Pentingnya Zakat dan Sedekah Selama Ramadan

0
308
zakat dan sedekah

Zakat dan sedekah selama ramadan merupakan amalan yang tidak boleh terlewatkan. Keutamaan untuk melakukan sedekah di bulan puasa bahkan tertuang di hadis riwayat Bukhari dan dijanjikan pahala berlipat. Sayangnya, masih ada sebagian yang belum memahami bahwa keduanya berbeda.

Apa saja perbedaannya? Bagaimana menunaikan zakat dan sedekah dengan benar sesuai syariat? Apakah amalan tersebut hanya khusus bulan ramadan saja serta tidak boleh di bulan lain?

Apa itu Zakat dan Sedekah?

Zakat dan sedekah dalam islam hukumnya berbeda, jika zakat wajib maka sedekah adalah sunah. 

Pengertian Zakat

Zakat adalah rukun islam ketiga, dikeluarkan ketika harta yang kita miliki sudah sampai nisabnya. Jenis zakat sendiri ada 2 yaitu mal atau harta dan fitrah yang pembayarannya saat bulan ramadan sampai sebelum salat idul fitri.

Jenis harta yang wajib dibayarkan zakat malnya  ada 10 macam, yaitu:

  1. Emas dan perak
  2. Zakat piutang
  3. Uang (termasuk cek)
  4. Hasil pertanian
  5. Ternak
  6. Barang temuan
  7. Tabungan (termasuk jenis saham, obligasi, dll)
  8. Hasil pertambangan
  9. Mas kawin
  10. Perdagangan

Seorang muslim wajib membayarkan mal ketika hartanya sudah setara dengan 85 gram emas dalam kurun setahun. 

Zakat fitrah sendiri merupakan zakat atas diri yang wajib kita tunaikan selama ramadan. Besarannya 3.5 liter beras atau bila uang maka seharga beras bagus dengan berat tersebut. Apabila pemberiannya setelah salat idul fitri maka bukan terhitung zakat, melainkan sedekah karena terikat waktu hanya selama ramadan.

Pengertian Sedekah

Berbanding terbalik dengan zakat yang mempunyai ketentuan dalam pemberiannya, sedekah tidak demikian. Sedekah itu adalah pemberian kepada orang yang membutuhkan dengan mengharap rida Allah SWT. 

Pemberian ini tidak harus dalam bentuk harta, melainkan apapun selama ikhlas. Pada hadis riwayat Tirmidzi termaktub bahwa senyuman bisa menjadi salah satu bentuk sedekah.

Keduanya sedekah dan zakat penting kita lakukan bukan hanya menghasilkan pahala. Akan tetapi juga berbagi ke sesama yang membutuhkan dengan harapan dapat meringankan dan memakmurkan mereka. 

Perbedaan Zakat dan Sedekah

Jelas dari pengertian di atas antara sedekah dan zakat merupakan dua hal yang berbeda meski umumnya sama-sama uang. Bisa kita simpulkan, sedekah dan zakat apa bedanya?

  1. Sedekah sunah dan zakat wajib yang bila tidak melakukannya maka melanggar perintah Allah SWT
  2. Bentuk zakat adalah uang atau harta, sedangkan sedekah bisa uang atau hal lainnya
  3. Zakat terdapat nisab sedangkan sedekah tidak
  4. Ada aturan dalam waktu pemberian zakat, sedangkan sedekah bisa kapan saja
  5. Pemberian zakat nominalnnya sudah diatur, sedangkan sedekah tergantung keikhlasan

Intinya, beda zakat dan sedekah, untuk zakat pembayarannya merupakan keharusan jika memenuhi syarat.  Berbanding terbalik, sedekah murni karena keinginan dan keikhlasan, untuk memperoleh rida Allah SWT.

Syarat dan Cara Menghitung Zakat

Bagaimana cara menghitung pembayaran zakat dan apa syaratnya agar zakat sah? 

Syarat Berzakat

Seseorang yang memenuhi 6 persyaratan di bawah ini, maka harus berzakat, kriterianya,

  1. Seorang muslim
  2. Bukan hamba sahaya
  3. Kepemilikan sepenuhnya dan tidak ada kepemilikan orang lain di dalamnya
  4. Nisab
  5. Mencapai haul atau satu tahun
  6. Bebas hutang

Apabila sudah memenuhi semua syarat di atas maka jatuhnya menjadi wajib untuk berzakat. Jika tidak menunaikannya maka melanggar perintah Allah SWT dan tidak memenuhi rukun Islam ke-3.

