Keuangan berantakan karena pengeluaran selama lebaran membengkak? Yuk, kita atur lagi keuangan kita! Ini ada beberapa tips keuangan setelah Idul Fitri yang bisa Anda terapkan untuk mengembalikan kondisi keuangan yang kurang stabil.
Namun sebelum itu, mari kita ketahui terlebih dahulu apa saja kesalahan umum yang sering masyarakat lakukan saat lebaran.
Kesalahan Keuangan saat Lebaran
Keuangan setelah Idul Fitri seringkali kacau karena tidak adanya perencanaan keuangan yang baik. Ada beberapa kesalahan umum yang sering masyarakat lakukan di momen lebaran, antara lain:
- Tidak memiliki anggaran atau perencanaan keuangan yang baik
- Belanja impulsif, sehingga tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan
- Tidak menyisihkan dana untuk investasi dan tabungan dari THR
- “Meminjam” dana darurat atau tabungan untuk konsumsi lebaran, sehingga dana yang ada berkurang atau habis
Kesalahan di atas sebaiknya Anda hindari agar Anda tetap dapat merayakan Idul Fitri dengan maksimal tanpa harus menguras dana. Dengan perencanaan keuangan yang baik, maka Anda dapat merayakan lebaran dengan wah tanpa membahayakan keuangan keluarga.
Lalu, bagaimana jika sudah terlanjur habis-habisan? Tips cerdas mengatur keuangan keluarga pasca lebaran berikut bisa Anda coba terapkan.
Strategi Keuangan Setelah Idul Fitri di Indonesia
Lebaran menjadi momen yang spesial bagi umat Muslim. Momen setahun sekali ini kerap kali dinantikan dan menjadi ajang silaturahmi. Bahkan, mereka yang tinggal di perantauan pun biasanya akan mudik atau pulang ke kampung halaman.
Maka dari itu, tidak heran jika pengeluaran selama Ramadhan dan lebaran kerap kali membengkak. Untuk mengembalikan kondisi ekonomi yang sempat kurang stabil selama puasa dan lebaran, Anda bisa mengikuti beberapa strategi berikut.
1. Evaluasi Pengeluaran Selama Idul Fitri
Puasa tidak menjamin pengeluaran Anda menjadi berkurang. Bahkan, bisa jadi bertambah karena harus menghadiri ajakan bukber (buka bersama) dari berbagai circle.
Beberapa produk, khususnya produk fashion juga kerap mengadakan diskon besar-besaran menjelang lebaran. Ini membuat beberapa orang yang mudah tergiur diskon menjadi kalap.
Belum lagi pengeluaran-pengeluaran lain yang harus Anda keluarkan untuk persiapan lebaran dan selama. Pasti ada banyak pengeluaran tak terduga yang Anda keluarkan karena mudik atau berkumpul bersama kerabat dan teman.
Untuk itu, Anda perlu melakukan evaluasi pengeluaran selama lebaran untuk mengetahui apakah pengeluaran Anda melebihi budget yang sudah Anda tetapkan atau tidak.
Mengevaluasi pengeluaran juga bisa melihat uang yang masih tersedia pasca lebaran. Dengan begitu, Anda bisa mengatur ulang budgeting untuk memenuhi kebutuhan Anda selanjutnya.
2. Atur Ulang Budgeting
Setelah melakukan evaluasi, selanjutnya mulai atur ulang budgeting. Catat uang yang tersedia dan penghasilan keluarga di bulan tersebut. Selanjutnya, sesuaikan pos pengeluaran Anda dengan kondisi keuangan Anda saat ini.
Prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu. Tunda terlebih dahulu keinginan Anda dan mulai kurangi kebiasaan membeli barang karena fomo atau diskon.
Memang membeli barang diskon bisa lebih hemat. Akan tetapi, jika itu bukan barang yang Anda butuhkan, bukankah lebih hemat jika tidak membeli? Jika tidak membeli, Anda bisa hemat 100%.
Baca juga: Strategi Perencanaan Keuangan untuk Masa Pensiun yang Indah
3. Menabung untuk Masa Depan
Setelah mengatur ulang budgeting, saatnya Anda mulai kembali menabung. Jika sebelumnya Anda sudah punya pos menabung untuk keperluan tertentu, seperti bayar kontrakan, uang pendidikan anak, atau yang lainnya, usahakan untuk tetap konsisten.
