Fungsi dan Contoh Kebijakan Moneter!

0
34890
Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merupakan kebijakan ekonomi negara yang sering kali dibahas. Terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan dengan kebijakan ini, misalnya, perubahan peredaran uang tunai, pengakuisisian sekuritas pemerintah, serta penyesuaian diskonto. Pihak yang berwenang membuat peraturan moneter adalah bank sentral, atau yang dikenal di dalam negeri dengan sebutan Bank Indonesia.

Apa saja fungsi dari kebijakan tersebut? Lalu, bagaimana contohnya? Mari perhatikan sekilas info di bawah ini!

Fungsi dari Kebijakan Moneter

Ada beberapa fungsi penting dari kebijakan moneter, antara lain sebagai berikut:

  • Penurun laju inflasi

Peraturan moneter berfungsi sebagai pengendali peredaran uang. Apabila terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat, inflasi menjadi sebuah permasalahan yang tidak dapat dimungkiri. Nah, pembuatan kebijakan keuangan akan membantu mengatasi hal tersebut.

  • Penjaga kestabilan harga

Sebagai salah satu kebijakan ekonomi makro, kebijakan moneter mencakup permasalahan yang terkait di dalamnya, termasuk inflasi. Keberadaan fenomena inflasi menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara signifikan dalam kurun waktu singkat. Maka dari itu, dibutuhkan peraturan moneter yang mampu menjaga kestabilan harga jual beli.

  • Penjaga iklim investasi

Penanam modal alias investor akan melihat-lihat beberapa faktor penting, seperti tingkat suku bunga. Adanya kebijakan keuangan membuat suku bunga dapat dikontrol dengan baik.

  • Peningkat neraca pembayaran

Transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri dicatat dalam neraca pembayaran. Neraca pembayaran merupakan suatu catatan statistik yang berisi ringkasan arus keluar dan masuknya produk selama periode tertentu. Supaya neraca pembayaran tetap stabil, peraturan moneter dan fiskal yang tepat dibutuhkan untuk mengendalikannya.

Baca juga: Contoh Neraca Beserta 3 Unsur di Dalamnya!

  • Penstabil nilai tukar mata uang

Masing-masing negara memiliki mata uang yang berbeda sehingga diperlukan nilai tukar (exchange rate) sebagai alat ukurnya. Exchange rate akan berhubungan erat dengan peraturan moneter. Pasalnya, ketika nilai tukar mata uang nasional melemah, daya beli masyarakat pun akan ikut menurun. Selain itu, exchange rate yang lemah juga membuat suku bunga meningkat secara drastis dan membuat harga barang-barang impor naik. Nah, keberadaan kebijakan moneter akan menjadi penstabilnya.

  • Penyedia lapangan kerja

Bagaimana bisa peraturan moneter dihubungkan dengan lapangan pekerjaan? Pembuat kebijakan atau bank sentral mempunyai wewenang untuk mengatur nilai suku bunga. Ketika lapangan pekerjaan semakin menipis, bank sentral akan meningkatkannya dengan cara menurunkan tingkat suku bunga agar kegiatan ekonomi menjadi terdorong. Berkat perubahan diskonto, pelaku usaha dapat mengembangkan bisnis atau memulai usaha baru.

Contoh-Contoh Kebijakan Moneter

  • Contoh 1

Suatu negara memiliki tingkat kegiatan ekonomi yang belum mencapai target. Umumnya, negara akan membuat kebijakan moneter berupa penurunan tingkat suku bunga. Dengan demikian, jumlah orang yang meminjam ke bank akan meningkat.

  • Contoh 2

Sebuah negara mengalami inflasi sehingga bank sentral harus mengatur kebijakan untuk mengatasinya. Bank sentral biasanya akan mengurangi jumlah uang tunai yang beredar atau menurunkan cadangan kas negara.

  • Contoh 3

Terakhir, bank sentral menjalankan kebijakan dengan membeli sertifikat berharga atau melelang sekuritas ke pasar modal.

Demikian penjelasan seputar fungsi dan contoh dari kebijakan moneter yang patut Anda ketahui. Sudah jelas mengapa kebijakan ini sangat dibutuhkan? Tidak hanya pemerintah dan bank sentral, pengusaha pun harus cermat dalam membuat perencanaan keuangan. Semoga dengan adanya pembahasan di atas, Anda dapat dengan mudah mengatur keuangan bisnis dan memanfaatkannya untuk investasi yang tepat.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].