Inilah Dampak Corona Terhadap Industri di Indonesia

0
32789
Dampak Corona

Kurang dari 30 hari kita akan memasuki bulan Ramadan dan momen menjelang bulan tersebut biasanya dimaksimalkan oleh para perusahaan di Indonesia untuk melakukan produksi yang lebih banyak dibandingkan bulan biasanya. Namun, semua itu berubah karena munculnya wabah COVID-19 atau Virus Corona yang menjangkit seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia.

Penyebaran virus ini memang memperlambat pertumbuhan ekonomi baik itu secara nasional maupun dunia. Akhirnya juga berdampak ke berbagai sektor industri di tanah air mulai dari manufaktur hingga finansial. Jadi, sebenarnya siapa sih yang paling terasa dampak corona?

Sektor Industri yang Terkena Dampak dari Corona

Menurut riset dari Moody’s industri yang paling terkena dampaknya terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama yang paling terkena dampak cukup tinggi yaitu industri seperti garment, otomotif, supplier otomotif, konsumer, pariwisata, maskapai penerbangan, hingga pengiriman. 

Pada bagian kedua yang terkena dampak secara moderat adalah industri minuman, kimia, manufaktur, media, logam dan tambang, minyak dan gas, properti, agrikultur hingga perusahaan teknologi hardware. 

Pada bagian ketiga yang terkena dampak agak minim adalah industri-industri seperti konstruksi, pertahanan, peralatan, transportasi, farmasi, pengemasan, ritel makanan hingga telekomunikasi.

Dampak Corona Terhadap Industri

Industri adalah salah satu penyumbang terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun lalu. Kontribusi yang diberikan dari industri ini pada PDB 2019 tercatat 19,62%. Kontribusi tersebut jauh di atas Perdagangan, Pertanian, Konstruksi hingga Pertambangan. 

Menurut data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama Februari 2020 nilai impor dari semua golongan barang turun dibanding Januari 2020. Mulai dari impor bahan konsumsi yang menurun 39,91%, lalu impor bahan baku/penolong turun 15,89% hingga barang modal turun 18,03%. Hal tersebut juga membuktikan bahwa penurunan impor bahan baku tersebut dalam negeri tengah lesu. 

Penurunan ini juga memang akan muncul dikarenakan memang adanya pembatasan terhadap segala bentuk aktivitas di luar rumah demi mencegah penyebaran COVID-19 yang akhirnya berdampak pada aktivitas ekonomi serta membuat perputaran uang semakin melambat. Tetapi, pemerintah memberikan keyakinan bahwa walaupun virus ini merebak, segala bentuk kebutuhan harian seperti sembako tetap terjaga.

Baca juga: “Industri Fintech Masih Terus Melaju Pesat Hingga 3 Tahun Mendatang”

Dampak Corona Terhadap Finansial Khususnya Investasi

Selaku regulator yang mengawasi lembaga keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyebutkan bahwa munculnya virus ini tentu berdampak kepada kinerja pada setiap lembaga jasa keuangan, tak terkecuali juga pada industri non-bank yang termasuk asuransi di dalamnya.

Seperti yang diketahui bahwa virus ini membuat banyak investor asing maupun domestik mulai mencari sebuah aset yang aman dan keluar dari pasar modal negara berkembang. Sesuai dari data pasar modal Indonesia sepanjang merebaknya COVID-19 para investor asing mencatat nett sell atau jual bersih sebesar Rp2,7 triliun. Ini juga langsung berdampak pada investasi di berbagai bidang seperti manufaktur, perhotelan, consumer goods, hingga komoditas perkebunan yang menjadi korban utama dari COVID-19.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik saat ini? Pilih instrumen pengembangan dana yang prosesnya mudah, aman serta tetap memberikan kelebihan.

Peer-to-Peer (P2P) Lending bisa jadi solusinya, di sini proses melakukan pengembangan dana sangat mudah karena segala prosesnya bisa dilakukan secara online tanpa harus bertatap muka, ditengah munculnya wabah ini kamu dapat meminimalisir kontak dengan orang lain sehingga P2P Lending ini bisa menjadi solusinya. Selain itu, instrumen ini juga relatif lebih aman karena kamu dapat menyesuaikannya sesuai dengan preferensi pilihanmu. 

kelebihan melakukan pengembangan dana di sini juga cukup menjanjikan, mulai dari 15% hingga 21% per tahun. Jadi, bagaimana lumayan bukan?

Karena itu untuk menjaga keuanganmu tetap berjalan baik, pastikan untuk mengelola terus keuangan pribadimu agar dana yang kamu miliki tetap dapat dioptimalkan dengan baik. Walaupun munculnya wabah COVID-19 yang serba mempersulit semua keadaan, kamu tetap dapat membuat keuanganmu berjalan dengan lancar terkendali.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].