Jangan lupa untuk memenuhi kembali pos dana darurat yang mungkin sempat terpakai selama Ramadhan dan Idul Fitri. Setelah itu, jika masih ada yang tersisa, Anda bisa membuat pos tabungan baru.
4. Mengelola Utang
Jika selama puasa dan lebaran Anda diharuskan berhutang karena pengeluaran yang sangat besar, mulai kelola kembali utang Anda. Beberapa biaya selama lebaran yang menyebabkan seseorang berutang saat lebaran yaitu:.
- Biaya mudik
- Angpao lebaran
- Banyaknya keperluan tersier, seperti baju baru, renovasi, hantaran lebaran, dan lain-lain.
Adapun tips mengelola utang pasca Idul Fitri yang efektif bisa dilakukan dengan mencatat seluruh utang Anda terlebih dahulu. Selanjutnya, pisahkan antara utang produktif seperti KPR, dengan utang konsumtif (paylater, pinjol, atau kartu kredit).
Prioritaskan untuk melunasi utang konsumtif dengan jatuh tempo terpendek dan bunga paling tinggi. Untuk utang produktif, Anda tidak perlu buru-buru harus melunasinya sekarang dan bisa membayar seperti biasa.
Untuk menutup utang, Anda juga bisa mencoba menjual aset atau menambah penghasilan. Anda bisa cari side job dengan menjadi freelancer, jualan online, ikut program affiliate, endorse, atau lainnya.
5. Menghindari Utang Baru
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan meminjam uang. Namun, ada beberapa kerugian meminjam uang pasca lebaran, di antaranya:
- Menambah masalah finansial
- Beban utang bertambah
- Harus membayar bunga dan biaya lainnya
Naka dari itu, sebisa mungkin hindari utang baru. Jika pengeluaran lebaran melebihi budget, Anda bisa menggunakan dana darurat. Apabila dirasa masih kurang, atur kembali pengeluaran Anda.
Sebaiknya prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu dan tunda pengeluaran yang tidak penting dan mendesak. Jika perlu, ganti produk dengan merek yang lebih murah atau kurangi frekuensi pembeliannya.
6. Mengembangkan Keterampilan Keuangan
Dalam mengatur keuangan setelah Idul Fitri, sebaiknya Anda mulai mengembangkan keterampilan keuangan. Anda bisa membaca beberapa artikel dari Akseleran yang akan membahas seputar tips keuangan dan investasi.
Selain itu, Anda juga bisa mengikuti akun Instagram yang membahas cara mengelola keuangan atau dengan menonton YouTube. Anda bisa intip akun Instagram Akseleran yang membahas keuangan.
7. Menggunakan Aplikasi Keuangan
Menggunakan aplikasi keuangan juga bisa membantu Anda mengatur ulang keuangan setelah Idul Fitri. Gunakan aplikasi keuangan untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran Anda sehari-hari tanpa harus dilakukan secara manual.
Untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, Anda bisa memanfaatkan aplikasi:
- Catatan Keuangan
- Finansialku
- Monefy
- Money Manager, dan lain-lain
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, laporan keuangan menjadi lebih rapi dan detail.Anda juga tidak perlu lagi takut salah menghitung, karena perhitungan sudah dilakukan secara otomatis.
8. Mulai untuk Berinvestasi
Ketika kondisi finansial Anda sudah membaik, jangan lupa untuk mulai berinvestasi. Investasi merupakan aktivitas keuangan untuk menanam modal langsung ataupun tidak.
Berinvestasi tidak harus punya modal besar. Anda bahkan bisa melakukannya mulai dari Rp100.000. Namun, pastikan Anda baru mulai berinvestasi ketika hal-hal di atas sudah terpenuhi. Hal ini karena dalam investasi Anda akan menemui kerugian dan keuntungan yang tidak mudah diprediksi.
Selain itu, pilihlah jenis investasi yang sesuai kebutuhan dan jangan lupa tentukan jangka waktunya. Ini akan membantu Anda untuk menentukan instrumen investasi yang sesuai. Sebisa mungkin, lakukan diverifikasi atau jangan hanya mengandalkan satu jenis instrumen saja.
Kesimpulan
Jika kondisi keuangan setelah Idul Fitri sempat tidak stabil, jangan panik! Mulai atur kembali keuangan Anda. Prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terlebih dahulu. Gunakan dana darurat jika kondisi keuangan Anda tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].