Strategi untuk Mendapatkan Return Investasi yang Terukur

0
427
Investasi yang terukur

Investasi yang terukur perlu Anda perhatikan sebelum menanamkan dana. Hal ini juga berlaku bagi Anda yang baru saja terjun ke dunia investasi. Sebab, instrumen investasi yang Anda pilih harus sesuai dengan kondisi saat ini.

Sebenarnya, tujuan investasi bukan untuk memperoleh keuntungan saja. Jadi, Anda harus mengamankan uang dengan risiko yang terukur. Dengan begitu, Anda tidak akan tergiur oleh tawaran investasi dengan risiko tinggi.

Lalu, bagaimana cara memilih investasi yang terukur? Sebelumnya, Anda perlu mengetahui pengertiannya di bawah ini.

Apa itu Investasi yang Terukur dan Mengapa Penting?

Anda perlu memilih investasi yang benar agar jelas dan terukur. Contohnya, Anda mendapatkan tawaran investasi dengan keuntungan yang menggiurkan. Jika Anda dalam posisi tersebut, maka perlu berhati-hati.

Penyebabnya adalah investasi tersebut memiliki risiko tinggi dan tidak terukur. Sebenarnya, investasi adalah salah satu cara untuk mempersiapkan masa depan Anda. Jadi, Anda harus memilih instrumen investasi yang terukur.

Jika Anda sudah mengetahui risikonya, maka perlu menghadapi perubahan yang terjadi. Dalam investasi, terdapat istilah high risk high return. Artinya, investasi dengan keuntungan tinggi memiliki risiko yang besar.

Saat mengejar keuntungan, kemungkinan Anda akan menanamkan banyak dana di instrumen investasi berisiko tinggi. Hal itu akan membuat Anda melakukan penjualan di waktu yang tidak tepat.

Jadi, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. Sebagai investor, Anda perlu memahami pasar investasi dengan baik. Hal itu menjadi alasan mengapa investasi terukur sangat penting.

Kemudian, Anda juga harus membuat tujuan keuangan yang jelas. Lalu, menyesuaikan penghasilan Anda dengan profil risikonya. Sebab, Anda perlu memperhatikan profil risiko saat berinvestasi.

Cara Memilih Jenis Investasi yang Terukur

Jika Anda masih merasa bingung, maka ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Anda bisa memilih jenis investasi yang baik dengan tips di bawah ini:

1. Menentukan Tujuan Investasi

Pertama, Anda perlu mengetahui tujuan investasi. Misalnya, Anda ingin berinvestasi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Sebab, setiap instrumen memiliki risiko yang berbeda.

Jika ingin berinvestasi jangka panjang, Anda bisa memilih emas. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, Anda bisa memilih saham, obligasi, deposito, hingga P2P lending.

2. Memperhatikan Risiko

Selain itu, Anda juga harus memahami risiko yang dimiliki setiap produk investasi. Jika keuntungannya tinggi, maka risikonya semakin besar. Apabila Anda ingin mendapatkan return besar, tentunya harus siap dengan kerugian.

Jika Anda belum siap, maka bisa memilih instrumen investasi yang aman dan mudah dipahami. Jadi, Anda akan terhindar dari kerugian besar.

3. Pahami Instrumen Investasinya

Selanjutnya, Anda perlu mempelajari instrumen investasi yang akan diambil. Misalnya, Anda ingin berinvestasi saham. Jadi, Anda harus mencari informasi lengkap mengenai perusahaan tersebut.

Bahkan, Anda juga harus memahami cara kerja dari instrumen tersebut. Jika Anda ingin berinvestasi emas, maka perlu mengetahui waktu yang tepat untuk menjualnya.

Baca juga: 5 Instrumen Investasi yang Paling Menjanjikan di Indonesia

4. Sesuaikan dengan Kondisi Finansial

Sebagai investor pemula, Anda harus menyesuaikan harga produk investasi dengan kondisi keuangan. Umumnya, jenis investasi dijual dengan harga dan jaminan yang berbeda.

Ketika Anda membeli saham, maka perlu menyiapkan bujet untuk satu lot. Jika ingin investasi deposito, Anda membutuhkan dana yang lebih besar. Jadi, sesuaikan budget Anda dengan instrumen yang ingin dibeli.

