Reksadana: Memulai Investasi dengan Mudah dan Aman

0
308
Reksadana terbaik untuk pemula

Terhitung sejak Januari 2023, ada sekitar 10,48 juta orang yang terjun sebagai investor di pasar modal. Dalam 5 tahun terakhir jumlah investor di Indonesia terus melonjak hingga 547,23%. Dari sekian banyak instrumen investasi yang ada, reksadana terbaik untuk pemula.

Alasannya, reksadana punya resiko yang rendah dan investasi ini juga tidak membutuhkan modal banyak. Anda bisa memulainya bahkan dari angka Rp100 ribu. Tertarik untuk mencoba investasi reksadana? Simak ulasan selengkapnya di sini ya!

Pahami Reksadana Sebelum Berinvestasi

Reksadana terbaik untuk pemula itu apa? Atau mungkin Anda bertanya, reksadana apa yang sesuai dengan kebutuhan?

Penting bagi investor pemula untuk memahami apa itu reksadana sebelum mulai berinvestasi. Pemahaman ini bertujuan untuk menjauhkan Anda dari kekecewaan karena hasil investasi tidak sesuai.

Reksadana adalah jenis investasi yang setoran dana berasal dari pemodal dan selanjutnya investasi dalam portofolio dilakukan oleh Manajer Investasi. Tentunya, para manajer ini sudah terdaftar atau berizin di Badan Pengawas Pasar Modal.

Dari pengertian di atas maka jelas instrumen investasi ini tidak memerlukan keahlian pemodal. Bahkan pemodal tidak perlu meluangkan waktu untuk mengotak-atik portofolio karena semua langkah investasi menjadi pekerjaan Manajer Investasi.

Profil Risiko dan Tujuan Investasi

Langkah awal memulai investasi untuk pemula dengan reksadana adalah menetapkan tujuan investasi dan memahami profil risiko. Baru setelah itu, Anda bisa menentukan aplikasi reksadana terbaik untuk digunakan. Apa alasannya?

  • Penetapan Tujuan Investasi

Menetapkan tujuan investasi akan membantu Anda menentukan strategi lebih mudah. Anda bisa mempelajari strategi seperti apa yang paling sesuai, cepat, dan tepat sasaran untuk mencapai tujuan.

Beberapa investor punya tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Setiap tujuan ini bisa Anda capai melalui investasi reksadana. Namun perlu diingat, reksadana dalam jangka pendek seringkali menawarkan return paling rendah, apalagi jika jumlah dana yang Anda setor tidak banyak.

Sementara itu, reksadana jangka panjang punya potensi keuntungan lebih besar karena waktu untuk berinvestasi tersedia lebih banyak. Jadi, setiap portofolio yang dikelola oleh manajer investasi punya potensi untuk mengoptimalkan keuntungan.

  • Profil Risiko

Ini adalah indikator yang menunjukkan tingkatan toleransi seorang investor terhadap risiko investasi. Pemahaman tentang profil risiko ini akan sangat membantu Anda dalam memilih jenis reksadana, termasuk mengetahui reksadana terbaik untuk pemula.

Setidaknya ada 3 jenis profil risiko investasi dalam reksadana yakni:

  1. Konservatif

Tipe ini punya toleransi terhadap risiko paling rendah. Investor konservatif akan tetap memilih reksadana yang paling aman dan risikonya tidak banyak. Fokus investor jenis ini bukan pada return tinggi, melainkan stabil. 

Selain itu, mereka juga menghindari terjadinya penurunan dana pokok investasi dengan memilih reksadana dengan risiko rendah.

  1. Moderat

Investor tipe moderat punya toleransi risiko sedang dan termasuk sangat berhati-hati dalam membuat keputusan terkait reksadananya. Mereka akan fokus pada beberapa instrumen. Jadi, tidak menggantungkan nasibnya pada satu jenis instrumen saja.

Diversifikasi portofolio ini membantu mereka mencari keuntungan sekaligus rasa aman. Ketika satu instrumen mengalami kerugian atau return rendah, maka ini bisa dicover dengan instrumen lain yang sudah dipilih.

  1. Agresif

Tipe ini punya resiko profil tinggi. Mereka tidak takut mengalami kerugian, bahkan dalam jumlah besar sekalipun. 

Mayoritas investor tipe agresif adalah pemodal profesional yang paham tentang investasi yang mereka ambil. Fokus mereka untuk menghasilkan return tinggi dan berinvestasi dalam jangka panjang. 

