Penggunaan istilah Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari bukan lagi hal aneh di zaman sekarang. Salah satu yang cukup sering digunakan anak muda adalah judge atau judgemental. Istilah judge biasanya dipakai dengan imbuhan me- atau -ng yang membuat pelafalannya semakin melokal.
Mengenal Istilah Judge
Jika diterjemahkan secara bebas, judge adalah menghakimi atau menilai kondisi orang lain dengan sebelah mata. Biasanya, judge muncul ketika seseorang mendengar rumor atau gosip tentang orang lain yang membuat mereka berasumsi macam-macam meskipun tidak benar-benar tahu kondisi sebenarnya.
Dalam hubungan sosial, perilaku judge adalah salah satu yang wajib dihindari. Sikap ini rentan menimbulkan gesekan yang membuat hubungan antara satu manusia dengan lainnya semakin memburuk. Selain itu, memiliki sifat menghakimi juga akan membuat kita dinilai tidak baik oleh orang lain.
Banyak yang berpendapat bahwa judge muncul karena kita peduli dengan kehidupan orang lain dan berusaha membuat mereka menjadi “versi” yang lebih baik. Padahal jika mau merenung, setiap orang punya gaya dan cara hidup masing-masing yang tidak sepatutnya dinilai siapapun termasuk oleh kita.
Perlu disadari bahwa Tuhan menciptakan setiap manusia dengan pola pikir dan sudut pandang berbeda. Perbedaan ini yang membuat masing-masing dari kita unik serta otentik. Memiliki perilaku judge sama saja dengan tidak mengharga sudut pandang orang lain.
Mereka yang memiliki perilaku ini selalu menganggap dirinya paling benar sehingga cenderung egois. Dalam tahapan paling buruk, perilaku judge akan membuat kita menjadi perundung (bullies) dan dihindari banyak orang. Tentu hal semacam ini tidak diinginkan bukan?
Sederhananya, judge adalah salah satu perilaku buruk yang seharusnya tidak dimiliki oleh manusia. Sebagai mahluk sosial yang senantiasa membutuhkan sesama manusia, memiliki perilaku ini akan membuat kita lelah sendiri karena terlalu ikut campur dengan urusan orang lain.
Baca juga: Return Adalah: Definisi, Jenis Hingga Komponen
Cara Menghindari Perilaku Judge
Peduli dengan kehidupan orang lain memang tidak sepenuhnya salah. Namun bagaimanapun juga, kita tidak memiliki hak dalam menilai dan mendefinisikan hidup orang lain. Agar terhindar dari perilaku ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
1. Memahami Bahwa Setiap Orang Berbeda
Kita perlu menyadari bahwa ada banyak sekali orang yang memiliki norma dan keyakinan mereka masing-masing. Tidak semuanya memiliki pandangan seperti kita sehingga tidak seharusnya kita “memaksakan” nilai yang diyakini benar dengan cara menghakimi kehidupan orang lain.
Pahamilah bahwa setiap manusia itu berbeda. Dengan berpegang teguh pada keyakinan ini, kita bisa lebih legowo dalam menerima perbedaan dan terhindar dari perilaku judge.
2. Tutup Mata dan Mulut Jika Tidak Tahu Fakta Sebenarnya
Kebanyakan perilaku judge muncul dari orang-orang yang berasumsi tentang suatu hal, tetapi tidak bisa mempertanggung jawabkan asumsi mereka dan membiarkan imajinasi orang berkembang secara liar karena pendapat mereka. Padahal nyatanya, tidak semua yang kita tahu bisa dipastikan kebenarannya.
Apalagi jika kita hanya mendengar dari pihak lain tanpa melihat sendiri atau memastikannya ke pihak bersangkutan. Jadi jika ingin menghindari perilaku judge, yang perlu kita lakukan adalah menutup rapat mata mulut pada suatu fakta yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
3. Mulai Berkaca dan Mencintai Diri Sendiri
Perilaku judge adalah salah satu sikap yang muncul karena kita enggan berkaca dan kurang mencintai diri sendiri. Disadari atau tidak, hal ini membuat kita dengan mudahnya membanding-bandingkan diri dengan orang lain sampai akhirnya muncul gagasan, bahwa kehidupan orang lain tidak lebih baik.
Asumsi semacam ini biasanya muncul karena rasa iri atau perilaku yang terlalu mengedepankan egois. Padahal jika mau berkaca dan menempatkan diri di posisi orang lain, kita akan menyadari bahwa sikap judge adalah sesuatu yang hanya akan mendatangkan keburukan.
Jadi daripada sibuk dengan hidup orang lain, mulailah untuk peduli dan mencintai diri sendiri. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari perilaku judge.
Sebagai makhluk sosial, sudah seharusnya kita bisa menerima setiap perbedaan yang ada. Belajar menerima sudut pandang orang lain dan menghargai mereka dengan cara tidak menghakimi akan membuat kita bisa menjalani kehidupan secara lebih positif. Mulai sekarang, yuk berhenti judge kehidupan orang lain dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].