5. Melakukan Diversifikasi

Setelah memilih investasi yang bagus untuk pemula, Anda bisa melakukan diversifikasi. Nantinya, Anda bisa membeli beberapa jenis produk investasi. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerugian jika salah satu instrumen mengalami penurunan.

Jika Anda memiliki saham, maka harus ada pilihan lain. Misalnya, Anda juga memiliki emas. Sebab, pergerakan harga emas berbeda dengan saham. Jika Anda mengalami kerugian saat investasi saham, maka masih memiliki emas.

Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Investasi?

Saat berinvestasi, Anda harus memahami Return on Investment (ROI). Tingkat pengembalian investasi ini menjadi tolak ukur keuntungan yang paling efektif. Dalam beberapa kasus, ROI berfungsi untuk menghitung nilai investasi.

Contohnya, Anda ingin mengetahui potensinya dari investasi yang terukur. Dengan catatan, Anda belum memberikan dana ke perusahaan terkait. Biasanya, kebanyakan investor berfokus pada periode tahunan untuk perhitungan ROI.

Rumus perhitungan ROI bisa diartikan dengan jumlah total penjualan. Kemudian, dikurangi dengan biaya investasi. Lalu, hasilnya dibagi dengan biaya investasi. Setelah itu, hasilnya bisa dikalikan 100 persen.

Sebagai ilustrasi, Anda bisa memahami rumus perhitungannya di bawah ini:

Anda berinvestasi sebesar Rp20.000.000. Kemudian, menghasilkan penjualan sebesar Rp25.000.000. Artinya, Anda mendapatkan laba sebesar Rp5.000.000. Secara umum, Anda bisa menggunakan perhitungan ROI berikut ini:

  • ROI = Rp25.000.000-Rp20.000.000
  • Rp20.000.000 x 100%
  • ROI = 25%

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka tingkat ROI yang dihasilkan adalah sebesar 25 persen.

Perbedaan Investasi yang Terukur dengan Berisiko

Ada perbedaan investasi terukur dengan berisiko. Supaya tidak salah paham, berikut adalah perbedaannya:

1. Tingkat Risiko yang Dimiliki

Perbedaan dari keduanya adalah tingkat risiko yang perlu dihadapi investor. Saat berinvestasi dengan instrumen risiko tinggi, maka Anda akan menghadapi kerugian besar. 

Sedangkan untuk investasi terukur, Anda akan menghadapi risiko yang relatif lebih rendah. Untuk menghindari risiko tinggi, Anda perlu melakukan diversifikasi.

2. Imbal Hasil

Jumlah imbal hasil yang Anda terima akan dipengaruhi oleh risikonya. Jika risiko kerugiannya tinggi, maka Anda akan menerima jumlah imbal hasil yang besar. 

Jika Anda ingin lebih untung, maka investasi berisiko tinggi adalah jawabannya. Apabila Anda tidak mencari keuntungan besar, maka dapat memilih investasi risiko rendah.

3. Jenis Instrumen Investasi

Selanjutnya, perbedaan dari keduanya adalah instrumen investasi. Setelah menentukan jenisnya, maka jangan sampai Anda memilih instrumen tersebut.

Instrumen dengan risiko rendah adalah deposit, obligasi, dan reksadana. Jadi, Anda bisa memilih instrumen tersebut untuk menghindari risiko tinggi.

4. Jangka Waktu

Terakhir, perbedaan dari investasi terukur dan berisiko adalah jangka waktu. Biasanya, investasi risiko tinggi menetapkan jangka waktu pendek. Hal itu bertujuan agar investor merasakan keuntungannya.

Berbeda dengan investasi risiko rendah, karena jangka waktunya lebih lama. Jadi, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan saja. Pada intinya, kedua jenis investasi ini memiliki keuntungan dan risiko tersendiri. 

Waktunya Berinvestasi dengan Aman di Akseleran!

Jadi, Anda perlu memahami apa itu investasi yang terukur. Sebelum terjun ke dunia investasi, sebaiknya Anda mempelajari instrumen investasi beserta risikonya. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari kerugian besar.

Bagi Anda yang ingin membantu mengembangkan UMKM di Indonesia, maka platform P2P lending Akseleran adalah solusinya. Akseleran memberikan kesempatan untuk pengembangan dana dengan bunga hingga 10,5 persen per tahun. Anda bisa memulainya dengan modal Rp100.000 saja!

Selain itu, Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, Anda bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman di Akseleran. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi customer service Akseleran melalui (021) 5091-6006.

BLOG100