang akan memberikan manfaat secara optimal. Kelompok ini mulai berkembang di Prancis sejak tahun 1756-1778.

  • Mereka ingin pemerintah tidak banyak campur tangan dalam perekonomian dalam masyarakat. Konsep teori ekonomi ini digambarkan sebagai “tangan tak terlihat”, yang menganggap kompetisi antarmanusia dalam bidang bisnis sebagai hal yang alami. 
  • Oleh karenanya, mereka menolak segala Peraturan Pemerintah, Undang-Undang, dan Peraturan Presiden yang mengatur pajak, UMR, dan aturan perdagangan lainnya. Menurut kelompok ini, intervensi ekonomi pemerintah terbatas hanya untuk menjaga kekayaan rakyat dan menjamin kebebasan masing-masing individu.
  • Kampanye ini akhirnya gagal total karena pemerintah Prancis telah membuktikan jika doktrin ekonomi ini telah gagal total karena sistem yang dianggap tidak ideal.
  • Meski dianggap amburadul, konsep ekonomi laissez-faire ini mulai diterima pada awal abad ke-19 di Inggris dan Amerika selama revolusi industri pertama.
  • Sayangnya, praktik ekonomi ini berakhir karena minimnya keselamatan kerja para buruh. Selain itu, perbedaan antara yang kaya dan miskin semakin meningkat tanpa ada kepedulian dari pemerintah Inggris masa itu.
  • Setelah awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi negara yang mengeluarkan  peraturan pemerintah tentang bisnis. Tujuannya antara lain untuk melindungi kaum buruh, aturan tentang antipersaingan, dan praktik bisnis pelaku usaha yang tidak sehat.
  • Oleh karenanya, wajar jika teori laissez- faire ini banyak menuai kritikan akibat kegagalannya melindungi kaum buruh, salah satunya dari Keynes.

Baca juga: Contoh Surat Penawaran Harga yang Baik dan Benar

Kekuatan permintaan dan penawaran

Para pendukung doktrin ini menganggap bahwa permintaan dan penawaran menjadi satu-satunya aturan yang sewajarnya untuk menetapkan harga.

  • Kekuatan penawaran adalah untuk kepentingan bisnis sedangkan kekuatan permintaan untuk kepentingan individu. Apabila tidak ada intervensi dari pemerintah baik berupa proteksionisme dan kontrol harga, akan dapat memberikan output pasar yang optimal.
  • Agar dapat bersaing, para pelaku bisnis akan memaksimalkan profit dengan memberikan produk terbaik  dan inovatif, baik dari sisi harga maupun kualitas guna memenuhi kebutuhan konsumen.
  • Sedangkan konsumen ingin memenuhi kebutuhan mereka dengan uang yang mereka miliki sehingga dapat memilih produk terbaik. Dua kepentingan ini pun berinteraksi di pasar untuk menentukan produk yang terbaik dari sisi harga dan kuantitas.

Kelebihan dan kekurangan Laissez-faire

Laissez faire yang sering disebut dengan sistem ekonomi liberal ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa negara yang menerapkan sistem ini akan mengalami keuntungan dan kerugian tertentu. 

Keuntungan sistem ekonomi liberal:

  • Barang-barang yang ada di pasaran mengikuti kebutuhan masyarakat.
  • Akibat persaingan yang semakin tinggi, banyak barang berkualitas bermunculan di pasaran.
  • Akibat produsen yang berupaya keras agar produknya unik dan berbeda,  kreativitas dan inovasi masyarakat pun menjadi semakin tinggi.
  • Ekonomi semakin meluas.
  • Tidak ada penarikan pajak.

Kekurangan sistem ekonomi liberal:

  • Produsen semakin kaya karena memproduksi barang yang diinginkan oleh masyarakat.  Kondisi ini mengakibatkan ketimpangan pendapatan karena orang yang kaya akan semakin kaya dan sebaliknya orang yang miskin akan semakin miskin.
  • Akibat banyaknya produsen yang memproduksi satu barang tertentu, hal itu menyebabkan terjadinya eksploitasi sumber daya alam.
  • Produsen terlalu berorientasi pada laba sehingga mengakibatkan adanya persaingan yang tidak sehat. Pasalnya pedagang baru akan mengalami kesulitan untuk memasuki pasar dan bersaing di pasaran. Produk kurang berkualitas juga tidak akan laku di pasaran.
  • Pada akhirnya kepentingan bersama semakin terabaikan.

Nah, itulah penjelasan tentang sistem ekonomi liberal atau laissez faire yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kini, sistem ini dianut oleh beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Amerika, Jerman, dan Jepang, tentunya disesuaikan dengan kondisi masyarakat masing-masing negara.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].