Neraca Pembayaran Surplus, Topang Ketahanan Eksternal

0
789
Perekonomian Indonesia

Bank Indonesia mengumumkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal pertama 2021 surplus sebesar 4,1 miliar dolar AS. Angka ini memperlihatkan peningkatan dibandingkan kuartal keempat 2021 yang mengalami defisit sebesar 0,2 miliar dolar AS. Surplus tersebut menopang ketahanan eksternal. 

Surplus tersebut bersumber dari surplus transaksi modal dan finansial yang melampaui defisit transaksi berjalan yang rendah. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2021 mencapai 137,1 miliar dolar AS, meningkat dari 135,9 miliar dolar AS pada akhir Desember 2020. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal melihat komponen neraca pembayaran, yaitu neraca transaksi berjalan (current account) dan transaksi modal (capital account) menunjukkan performa yang baik.

Walau ada defisit di sisi current account karena faktor defisit neraca jasa, namun Fithra menilai kondisi neraca transaksi berjalan masih terbilang sustainable karena banyak dipicu aktivitas perdagangan internasional. Ekspor-impor di tahun 2021 pun menunjukkan pertumbuhan.

“PR-nya dari sisi current account di neraca jasa. Ini menyumbang defisit karena  freight aktivitas logistik memakan 30% dari seluruh aktivitas. Pilihannya, kita menggunakan flagship domestik agar lebih murah atau kalau belum bisa maka value produknya dinaikkan,” ujar Fithra.

Di sisi transaksi modal terlihat investasi yang masuk ke Indonesia memang mengalami peningkatan. Pada triwulan I 2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar 5,6 miliar dolar AS (2,0% dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mencatat defisit  sebesar 1,0 miliar dolar AS (0,4% dari PDB). Aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio makin meningkat seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung. 

Intervensi untuk Pemulihan Ekonomi

Fithra mengungkapkan saat ini indikator-indikator perekonomian sangat positif. Agar hal ini terjaga serta bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi pemerintah di kuartal kedua sebesar 8,3% maka sejumlah intervensi perlu dilakukan.

  1. Intervensi di Sektor Kesehatan

Pembatasan sosial dan vaksinasi adalah bagian dari upaya tersebut. Meski memang terlihat agak lambat dalam pelaksanaannya, namun pemberian vaksinasi covid-19 di Indonesia masih on the right track. Hal ini butuh percepatan, dan diharapkan kehadiran vaksinasi gotong royong bisa membantu memperepat intervensi dan penting untuk mempertahankan momentum pemulihan perekonomian. 

  1. Intervensi di Sisi Fiskal

Salah satunya dengan memberikan tax amnesty. Namun, ia mengingatkan agar jangan sampai ada kebijakan yang kontradiktif satu sama lain. Misalnya, di satu sisi memberikan keringanan namun di sisi lain ada pajak-pajak yang dinaikkan sehingga berpotensi menurunkan daya beli masyarakat.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected].