Warga Rusia Kabur Usai Putin Mobilisasi Perang ke Ukraina

0
448
Warga Rusia Kabur Usai Putin Mobilisasi Perang ke Ukraina

Banyak warga negara Rusia yang ternyata melarikan diri ke luar negeri pasca Presiden Vladimir Putin memobilisasi perang ke Ukraina. Warga berbondong-bondong pergi tinggalkan negara ini untuk menghindari panggilan wajib militer berperang ke Ukraina yang diperintahkan oleh Presiden Putin.

Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial yang dapat membuat 300.000 orang dipanggil untuk bertugas dalam peperangan. Namun ternyata kabar ini ternyata tidak direspon baik oleh masyarakat Rusia seiring dengan adanya laporan tentang pria usia produktif yang melarikan diri secara besar-besaran ke luar negeri.

Dilansir dari BBC.com, terlihat antrian kendaraan sepanjang bermil-mil di perbatasan dengan Georgia terjadi termasuk orang-orang yang mencoba melarikan diri dari perang. Seorang pria, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada wartawan BBC bahwa dia telah mengambil paspornya dan menuju ke perbatasan. Dia mengaku tak sempat mengemasi apa pun segera setelah pengumuman Presiden Putin. Dirinya beralasan karena dia termasuk dalam kelompok yang berpotensi dikirim ke pertempuran. Beberapa saksi memperkirakan antrean mobil di pos pemeriksaan sekitar 5 km, sementara kelompok lain mengatakan butuh tujuh jam untuk melintasi perbatasan.

Ada beberapa negara yang menerima dan menjadi tujuan dari warga negara Rusia yang kabur dari putin yaitu Georgia, Finlandia, dan Jerman. Georgia adalah salah satu dari sedikit negara tetangga yang dapat dimasuki Rusia tanpa perlu mengajukan visa. Sementara itu, Lituania, Latvia, Estonia, dan Republik Ceko mempunyai nada yang berbeda dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan menawarkan perlindungan bagi orang Rusia yang melarikan diri.

Kondisi Ekonomi Rusia

Sejumlah analis mengatakan ekonomi Rusia masih memiliki ketahanan di atas ekspektasi setelah enam bulan melakukan invasi terhadap Ukraina. Dikutip dari laman CNN.com, mantan menteri ekonomi Rusia Andrey Nechaev mengatakan bahwa perekonomian Rusia bisa bertahan salah satunya berkat China dan India yang siap membeli minyak dari negara yang dipimpin Vladimir Putin itu dengan harga murah di tengah sanksi larangan ekspor ke negara barat.

Sementara itu, nilai tukar rubel Rusia terhadap dolar AS sempat anjlok ke level terendah pada awal tahun 2022 setelah negara barat membekukan cadangan mata uang asing Rusia senilai US$600 miliar. Meski demikian, rubel mampu bangkit ke level tertingginya sejak 2018. Hal itu berkat kebijakan menaikkan suku bunga bank sentral hingga pengaturan agresif aliran modal.

Setelah inflasi terkendali, bank sentral kembali menurunkan suku bunganya ke level sebelum perang Rusia-Ukraina. Inflasi Rusia yang sempat mencapai 18% pada April juga perlahan turun. Bank sentral memperkirakan inflasi Rusia tahun ini berkisar 12 hingga 15%. Bank sentral juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Rusia tahun ini dari kontraksi sebesar 8 hingga 10 persen pada April menjadi turun 4 hingga 6 persen.

Biaya hidup yang ditanggung warga Rusia pun semakin mahal setelah Putin memutuskan untuk menginvasi Ukraina. Untuk melawannya, pemerintah Rusia mengumumkan untuk menaikkan gaji minimum dan uang pensiun sebesar 10 persen. Pemerintah juga membeli surat utang senilai US$280 juta yang diterbitkan untuk operator maskapai yang babak belur karena sanksi larangan terbang.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut