Cermati Rekomendasi Saham Pekan Depan

0
1050
Ilustrasi Indonesia Stock Exchange - Sumber Foto: IDX Channel

“IHSG diprediksi cenderung menguat”

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 16,40 poin setara 0,32% di level 5.088 pada perdagangan hari ini Jumat (16/10) dibandingkan perdagangan Kamis (15/10) yang ditutup di level 5.110.

Padahal IHSG sempat dibuka menguat pada perdagangan hari ini namun berbalik melemah dalam satu jam perdagangan di sesi pertama. Indeks masih melemah di awal sesi kedua dan bertahan hingga penutupan.

Menurut Siswa Rizali selaku Pengamat Pasar Modal mengatakan, IHSG pekan ini masih bergerak di masa konsolidasi setelah recovery pada minggu ke-4 September hingga 14 Oktober.

“Wajarlah, abis turun lumayan dalam pada September kemarin, ya rebound. Tapi karena tidak berhasil menembus resisten 5.200-5.300, jadi konsolidasi lagi dengan kisaran di level 4.900-5.200,” ujar Rizali kepada Akseleran, Jumat sore (16/10).

Rizali menilai, saat ini investor masih menunggu beberapa isu dalam negeri seperti pengumuman Gross Domestic Product (GDP) kuartal ketiga. Lalu yang kedua adalah hasil kinerja emiten di kuartal ketiga dan yang terakhir adalah perkembangan Covid-19, mengingat di beberapa negara mengalami peningkatan dengan jumlah kasus melebihi data bulan Maret-April 2020 lalu.

“Kalau GDP lower than expected dan emiten tidak menunjukkan pemulihan bisnis, IHSG bakal koreksi dan coba tembus support 4.900. Apalagi bila kasus Covid-19 global semakin tidak menentu,” proyeksinya.

Sehingga menurut Rizali, sebenarnya pemulihan IHSG saat ini masih ditopang oleh liquidity driven dari Quantitative Easing (QE) bank sentral negara maju, belum ditopang dari fundamental seperti makro membaik, bisnis perusahaan pemulihan, potensi segera adanya vaksin/obat Covid-19.

Namun dari sisi valuasi yang murah dan sentimen yang sudah sangat negatif, menurutnya semestinya pasar bursa dalam negeri (Bursa Efek Indonesia/BEI) masih sangat menarik untuk mengambil posisi, khususnya di saham-saham mid-small cap yang memiliki kualitas bagus.

Untuk pekan depan, Rizali merekomendasikan beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi seperti ANTM, ASGR, KLBF, TSPC, RALS, ROTI, PTBA, POWR, PZZA. Tetapi jika ingin mengoleksi saham-saham big cap pun direkomendasikan seperti ASII, INDF, TLKM, SMGR, INTP, PGAS karena saham-saham big cap dinilai sudah tergolong murah seperti di era 2006-2007.

Baca Juga:
Cara Main Saham yang Aman Untuk Pemula
Kenali 33 Fintech Lending Berizin OJK dari 157 yang terdaftar
Sorot Kinerja SDM di Tengah Pandemi Covid-19

Sementara Muhammad Nafan Aji Gusta Utama selaku Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, pelemahan IHSG pada Kamis maupun Jumat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama market yang masih wait and see berkaitan dengan program stimulus Amerika Serikat (AS) yang belum cair lantaran dinamika politik yang terjadi antara eksekutif dan legislatif. Kedua, market juga bersikap wait and see lantaran belum adanya faktor kepastian resesi perekonomian Indonesia dari pemerintah. Ketiga, kenaikan kasus Covid-19 secara global.

“Adanya ketidakpastian hasil negosiasi pasca Brexit juga mempengaruhi perilaku market untuk bersikap wait and see,” ujar Nafan kepada Akseleran, Jumat sore (16/10).

Menurut Nafan, faktor yang menjadi penopang penguatan IHSG selama ini adalah, pertama market sangat euforia terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 4%, serta berkomitmen penuh untuk melaksanakan program QE dalam rangka meningkatkan likuiditas. Selain itu, market juga euforia terhadap adanya pengesahan Omnibus Law oleh parlemen.

Untuk pekan depan, Nafan memproyeksikan IHSG maksimum resistance bergerak di level 5.233. Artinya, Nafan memprediksi IHSG pada pekan depan akan bergerak cenderung menguat.

Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]