Berinvestasi itu cara terbaik untuk membangun kekayaan. Itulah yang dicontohkan orang-orang kaya di dunia. Investopedia merilis bahwa 6 orang terkaya di dunia itu dari berinvestasi. Satu hal yang tersembunyi dari investasi, yaitu risiko. Untuk bisa kaya seperti mereka, Anda perlu belajar bagaimana cara mengelola risiko investasi yang tepat.
Segala bentuk investasi itu punya potensi risiko, namun risiko itu dapat ditekan sesuai dengan jenis investasinya. Potensi risiko itu meliputi; risiko sistematis dan risiko non sistematis. Keduanya tetap dapat diminimalisasi dengan tepat.
Tulisan ini berisi:
- Definisi resiko investasi
- Jenis-jenis risiko investasi
- Cara meminimalisir risiko investasi
- Strategi jitu untuk menjaga Keamanan Investasi
Simak sampai tuntas.
Apa itu Risiko Investasi?
Risiko investasi adalah potensi kerugian yang bisa dialami seorang investor dalam aktivitas investasinya. Bisa saja hasil atau keuntungan investasi tidak sesuai ekspektasi karena banyak faktor.
Secara prinsip, hasil dan risiko investasi itu berbanding lurus, yaitu semakin besar nilai investasi, besar pula return yang akan diterima. Namun, ada kalanya berlaku sebaliknya. Potensi keuntungannya kecil, maka nilai risikonya juga kecil.
Jenis-Jenis Risiko Investasi
Dalam bidang investasi terdapat 2 profil risiko investasi yang bisa terjadi, yaitu:
1. Risiko Sistematis/Systemic Risk
Risiko sistematis adalah jenis risiko investasi yang terpengaruh oleh pasar atau segmen pasarnya. Jenis risiko ini termasuk contoh risiko investasi karena pengaruh dari luar yang tak dapat dikendalikan.
Risiko sistematis itu terdiri dari:
- Risiko Pasar
Risiko pasar yaitu risiko yang terjadi sebab penurunan nilai investasi karena perubahan sentimen pasar uang. Jenis risiko ini berpotensi dialami oleh hampir semua investor.
Berubahnya tren saham berpengaruh pada investasi. Perubahan ini menjadi sebab terjadinya fluktuasi nilai aktiva bersih (NAB) dan portofolio investasi. Semisal, reksadana.
Contoh, laporan finansial perusahaan yang hasil akhirnya menunjukkan angka buruk ketika rilis ke publik, maka mau tidak mau mempengaruhi nilai saham perusahaan itu. Risiko investasi saham itu terbilang tinggi bila dibanding risiko reksadana.
- Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko nilai tukar mata uang yaitu risiko yang terjadi karena perubahan nilai tukar mata uang suatu negara. Nilai tukar mata uang negara itu bisa fluktuatif karena pengaruh nilai tukar mata uang negara lain.
Contoh, nilai tukar mata uang rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat, maka bila pemerintah mengeluarkan banyak rupiah untuk membeli dolar, maka rupiah pasti melemah.
- Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga yaitu, munculnya risiko saat terjadi suku bunga yang fluktuatif. Jenis investasi yang terpengaruh karena suku bunga adalah investasi pendapatan tetap. Contoh, suku bunga acuan (BI Rate) yang meningkat drastis pada periode tertentu.
- Risiko Konflik Negara
Risiko itu muncul karena terjadi konflik sebuah negara. Konflik suatu negara itu bisa berpengaruh pada nilai investasi negara lain. Bukan hanya konflik, peraturan, politik, perundang-undangan juga mempengaruhi nilai investasi negara lain.
Contoh, Pemerintah membuat kebijakan, yaitu menaikkan suku bunga. Kebijakan ini memperkuat IHSG pada kuartal 4 tahun 2022.
2, Risiko Tidak Sistematis/Unsystemic Risk
Yaitu risiko yang muncul bukan karena pengaruh pasar atau segmen pasarnya. Jenis risiko ini dikenal dengan risiko perusahaan. Risiko jenis ini termasuk risiko yang dapat dikendalikan atau risiko yang terukur. Namun, risiko jenis ini tak begitu berdampak pada lembaga secara cepat.
Risiko tidak sistematis itu terdiri dari:
- Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas yaitu risiko yang terjadi saat perusahaan tak mampu menyiapkan uang tunai untuk membayar kewajibannya. Akibat dari risiko ini, investor tak dapat menarik dana dari investasinya.
