Mengenal Project S Tiktok Serta Potensi Ancamannya

0
795
Mengenal Project S Tiktok Serta Potensi Ancamannya

Tiktok telah menjadi fenomena global dalam beberapa tahun terakhir, dengan pertumbuhan pengguna yang sangat pesat di seluruh dunia. Di Indonesia, pergerakan Tiktok untuk mendominasi ruang digital juga sangat cepat. Dilansir dari laman Kompas, terdapat lebih dari 109,9 juta warganet di Indonesia memiliki akun Tiktok. Pesatnya pertumbuhan pengguna platform Tiktok di Indonesia dapat dilihat dari pertumbuhan pengguna baru sekitar 17 juta orang dalam satu tahun terakhir.

Dengan jumlah total pengguna yang melampaui 109 juta, Indonesia menjadi negara dengan pengguna Tiktok terbesar kedua di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 150 juta pengguna. Selain itu, Brasil juga menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna Tiktok yang besar, mencapai 84,1 juta akun pada Januari 2023.

Pesatnya pertumbuhan pengguna Tiktok di Indonesia membuat pasar ini sangat menarik bagi platform tersebut. Tiktok menunjukkan ketertarikan yang tinggi dalam memperluas dominasinya di pasar digital Indonesia, bahkan berupaya menggusur platform lain yang lebih dulu hadir di sana.

Dominasi Tiktok juga tampak jelas dalam perbandingan dengan platform milik Meta, seperti Instagram. Jumlah pengguna Instagram di Indonesia hanya sekitar 89 juta, sekitar 20 persen lebih sedikit dari jumlah pengguna Tiktok. Jangkauan iklan di Instagram juga hanya mencapai 41,9 persen dari total populasi dewasa Indonesia.

Selain dominasi sebagai platform media sosial, Tiktok memiliki proyek ambisius yang disebut “Project S”. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, Tiktok menjadi salah satu platform media sosial terbesar saat ini. “Project S” ini menggabungkan pengalaman bermedia sosial dengan berbelanja melalui fitur Tiktok Shop. Tiktok juga tengah mempersiapkan kemampuan untuk memproduksi barang dagangan sendiri dalam proyek ini.

Walaupun “Project S” belum diluncurkan secara resmi, prototipe fitur ini telah diuji coba di Inggris dengan nama Trendy Beat. Fitur ini memungkinkan Tiktok untuk menjual produk-produknya sendiri, yang menciptakan potensi ancaman bagi para pedagang yang sebelumnya berjualan di platform ini. Tiktok memiliki keunggulan dalam memanipulasi konten yang populer dan mengetahui produk apa yang diminati oleh pasar di sebuah negara, yang dapat mempengaruhi preferensi konsumen.

Ancaman yang ditimbulkan oleh “Project S” adalah persaingan yang tidak sehat karena Tiktok sebagai produsen dan penjual memiliki kendali atas produknya sendiri. Jika tidak diatur dengan baik, pasar Indonesia dapat dibanjiri oleh produk impor dengan harga yang sangat murah, yang akan menyulitkan para pelaku UMKM untuk bersaing.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan regulasi yang jelas untuk melindungi pasar Indonesia dan menjaga kelangsungan para pelaku UMKM agar tetap bisa bersaing secara adil. Dengan langkah yang tepat, pasar digital Indonesia dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan, dengan memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha lokal untuk terus berkembang.

 TERUS IKUTI PERKEMBANGAN IPO GRUP AKSELERAN

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut