Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 15.82 poin atau setara dengan 0,31% ke level 5.128 pada Jumat (30/10), dibandingkan pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (27/10) di level 5.118.
Muhammad Nafan Aji Gusta Utama selaku Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, sepanjang pekan ini, support maupun resistance IHSG berada di level 5.063 hingga 5.182. Secara teknikal, berdasarkan indikator Moving Average Convergence / Divergence (MACD), Stochastic maupun Indeks Kekuatan Relatif (Relative Strength Index/RSI) masih menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, pergerakan IHSG telah menguji beberapa garis Moving Average (MA) 10 maupun MA 60.
“Sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar,” ujar Nafan kepada Akseleran, Jumat sore (30/10).
Nafan menambahkan, IHSG menuju level resistance karena market mengapresiasi pengesahan Omnibus Law. Market mengapresiasi komitmen pemerintah dalam rangka memberikan stimulus fiskal, moneter maupun keuangan. Selain itu, market juga mengapresiasi statement dari pemerintah terkait adanya recovery perekonomian Indonesia.
“Selain kedua hal itu, market juga mengapresiasi kinerja laporan keuangan Q3 emiten-emiten yang rata-rata menunjukkan sustainability di tengah terjadinya global uncertainty,” tambahnya.
Adapun untuk pekan depan, Nafan merekomendasikan untuk koleksi saham-saham berikut:
ERAA dengan proyeksi transaksi harian 1.745
Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar taking pada pergerakan harga saham. “Partial Sell” pada area 1.740 – 1.780, dengan target harga di level 1.650. Resistance: 1.805.
GGRM dengan proyeksi transaksi harian 40.975
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 40.000 – 41.000, dengan target harga secara bertahap di level 41.600, 44.600, 48.700 dan 66.125. Support: 38.725.
HMSP dengan proyeksi transaksi harian 1.415
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 1.400 – 1.415, dengan target harga secara bertahap di level 1.455, 1.820, 2.190 dan 2.550. Support: 1.375.
ICBP dengan proyeksi transaksi harian 9.650
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 9.500 – 9.700, dengan target harga secara bertahap di level 9.975, 11.075 dan 12.200. Support: 9.500 & 9.125.
PSAB dengan proyeksi transaksi harian 210
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 204 – 210, dengan target harga secara bertahap di level 226, 236, 262 dan 290. Support: 204 & 196.
TKIM dengan proyeksi transaksi harian 6.100
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat beberapa pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 6.025 – 6.125, dengan target harga secara bertahap di level 6.300, 6.525 and 7.425. Support: 6.025 & 5.600.
WSBP dengan proyeksi transaksi harian 155
Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 153 – 156, dengan target harga secara bertahap di level 163, 216, 270 dan 324. Support: 150 & 134.
Baca Juga:
Cermati Lima Rekomendasi Saham Pekan Depan
Cermati Rekomendasi Saham Pekan Depan
Sementara, Siswa Rizali selaku Pengamat Pasar Modal mengatakan, IHSG kembali tidak berhasil tembus level resisten 5.200 karena adanya sentimen global yang semakin negatif yakni gelombang kedua Covid-19 di negara-negara Eropa dan Amerika.
“Kemungkinan IHSG akan kembali koreksi mencoba support di 5.000 pada pekan depan,” proyeksi Rizali kepada Akseleran, Jumat sore (30/10).
Untuk segmen tertentu, lanjut Rizali, mungkin hasil kuartal ke-3 sudah ada yang membaik, sehingga menjadi sentimen positif. Tetapi untuk sektor finansial, sepertinya kredit bermasalah atau kredit macet masih menjadi sentimen negatif. Maka secara umum, emiten-emiten masih dalam posisi defensif mempertahankan diri menghadapi berbagai sentimen negatif akibat beberapa kasus tuntutan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Menurutnya, dalam kondisi ekonomi lesu seperti ini, rekomendasi tetap pada saham-saham yang fundamentalnya kuat, termasuk utang rendah dan memiliki potensi bisa segera pulih bila ekonomi mulai bergerak normal.
Untuk pekan depan, Rizali memproyeksikan IHSG akan bergerak di level 5.000-5.100. Lalu Rizali merekomendasikan beli saham ASII, UNVR, PTBA, dan SMGR. Sementara untuk saham-saham small cap yang menarik di antaranya: LSIP.
Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]