Pilih Reksadana dengan Biaya Manajemen Rendah

Dalam instrumen reksadana ada 3 jenis biaya yaitu biaya yang ditanggung oleh reksadana, perusahaan aset manajemen dan juga pemodal. 

Sebagai calon investor, Anda bisa fokus pada biaya yang ditanggung oleh pemodal. Biasanya biaya ini terkait langsung dengan transaksi jual beli reksadana. Setidaknya ada 4 jenis biaya yang perlu Anda tanggung yakni:

  • Subscription fee atau biaya saat melakukan pembelian unit
  • Redemption fee atau biaya saat melakukan penjualan kembali unit 
  • Switching fee atau biaya saat pengalihan unit 
  • Transfer fee atau biaya transfer bank saat melakukan transaksi

Dalam memilih reksadana terbaik di Indonesia, maka Anda perlu memilih reksadana dengan biaya manajemen paling rendah. Alasannya, agar nilai investasi Anda tidak berkurang terlalu banyak.

Pilih perusahaan dan broker reksadana yang memberikan Anda keuntungan lebih banyak sebagai investor. Dengan begitu, Anda bisa mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh.

Kinerja Reksadana Selama Beberapa Tahun Terakhir

Ketika memutuskan untuk berinvestasi di reksadana, maka Anda perlu memeriksa kinerjanya. Jangan sampai Anda salah pilih dan justru modal yang disetor menjadi sia-sia.

Kinerja historis reksadana adalah pergerakannya di masa lampau dan kaitannya terhadap keuntungan yang diberikan.

Bagaimana cara menganalisis kinerja reksadana ini?

  • Lakukan Perbandingan dengan Benchmark yang Tepat

Ketika membandingkan reksadana satu dengan lainnya, Anda perlu tolak ukur yang tepat. Misalkan untuk reksadana kategori A milik Anda sedang menurun, maka bandingkan dengan reksadana sejenis. 

Jika hampir semua kinerja reksadana di kategori A mengalami penurunan, maka bukan berarti Anda harus membuangnya dari portofolio. 

Anda juga bisa membandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Misalkan saja dalam periode yang sama IHSG mengalami penurunan 7%, sementara reksadana Anda turun 4%. Artinya Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena pasar memang sedang kurang baik. 

  • Pahami Kapan Kinerja Reksadana Bagus atau Buruk

Instrumen investasi satu ini memang dikenal memiliki resiko rendah. Namun, tingkat return-nya juga tidak tinggi. Ketika memulai investasi ini mungkin Anda akan mengalami kondisi baik dan buruk sewaktu-waktu.

Ketika di tahun pertama reksadana A punya kinerja yang baik, maka ini tidak memberi jaminan bahwa tahun kedua juga sama baiknya. Sebaliknya, saat tahun kedua kinerja reksadana buruk maka tidak berarti tahun selanjutnya akan semakin buruk. 

  • Reksadana Periode 5 dan 10 Tahun

Pada dasarnya kondisi pasar akan terus berubah dan nilai reksadana selaras dengan perubahan arah pasar. Setiap manajer investasi punya strategi yang berbeda. Tetapi sebagai pemodal, Anda bisa fokus pada periode 5 dan 10 tahun untuk melihat kinerja reksadana pilihan.

Alasannya sebagian besar siklus ekonomi terjadi di periode resesi dan pertumbuhan yakni 5 dan 7 tahun. Tentunya selama durasi waktu tadi ada kalanya perekonomian melemah dan menguat. 

Saat menganalisis reksadana, Anda bisa melihat jika tingkat pengembalian 5 tahun lebih besar dari yang sejenis, maka ini bisa dipertimbangkan.

Kesimpulan

Setelah memahami tujuan investasi, profil risiko, dan juga cara melihat kinerjanya, maka Anda tinggal menentukan pilihan. Jika tidak suka resiko tinggi maka bisa pilih reksadana pasar uang. Reksadana terbaik untuk pemula ini juga terbilang likuid dan cocok untuk tujuan jangka pendek. 

Sementara itu, apabila profil risiko Anda moderat maka bisa pilih pasar uang atau obligasi murni. Sebaliknya, jika ingin return tinggi dan siap menanggung risiko kerugian yang sama tingginya maka reksadana saham atau campuran bisa Anda pilih. Ingat, hindari tujuan investasi reksadana untuk untung besar. Jika Anda mencari instrumen reksadana terbaik untuk pemula, maka bisa memilih pasar uang atau pendapatan tetap.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].