Peran P2P Lending di Era Digital, Solusi Investasi yang Aman

1
308
peran P2P lending di era digital

Peran P2P lending di era digital sangat vital. Melalui P2P lending, kini Anda bisa mengirim hingga meminjam uang tanpa perlu pergi ke bank. Saat ini, pertumbuhan P2P lending di Indonesia sangat pesat.

Bahkan, masyarakat bisa mengaksesnya dengan mudah. Lalu, P2P lending sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan modal. Berdasarkan Peraturan OJK No. 77/POJK.01/2016, P2P lending merupakan layanan pinjam uang antara kreditur dan debitur dengan teknologi informasi.

Bagi Anda yang belum mengetahui peran P2P lending di era digital, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Apa Peran P2P Lending di Era Digital?

Layanan P2P lending atau fintech memudahkan Anda untuk pengajuan pinjaman. Jadi, Anda bisa memanfaatkannya untuk membangun bisnis atau usaha. Berikut adalah peran P2P lending di Indonesia:

1. Pendanaan Usaha

Pertama, peran P2P lending di era digital adalah memberikan pendanaan usaha. Jadi, para pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman dengan mudah.

Sebenarnya, P2P lending tidak berbeda jauh dengan marketplace. Di mana, layanan tersebut mempertemukan Anda dengan penjual. Dalam P2P lending, Anda akan berkomunikasi dengan pihak peminjam uang. 

2. Alternatif Investasi

Saat ini, Anda bisa berinvestasi melalui P2P lending dengan modal kecil. Di sini, P2P lending memiliki peran untuk memudahkan Anda saat berinvestasi. Anda bisa memulai investasi dengan modal mulai dari Rp10.000 saja.

P2P lending adalah salah satu jenis investasi jangka pendek. Dengan begitu, Anda tidak membutuhkan modal besar untuk meraih keuntungan dalam waktu cepat.

3. Mempermudah Proses Peminjaman

Selanjutnya, peran P2P lending adalah memudahkan sistem peminjaman dana. P2P lending berbeda dengan bank, karena tidak membutuhkan waktu yang lama dan tanda tangan. 

Nantinya, Anda hanya perlu memenuhi persyaratan dan mengikuti instruksi. Jadi, siapa pun bisa meminjam dana melalui P2P lending dan tidak perlu menunggu lama.

Bagaimana P2P Lending Membantu Pertumbuhan Bisnis di Era Digital?

P2P lending sebenarnya sudah hadir sejak 2016 lalu. Melihat hal tersebut, peran P2P lending di era digital sangat vital.

Bahkan, layanan tersebut juga mempengaruhi perkembangan UMKM di Indonesia. Salah satu peran yang paling vital adalah membuat perekonomian di Indonesia makin bertumbuh.

P2P lending menawarkan Anda kemudahan dalam membangun bisnis. Apalagi, P2P lending mampu menjangkau berbagai UMKM. Artinya, peran fintech bagi UMKM memberikan dampak yang positif.

Melihat peluang tersebut, pemerintah pun menetapkan aturan mengenai hak dan kewajiban para pelaku P2P lending. Selain itu, P2P lending juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan koneksi yang menguntungkan.

Ada beberapa alasan mengapa peran P2P lending di era digital membantu pertumbuhan bisnis, yaitu:

1. Meningkatkan Pemasukan dan Pengeluaran

Pemasukan dan pengeluaran berkaitan dengan cash flow pada periode tertentu. Jika pendapatan Anda lebih besar, maka cash flow dinilai positif. Selain meningkatkan penjualan, Anda juga bisa menambah cash flow dengan pinjaman dana.

Jadi, modal usaha yang Anda dapatkan akan bertambah. Kemudian, hal tersebut dapat membantu bisnis Anda untuk bertahan. Lalu, jumlah produksinya ikut bertambah.

2. Menambah Aset

Peningkatan aset juga berpengaruh terhadap jumlah produksi. Jika Anda membutuhkan peralatan canggih, maka akan menambah jumlah barang yang diproduksi. Dengan melakukan pinjaman dana, bisnis Anda akan meraih keuntungan.

3. Memperluas Bisnis

Jika Anda membutuhkan modal untuk membuka cabang bisnis, maka bisa mencari suntikan dana. Caranya, Anda dapat menggunakan layanan P2P lending. Apabila bisnis Anda makin besar, maka keuntungan yang didapatkan jadi lebih banyak.

