2 Oktober di Balik Hari Batik Nasional

0
2572
Hari Batik Nasional

Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober memiliki sejarah tersendiri di baliknya. Kain khas yang telah ada sejak zaman Majapahit ini merupakan kebanggaan bangsa Indonesia. Pembuatan kain batik Indonesia adalah kerajinan tradisional yang dilakukan turun temurun sejak berabad-abad lalu. Yuk, simak lebih lanjut mengenai batik dan perjalanan panjangnya hingga mendapat pengakuan dari UNESCO.

Menelisik Perjalanan Batik di Nusantara

Dahulu batik hanya dikenakan oleh kalangan kerajaan. Konon batik mencerminkan pendiri kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, yang selalu mengenakan batik kawung. Teknik membatik di nusantara makin kaya dengan pengaruh batik asal India yang masuk saat Jayanegara menikahkan putranya dengan putri dari India. Ketika era Kerajaan Majapahit berakhir, batik kemudian berkembang di Yogyakarta dan Solo. Thomas Raffles menyebutkan dalam bukunya, History of Java, bahwa di pulau Jawa saja terdapat tidak kurang dari 100 motif batik. 

Memperkenalkan Batik Indonesia ke Dunia

Jauh sebelum 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional, Presiden Soeharto menjadi seseorang yang sangat berjasa membukakan jalan bagi batik Indonesia untuk dikenal luas di dunia internasional. Beliaulah yang pertama kali mengenakan batik Indonesia di konferensi PBB. Selain itu, Soeharto kerap menjadikan kain batik sebagai buah tangan bagi tamu negara.

Keistimewaan Batik Indonesia

Seni pewarnaan kain memakai lilin sudah dikenal di Mesir pada abad ke-4 SM. Teknik yang sama digunakan juga di Tiongkok, India, Jepang, dan Afrika. Berbeda dengan batik dari negara lain, batik Indonesia dalam setiap goresannya merefleksikan kekayaan budaya bangsa. Begitu beragamnya corak batik tidak menjadikan kualitasnya semakin rendah, malah membuat kian indah. Demikian halnya keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia. 

Nilai budaya dari batik terletak pada simbolisme ragam hias, ekspresi seni, identitas budaya daerah, dan ritual pembuatannya. Pada masing-masing motif mengandung filosofi, memberikan gambaran tahapan hidup manusia, dan kedekatannya dengan Sang Pencipta. Keistimewaan lain yakni pada paduan warnanya yang memesona.

Baca juga: Daftar Hari Penting di 2022, Apa Saja?

Penetapan Hari Batik Nasional

Menko Kesra, Aburizal Bakrie, pada 4 September 2008, mewakili komunitas batik Indonesia dan pemerintah mengajukan batik Indonesia untuk memperoleh status intangible cultural heritage. Tanggal 9 Januari 2009, pengajuan resmi diterima. Akhirnya, 30 September 2009, batik Indonesia masuk dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Hal itu diumumkan UNESCO lewat siaran pers.

Pada 2 Oktober 2009, sesudah pelaksanaan sidang ke-4 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, UNESCO pun resmi mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Menyambut baik pengukuhan dari UNESCO, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lalu menerbitkan Keppres No.3 Tahun 2009 tentang penetapan 2 Oktober menjadi Hari Batik Nasional. Keppres ditandatangani 17 November 2009. 

Ada tiga hal yang menjadi dasar pertimbangan di balik penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, antara lain:

  • Di tanggal itu, batik Indonesia dikukuhkan sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO. Pengukuhan tersebut menjadi bentuk pengakuan internasional akan budaya Indonesia. Terlebih lagi, UNESCO juga menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Dunia. 
  • Citra positif bangsa Indonesia diharapkan dapat meningkat di mata dunia dengan adanya pengukuhan dari UNESCO.
  • Ditetapkannya Hari Batik Nasional merupakan bagian dari upaya untuk melindungi dan mengembangkan batik Indonesia. 

Meski ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional sekaligus Hari Batik Dunia, tanggal 2 Oktober bukanlah tanggal merah. Di tanggal itu, pejabat pemerintah dan pegawai di berbagai instansi diwajibkan mengenakan baju batik. Sesuai yang tertulis pada Surat Edaran No.003.3/10132/SJ mengenai Pemakaian Baju Batik.    

Memaknai Perayaan Hari Batik

Pada sehelai kain batik banyak pelajaran hidup yang bermakna, di antaranya keuletan dan ketekunan para perajin kala mencanting. Walaupun rumit, mereka tetap menikmati prosesnya. Dari sana kita bisa belajar untuk lebih telaten dan ulet dalam melaksanakan tugas, supaya memperoleh hasil yang memuaskan. 

Di perayaan Hari Batik Nasional, usahakan mengenakan batik asli, sebagai bentuk dukungan bagi para perajin batik. Batik jenis cap atau tulis yang dibuat manual menggunakan tangan oleh para perajin memiliki motif yang unik dan khas, juga tampak lebih elegan saat dikenakan. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].