Skill Gap, Kenali dan Atasi Segera!

0
615
cara meningkatkan peluang diterima bekerja

Skill gap atau kesenjangan keterampilan antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga di satu sisi perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja dan pencari kerja kesulitan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Tentunya skill gap dapat diatasi dengan mencari tahu skill apa yang dibutuhkan perusahaan dalam posisi tertentu. Kebetulan Akseleran saat ini sedang membuka lowongan pekerjaan, yuk dicek job opportunity dan kebutuhan skill dari posisi-posisi tersebut.

Relationship Manager Borrower SME

Relationship Manager Borrower SME (Small and Medium Enterprises) adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara hubungan dengan klien bisnis kecil dan menengah yang meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan. 

Tugas utama Relationship Manager Borrower SME adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan keuangan klien, menawarkan solusi keuangan yang tepat, membantu klien untuk mengajukan pinjaman, dan memantau dan mengelola risiko kredit.

Skill yang dibutuhkan untuk menjadi Relationship Manager:

  1. Keahlian komunikasi yang baik: Relationship Manager Borrower SME harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien dan berinteraksi dengan baik dengan anggota tim dan manajemen bank.
  2. Kepemimpinan: Relationship Manager Borrower SME harus dapat memimpin tim dalam mengelola hubungan dengan klien, serta dapat mempengaruhi keputusan klien dan anggota tim.
  3. Analisis keuangan: Relationship Manager Borrower SME harus memahami laporan keuangan klien dan mampu menganalisis kredit yang diajukan.
  4. Keterampilan penjualan: Relationship Manager Borrower SME harus mampu menjual produk dan layanan keuangan kepada klien.
  5. Keterampilan manajemen waktu: Relationship Manager Borrower SME harus dapat mengatur jadwal tugas dan prioritas agar dapat memenuhi target dan tuntutan waktu yang ketat.
  6. Kemampuan problem solving: Relationship Manager Borrower SME harus mampu mengatasi masalah kredit dan menawarkan solusi yang tepat bagi klien.
  7. Keterampilan manajemen risiko: Relationship Manager Borrower SME harus mampu memahami risiko kredit dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk meminimalkan risiko bagi bank atau lembaga keuangan.

Data Engineer

Data Engineer adalah seorang ahli yang bertanggung jawab untuk mengelola, memproses, dan menganalisis data untuk mendukung keputusan bisnis. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, membersihkan data, mengintegrasikan data, dan menyimpan data di dalam database. 

Data Engineer juga harus memastikan bahwa sistem yang mereka bangun mampu menangani jumlah data yang besar dan kompleks. Untuk menjadi seorang Data Engineer, seseorang harus memiliki keahlian di bidang pemrograman, database, dan analisis data.

Skill yang dibutuhkan untuk menjadi Data Engineer:

  1. Pemrograman: Seorang Data Engineer harus mahir dalam satu atau lebih bahasa pemrograman seperti Python, Java, atau Scala.
  2. Basis data: Data Engineer harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang database relasional dan non-relasional seperti MySQL, MongoDB, atau Cassandra.
  3. Big Data: Data Engineer harus memiliki pengetahuan tentang teknologi Big Data seperti Hadoop, Spark, dan Kafka.
  4. Analisis Data: Data Engineer harus memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memahami data, menggunakan algoritma dan model machine learning untuk memproses data.
  5. Cloud Computing: Data Engineer harus memiliki pengetahuan tentang cloud computing dan platform seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, atau Google Cloud Platform.

Lead Back End Developer

Lead Back End Developer adalah seorang pemimpin tim pengembangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem dan aplikasi dari sisi back end. Mereka bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara infrastruktur back-end yang mendukung aplikasi. 

Mereka juga harus mampu memecahkan masalah teknis, merancang dan mengimplementasikan arsitektur back-end, serta memimpin dan mengkoordinasikan tim pengembangan. Untuk menjadi seorang Lead Back End Developer, seseorang harus memiliki keahlian di bidang pemrograman, basis data, dan arsitektur sistem.

Skill yang dibutuhkan untuk menjadi Lead Back End Developer:

  1. Pemrograman: Seorang Lead Back End Developer harus mahir dalam bahasa pemrograman seperti Java, Python, atau C++.
  2. Basis data: Lead Back End Developer harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang database relasional dan non-relasional seperti MySQL, PostgreSQL, atau MongoDB.
  3. Arsitektur Sistem: Lead Back End Developer harus memiliki kemampuan untuk merancang dan mengimplementasikan arsitektur backend yang scalable dan mudah dipelihara.
  4. Pemecahan Masalah: Lead Back End Developer harus memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah teknis yang kompleks dan menemukan solusi yang efektif.
  5. Kepemimpinan: Lead Back End Developer harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, termasuk kemampuan untuk memimpin dan mengkoordinasikan tim pengembangan.

Tips Atasi Skill Gap untuk Meningkatkan Peluang Diterima Bekerja

  1. Persiapkan diri Anda sebaik mungkin: Pastikan Anda telah menyiapkan CV dan surat lamaran kerja dengan baik, serta memperbarui profil LinkedIn Anda dan memperbaiki penampilan fisik Anda jika diperlukan.
  2. Kembangkan keterampilan Anda: Pelajari keterampilan baru dan tingkatkan keterampilan yang telah Anda miliki. Peningkatan keterampilan akan membuat Anda lebih berharga dan memungkinkan Anda untuk bersaing dengan calon pelamar lain. Anda dapat menggunakan fitur seekMAX di aplikasi JobStreet untuk belajar berbagai keterampilan profesional.
  3. Jaringan Anda: Jaringan Anda dapat memberikan peluang untuk memperluas koneksi dan menemukan informasi tentang lowongan pekerjaan. Perbanyaklah interaksi dengan rekan kerja atau orang-orang di industri yang Anda minati.
  4. Persiapkan diri dengan informasi: Selalu persiapkan diri dengan informasi tentang perusahaan dan pekerjaan yang Anda lamar. Hal ini akan membantu Anda memberikan jawaban yang lebih baik saat diwawancarai dan memperlihatkan minat yang besar pada perusahaan tersebut.
  5. Tampilkan motivasi Anda: Tunjukkan minat Anda pada perusahaan tersebut dan pekerjaan yang Anda lamar. Jelaskan mengapa Anda tertarik dengan pekerjaan tersebut dan apa yang Anda bisa kontribusikan bagi perusahaan.
  6. Bersikap profesional: Perlihatkan sikap profesional dalam setiap tahap proses rekrutmen, mulai dari wawancara telepon hingga wawancara langsung. Ingatlah untuk bersikap sopan dan ramah selama proses rekrutmen.
  7. Terus mencari peluang: Jangan berhenti mencari peluang dan terus aktif mencari informasi tentang lowongan pekerjaan. Jadilah kreatif dalam mencari peluang dan menemukan cara untuk memperluas jangkauan Anda dalam mencari pekerjaan.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda akan memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima bekerja. Namun, ingatlah bahwa proses rekrutmen dapat memakan waktu dan membutuhkan kesabaran, jadi jangan mudah menyerah dan teruslah mencari kesempatan.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].