4. Dana Cadangan

Kemungkinan bisnis Anda tidak berjalan sesuai rencana. Jika Anda mengalami hal ini, maka perlu menggunakan dana darurat untuk kebutuhan operasional. Jadi, Anda bisa menggunakan P2P lending sebagai solusinya.

Keuntungan dan Risiko Menggunakan Layanan P2P Lending di Era Digital

Setiap investasi tentunya memiliki keuntungan dan risiko. Berikut ini adalah keuntungan dan risikonya:

1. Tawarkan Imbal Hasil Tinggi

P2P lending menawarkan imbal hasil yang tinggi dibanding bank. Jika Anda berinvestasi di P2P lending, kemungkinan mendapatkan imbal hasil sekitar 15-25% per tahunnya.

2. Memiliki Tenor yang Singkat

Tenor merupakan jangka waktu kredit. Anda bisa mengajukan pinjaman dengan tenor mulai dari dua minggu hingga satu tahun. P2P lending termasuk ke dalam investasi jangka pendek, karena Anda dapat menikmati keuntungannya dalam satu tahun.

3. Investasi yang Cepat dan Mudah

Lalu, P2P lending merupakan investasi berbasis teknologi. Jadi, Anda bisa melakukannya secara online. Selain itu, Anda hanya perlu menyiapkan smartphone dan internet saja. Kemudian, prosesnya juga sangat cepat dan mudah.

Baca juga: Mengenal P2P Fintech Lending sebagai Alternatif Investasi

4. Tidak Bisa Dicairkan Kapan Saja

Selain itu, P2P lending menjadi salah satu investasi yang tidak likuid. Artinya, Anda tidak bisa mencairkan dananya kapan saja. Sebab, Anda harus mencairkan dana sesuai jangka waktu yang ditetapkan. 

5. Peminjam Telat Bayar

Risiko lainnya adalah peminjam telat membayar dananya. Kondisi ini bisa disebut dengan kredit tidak lancar. Jika hal tersebut terjadi, maka Anda akan tidak bisa mendapatkan dana dan dikenakan bunga.

6. Peminjam Tidak Bisa Membayar

Selain telat, peminjam juga berisiko tidak bisa membayar dana yang dipinjam. Hal itu disebut sebagai gagal bayar. Nantinya, Anda tidak akan mendapatkan dana pokok dan bunganya. Sebaiknya, Anda memilih pendanaan dengan asuransi.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengajukan Pinjaman

Seluruh proses pinjaman melalui P2P lending dilakukan secara online. Maka dari itu, Anda harus memperhatikan hal ini sebelum mengajukan pinjaman:

1. Punya Laporan Keuangan yang Baik

Jika bisnis Anda memiliki laporan keuangan yang positif, maka pengajuan akan diterima. Untuk membuat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan beberapa software yang sudah ada.

2. Platform Sudah Terdaftar di OJK

Saat mengajukan pinjaman, Anda harus mengetahui risikonya. Misalnya, penipuan. Jadi, Anda bisa mengajukan pinjaman melalui platform yang sudah terdaftar di OJK. Kemudian, pastikan platform tersebut aman untuk pengajuan pinjaman.

3. Pinjam Dana Sesuai Kebutuhan

Sebagian orang meminjam dana dengan jumlah yang besar. Padahal, hal tersebut cukup berbahaya. Sebab, Anda akan dikenakan bunga yang terus berjalan. Untuk menghindarinya, Anda bisa mengajukan pinjaman sesuai kebutuhan. 

4. Lunasi Pinjaman dengan Tepat Waktu

Anda harus membayar cicilan pinjaman dengan tepat waktu. Jika Anda telat membayar pinjaman, maka akan dikenakan denda atau bunga. Supaya lebih mudah, Anda bisa membuat catatan atau reminder mengenai tanggal pembayaran cicilan.

Peran P2P lending di era digital memang sangat dibutuhkan. Dengan adanya P2P lending, maka bisnis Anda akan lebih terjamin. Namun, Anda harus tetap memperhatikan legalitas dari platform tersebut. Bagi Anda yang sedang mencari P2P lending legal dan terpercaya, maka Akseleran adalah jawabannya! Sebab, Akseleran sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh OJK. Bahkan, Akseleran juga sudah menyalurkan dana ke ratusan UMKM di Indonesia.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.