Global Bond: Pengertian dan Fungsinya

0
6478
Global Bond

Global bond adalah obligasi internasional yang diterbitkan sebuah negara dalam bentuk valas (valuta asing). Global bond tidak mengikat seperti pinjaman resmi, berbeda halnya dengan utang pemerintah dari negara-negara pendonor. Artinya, alokasi penggunaannya tidak perlu ditentukan sejak awal.

Obligasi tersebut diperdagangkan di luar negara yang menerbitkan global bond. Sebagai contoh, ada yang disebut Euro Bond, yaitu global bond yang diterbitkan oleh suatu perusahaan di luar Eropa dan kemudian dijual di Eropa. Seperti halnya obligasi, ada bunga dan jangka waktu yang ditetapkan untuk pembayaran global bond.

Global Bond di Indonesia

Salah satu sumber pendanaan suatu negara adalah pasar modal internasional. Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang menggunakan opsi ini. Pada semester I 2020 saja, pemerintah Indonesia telah menerbitkan 3 kali global bond dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) konvensional dan sukuk global. Jumlahnya mencapai US$ 9,9 miliar.

Bukan kali ini saja, mendapatkan kucuran dana dari luar negeri dalam bentuk obligasi internasional telah dilakukan Indonesia pada 1996 lalu. Saat itu, nilainya sekitar US$ 400 juta dengan jangka waktu 10 tahun. Pemerintah juga pernah kembali menerbitkan global bond pada 2004 dan 2006 untuk mendongkrak perekonomian negara setelah dilanda krisis.

Pada 2020 ini, total global bond yang diterbitkan pemerintah adalah sebesar US$ 4,3 miliar. Tenor tiap seri yang dikeluarkan bervariasi, mulai dari 10,5 tahun, 30,5 tahun, dan 50 tahun. Memasuki semester II, masih ada rencana penerbitan global bond meskipun waktu pelaksanaannya belum ditentukan.

Kementerian Keuangan menyebutkan, investor yang membeli global bond tahun ini didominasi oleh investor manajer aset dari wilayah Amerika Serikat. Selain itu, ada lembaga asuransi dan dana pensiun yang ikut membelinya.

Fungsi Global Bond

Penerbitan obligasi internasional ini tentu bukan tanpa tujuan, apalagi dengan nilai yang sangat besar. Ada beberapa fungsi yang akan dirasakan oleh negara yang menerbitkan global bond tersebut, antara lain:

  • Membiayai APBN

Indonesia perlu menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap satu tahun. Ini adalah rencana keuangan yang berisi rencana pemasukan dan pengeluaran yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sumber pembiayaan APBN bisa berasal dari dalam negeri, misalnya pajak, dan dari luar negeri, misalnya penerbitan obligasi internasional.

  • Menutup Defisit

Fungsi selanjutnya adalah untuk menutup defisit yang terjadi pada suatu negara. Terjadinya krisis karena kondisi tertentu kerap menjadi penyebab rencana keuangan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Karena pengeluaran lebih besar daripada yang sudah ditentukan di awal, defisit pun terjadi. Untuk menutup defisit, negara dapat menerbitkan dan menjual global bond.

  • Memperkuat Cadangan Devisa

Keadaan yang tidak menentu tentu membuat banyak orang khawatir. Hal ini yang terjadi sepanjang 2020 karena pandemi COVID-19. Segala sesuatu bisa terjadi di luar rencana awal. Untuk mengantisipasi hal itu, negara perlu mempersiapkan cadangan devisa yang kuat karena nilai rupiah terus merosot.

  • Pengakuan dari Pihak Internasional

Fungsi global bond bukan sekadar sebagai surat utang, tetapi juga merupakan bentuk pengakuan secara de facto bagi suatu negara yang dinilai berhasil mengelola kebijakan keuangan serta memiliki prospek perekonomian tinggi. Pasalnya, tidak semua negara memiliki akses ke pasar modal internasional.

Hal ini makin ditegaskan karena surat utang yang diterbitkan pemerintah sampai mengalami oversubscribe (kelebihan permintaan). Kondisi tersebut merupakan tolok ukur bagi para investor asing terhadap stabilitas ekonomi Indonesia secara makro. 

Baca juga: Pengertian Dari Diversifikasi Investasi

  • Diversifikasi Sumber Pembiayaan

Global bond merupakan bentuk diversifikasi sumber pembiayaan. Berbeda dengan pinjaman luar negeri, penerbit obligasi internasional tidak terikat dengan berbagai aturan dari pembeli obligasi. Pihak yang menerbitkannya ini memiliki posisi tawar yang termasuk kuat.

Meskipun memiliki sejumlah manfaat, global bond juga memiliki risiko yang tidak kecil. Saat jatuh tempo, pemerintah atau entitas yang menerbitkannya harus mempersiapkan dana untuk membayarnya kembali. Kewajiban ini tak jauh berbeda dengan pinjaman komersial pada umumnya.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].