- Risiko Reinvestasi
Risiko reinvestasi yaitu risiko karena seorang investor memindah portofolio investasinya ke tempat lain. Akibatnya, nilai cash investasi menurun drastis.
Baca juga: 6 Strategi Mengukur Risiko Investasi
Cara Meminimalisir Risiko Investasi
Potensi risiko sering membuat Anda takut berinvestasi, namun Anda harus tetap optimis karena risiko bisa diatasi. Cara meminimalisir risiko investasi, antara lain:
- Tetapkan Tujuan Dalam Berinvestasi
Tujuan utama berinvestasi itu untuk memperoleh return yang tinggi. Sehingga Anda berpotensi semakin kaya dari investasi. Namun, sebelum berinvestasi pastikan Anda menetapkan jangka waktu investasi yang Anda inginkan sesuai dengan potensi risikonya.
Misalnya, Anda memutuskan berinvestasi jangka pendek, maka reksadana bisa jadi pilihannya. Berinvestasi pada reksadana itu aman bagi pemula.
- Lakukan Diversifikasi Investasi
Salah satu cara mengelola risiko investasi itu dengan diversifikasi investasi. Semakin besar modal yang Anda investasikan, semakin besar pula potensi return yang akan Anda terima, namun Anda harus cerdas dalam berinvestasi.
Jangan meletakkan semua investasi Anda di satu tempat. Letakkan investasi Anda pada portofolio yang berbeda. Tentu saja, portofolio yang aman dan menjanjikan.
- Gunakan Instrumen Investasi yang Sesuai
Untuk menghasilkan return yang tepat, maka Anda perlu berinvestasi pada instrumen yang sesuai dengan tujuan Anda berinvestasi. Bagi pemula, sebaiknya Anda berinvestasi pada portofolio yang terbilang aman, seperti reksadana, deposito, P2P lending dan emas.
Namun, bila ingin hasil maksimal, Anda bisa berinvestasi pada obligasi dan saham.
- Lakukan Pengawasan Investasi
Berinvestasi itu bukan menaruh uang kemudian membiarkannya begitu saja. Namun, berinvestasi itu menggunakan uang sebagai daya ungkit (leverage) untuk menarik return yang tinggi. Maka kata kuncinya adalah melakukan pengawasan.
Arti dari pengawasan adalah memegang penuh kendali atas investasi yang Anda lakukan. Lakukan monitor secara berkala atas pergerakan nilai investasi Anda. Memahami naik turunnya trend investasi akan mampu meminimalisir risiko investasi itu.
- Belajar dan Mendalami Ilmu Investasi
Berinvestasi itu ilmu menjadi orang kaya. Sediakan waktu terbaik untuk mempelajari investasi agar investasi Anda berkembang dan menghasilkan return maksimal.
- Hindari Sikap Panik Saat Menghadapi Risiko Investasi
Berinvestasi itu berpeluang menghasilkan return dan risiko. Maka saat terjadi potensi risiko, Anda harus bersikap tenang. Kepanikan hanya akan membuat Anda semakin terpuruk dan mengambil keputusan yang kurang tepat. Keputusan yang salah berujung pada kerugian investasi yang lebih dalam lagi.
Strategi untuk Menjaga Keamanan Investasi
Berinvestasi itu ujungnya untuk meraih keuntungan. Di samping keuntungan, ada juga potensi risikonya. Berikut tips menekan potensi terjadinya risiko dari investasi, yaitu:
- Temukan Portofolio Investasi yang Stabil
Anda sudah melakukan diversifikasi investasi, maka Anda tahu investasi mana yang memberikan return terbaik, itulah portofolio yang perlu Anda perkuat agar menghasilkan keuntungan maksimal.
- Update Berita Perkembangan Pasar Keuangan
Anda bisa menajamkan insting investasi dengan update berita terkini. Perkembangan investasi sangat cepat. Berita digital menyajikan laporan perkembangan portofolio keuangan setiap detiknya. Jadi, Anda bisa mempelajari perkembangan pasar uang dari informasi digital.
Tulisan ini menjadi jawaban bagaimana cara mengelola risiko investasi dan mengubah investasi jadi ladang penghasil cuan untuk membangun kekayaan. Menerapkan strategi ini dengan tepat akan memudahkan Anda meraih return maksimal dan stabil dari investasi. Pada akhirnya, menjadi kaya itu bukan sesuatu yang mustahil tetapi hanya menunggu waktu saja. Menetapkan goal yang tepat, melakukan diversifikasi, melakukan pengawasan dan belajar dari yang terbaik dalam bidang investasi akan mengantarkan Anda jadi ahli investasi dan kaya.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].