Apa Itu Teori Perilaku Ekonomi atau Behavioral Economic?

0
7566
Perilaku Ekonomi

Apakah kamu pernah mendengar tentang teori perilaku ekonomi? Bukan, bidang ini ternyata bukan mengarah pada ekonomi saja, melainkan juga tentang studi psikologi yang berhubungan dengan bagaimana proses individu maupun sebuah institusi dalam mengambil suatu keputusan. 

Secara sederhana, perilaku ekonomi berdasarkan psikologi memadukan ide-ide yang berasal dari psikologi dan ekonomi. Gabungan ide ini nantinya dapat memberikan wawasan bahwa individu tidak berperilaku hanya untuk kepentingan terbaik mereka.

Perilaku ekonomi juga menyediakan kerangka kerja untuk memahami kapan dan bagaimana seseorang melakukan kesalahan atau bias sistematis berulang yang dapat diprediksi dalam keadaan tertentu.  Ilmu ini dapat digunakan untuk mendorong seseorang agar bisa membuat satu keputusan yang lebih bijaksana dan menerapkan perekonomian yang lebih sehat.

Memahami Teori Perilaku Ekonomi

Teori perilaku ekonomi muncul dengan latar belakang pendekatan ekonomi tradisional atau model pilihan rasional. Orang yang memiliki pemikiran rasional diasumsikan mampu menimbang biaya dan manfaat dengan benar serta menghitung pilihan terbaik untuk diri sendiri. 

Orang yang rasional juga diharapkan bisa mengetahui preferensinya (baik pada masa sekarang dan masa mendatang), dan tidak pernah berubah-ubah antara dua keinginan yang saling bertentangan. Orang-orang ini memiliki pengendalian diri yang sempurna dan dapat menahan dorongan keinginan yang dapat menghambat tujuan jangka panjang.

Ilmu ekonomi tradisional menggunakan asumsi ini untuk memrediksi perilaku manusia yang sebenarnya. Sebaliknya, perilaku ekonomi berdasarkan psikologi dilakukan untuk mencari tahu alasan mengapa seseorang terkadang membuat suatu keputusan yang tidak rasional. Hal ini juga menyangkut alasan mengapa perilaku mereka tidak sesuai dengan prediksi model ekonomi.

Kondisi seperti berapa banyak harga yang harus dibayarkan untuk secangkir kopi setiap pagi, apakah setelah lulus sarjana akan melanjutkan ke jenjang pascasarjana, dan bagaimana menerapkan pola makan yang sehat juga berkaitan dengan hal ini. Semua hal tersebut merupakan jenis keputusan yang pasti dibuat kebanyakan orang pada suatu waktu. Nah, pengertian perilaku ekonomi dengan tepat menyasar bagaimana orang-orang memutuskan untuk memilih A, bukan B.

Manusia Dilahirkan sebagai Makhluk Sosial dan Emosional

Manusia dilahirkan dengan banyak karakteristik. Selain sebagai sebagai makhluk sosial, manusia juga memiliki karakteristik emosional dan sangat mudah teralih fokusnya. Berkaitan dengan membuat keputusan, mereka cenderung lebih mengarah pada kepentingan diri sendiri.

Contohnya, berdasarkan teori pilihan rasional, apabila seseorang ingin menjalankan program diet untuk menurunkan berat badan dan diberikan informasi perihal jumlah kalori yang terkandung pada setiap produk yang dapat dikonsumsi, jelas orang tersebut akan memilih produk yang memiliki kandungan kalori kecil.

Meski begitu, perilaku ekonomi mengamati dan melakukan pergerakan yang lebih jauh dari sekadar aspek rasional. Misalnya, apabila kamu ingin diet untuk menurunkan berat badan, ada beberapa aspek lain yang ikut terlibat, seperti aspek emosi, pengaruh sosial, dan bias kognitif. Terlebih, jika kamu termasuk dalam kelompok orang yang memiliki masalah dalam pengendalian diri.

Baca juga: Ini Masalah Sosial di Indonesia yang Harus Kita Hadapi Tahun Ini!

Penerapan Perilaku Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pendekatan heuristik menjadi salah satu penerapan dari perilaku ekonomi. Pendekatan ini berkaitan dengan pengambilan keputusan yang harus dilakukan secara cepat. Apabila muncul indikasi bahwa keputusan tersebut mengarah pada kesalahan, maka aspek bias kognitif akan muncul.

Selain pendekatan heuristik, perilaku ekonomi juga bisa diterapkan pada perilaku keuangan. Analisis yang dilakukan dalam hal ini berkisar pada penjelasan mengapa para investor membuat keputusan yang cenderung tergesa-gesa di pasar modal.

Saat ini, sudah banyak perusahaan besar yang menerapkan perilaku ekonomi guna meningkatkan penjualan. Contohnya, pada tahun 2007, iPhone 8GB dirilis dengan harga USD 600, lalu terjadi penurunan menjadi USD 400 dalam waktu singkat.

Lantas, mengapa Apple tidak langsung memasang harga awal sebesar USD 400? Ternyata, jika hal ini dilakukan, maka reaksi awal konsumen terhadap harga iPhone di pasar ponsel justru akan negatif. Konsumen akan beranggapan bahwa ponsel tersebut terlalu mahal.

Sebaliknya, dengan merilis harga yang lebih tinggi di awal, lalu menurunkannya, akan tercipta kepercayaan konsumen bahwa mereka mendapatkan penawaran yang menarik yang berakhir pada penjualan tinggi pada produk tersebut.

Saat sebuah perusahaan mulai menerapkan prinsip perilaku ekonomi dan memahami bahwa konsumen cenderung tidak rasional, perusahaan mungkin akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Terlebih jika konsep ini berhasil digunakan sebagai salah satu cara efektif untuk menanamkan perilaku ekonomi pada konsumen dengan penerapan kebijakan produksi.

Perilaku Ekonomi Lainnya yang Dapat Kamu Lakukan Adalah dengan Mengembangkan Dana Untuk Persiapan Indonesia!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].