Baca juga: Nisab Zakat Adalah: Pengertian, Cara Menghitung hingga Jenisnya

Cara Menghitung Zakat

Menghitung zakat sudah ada ketetapan yang Kemenag keluarkan melalui Permen No. 31 tahun 2019, yang tertulis:

  1. Nisab untuk zakat penghasilan setara dengan emas 85 gram
  2. Kadar zakat pendapatan dan jasa sebesar 2,5% dan pembayarannya saat sudah mendapatkan pembayaran

Nisab yang menggunakan patokan emas tersebut nilainya mengikuti harga pasar terbaru pada saat itu. Jadi, antara tahun ini dan tahun depan nominal nisab bisa berbeda.

Contohnya:

Pada tahun ini harga emas Rp925.000/gram., maka nisab zakat pada tahun tersebut Rp925.000 x 85 = Rp78.625.000. Mereka yang pertahun pendapatannya sejumlah Rp78.625.000 wajib zakat. Besar zakat pendapatan Rp78.625.000 x 2,5% = RpRp1.965.625/tahun.

Apabila harga emas tahun  berikutnya naik menjadi Rp1.150.000/gram dan pendapatan tetap di Rp78.625.000/tahun, maka tidak wajib zakat.

Melansir dari laman Baznas sesuai Permen 31 Tahun 2019, seseorang juga bisa membayar zakat penghasilan per bulan. Caranya hampir sama, hanya saja nisabnya bulanan. Jadi, menyesuaikan harga emas pada bulan tersebut apakah penghasilan mencapai 1/12 dari harga 85 gram emas.

Manfaat Zakat dan Sedekah

Keduanya mempunyai manfaat yang besar apabila kita tunaikan. Manfaatnya tidak hanya bagi diri sendiri, melainkan ada banyak manfaat yang menyejukan hati, seperti:

  1. Membersihkan harta
  2. Menyuburkan sisi kebaikan diri
  3. Menolong mustahik (orang yang berhak menerima zakat)
  4. Menanamkan sifat menolong dan dermawan
  5. Menyeimbangkan kesejahteraan yang kaya dan miskin
  6. Meringankan beban orang yang membutuhkan
  7. Menyempurnakan rukun islam
  8. Rida Allah SWT
  9. Tanda bersyukur 

Memberikan atau membayarkan zakat atau sedekah dalam prakteknya memang mengeluarkan uang. Akan tetapi, jangan takut kekurangan karena sedekah dan zakat tidak memiskinkan. 

Dalam hadist tentang zakat dan sedekah menyebutkan bahwa sedekah merupakan amalan yang tidak terputus. 

Pada sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani “Jagalah harta-harta kalian dengan zakat, obati orang sakit dengan sedekah, dan bersiap menghadapi musibah dengan doa”.

Jadi, sedekah dan zakat tidak hanya demi mensucikan harta pribadi, tetapi bermanfaat juga untuk orang lain. Menolak membayar zakat sama artinya dengan mengingkari perintah Allah SWT. Kurang mampu secara finansial, bisa bersedekah lewat perbuatan baik atau sekedar senyuman.

Keduanya bukanlah beban dan jangan kita jadikan beban karena dasarnya bukan untuk membebani. Membayar zakat dan memberikan sedekah ada adalah untuk kita mendapat kebaikan dan rida Allah SWT. Hendaknya bila harta sudah cukup dan mampu bayarkanlah zakat dan berikanlah sedekah.

Apabila bingung bagaimana menghitungnya karena baru belajar atau tidak tahu menyalurkannya, bisa online. Pemerintah mempunyai badan zakat yang melayani keduanya baik secara langsung atau melalui daring. Jaman sekarang semuanya sudah serba mudah, tinggal niat yang perlu kita kuatkan Lillahi ta’ala.

Kesimpulan

Zakat fitrah bagi yang mampu wajib di bulan ramadan dan di luar itu maka bukan fitrah. Zakat lain yaitu mal pelaksanaanya bukan di bulan ramadan melainkan sesuai haul harta tersebut dan nisabnya. 

Untuk sedekah sendiri, apabila melakukannya di bulan ramadan memang pahalanya berlipat ganda. Allah menjanjikan pahala 10 hingga 700 kali bagi yang bersedekah di bulan suci. Sedekah ini bukan semata-mata dalam bentuk uang saja, melainkan bisa perbuatan baik seperti menolong atau senyum.Jadi, zakat dan sedekah selama ramadan memang harus untuk fitrah dan besar pahalanya untuk sedekah. Akan tetapi, keduanya (kecuali fitrah) bisa dilakukan di luar bulan ramadan dan khusus sedekah tidak terikat waktu dan nilainya.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].