Abenomics: Cara Shinzo Abe Mengubah Ekonomi Jepang

1
889
Abenomics

Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang yang satu ini adalah sosok pemimpin yang memperjuangkan reformasi ekonomi Jepang. Abe dinilai lihai mengatasi skandal dan membangun hubungan diplomatik. Bahkan, kebijakan-kebijakan ekonomi yang dijalankan Abe dijuluki sebagai Abenomics. Jepang adalah negara yang pertumbuhan ekonominya sudah melambat, bahkan pada tahun 2013 sempat mengalami deflasi dan Abenomics hadir bertujuan untuk mengatasi deflasi tersebut.

Abe pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri di tahun 2013 sebagai Perdana Menteri termuda saat itu, Abe langsung menggebrak ekonomi Jepang dengan tujuan menarik negaranya keluar dari situasi deflasi. Kebijakannya dikenal sebagai The Three Arrows. Secara singkat, Abenomics bertujuan untuk mengatasi deflasi melalui kebijakan moneter. Lalu, mendukung perekonomian melalui pengeluaran fiscal secara besar dan masif. Serta melaksanakan reformasi struktural untuk mengembalikan ekonomi Jepang ke jalur pertumbuhan.

Pada pos kebijakan fiskal, Pemerintah Jepang langsung melakukan belanja negara sebesar USD210 miliar atau Rp3.148 triliun di mana lebih dari setengahnya merupakan belanja langsung pemerintah, seperti membangun pembangunan proyek infrastruktur penting, seperti jembatan, terowongan, dan jalan tahan gempa

Selanjutnya pada sisi moneter, Abe bersama Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank Sentral Jepang kala itu memulainya dengan melakukan kebijakan quantitative easing atau kebijakan yang membuat jumlah uang beredar di masyarakat menjadi tinggi dengan cara membeli aset keuangan dari institusi swasta atau bank komersial maupun surat berharga jangka panjang milik pemerintah di pasar terbuka. Pemerintah Jepang menggelontorkan uang sebesar USD660 miliar atau Rp9.985 triliun per tahun membeli aset.

Dilansir dari survey yang dilakukan oleh Reuters, para pengamat ekonomi dari berbagai negara menilai bahwa ada Sebagian kebijakan Abenomics yang berhasil dan gagal. Meski kebijakan soal kenaikan pajak sempat diragukan, tetapi hal ini menyelamatkan Jepang dari krisis saat pandemi. Abe juga berhasil meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan dan juga berhasil melakukan reformasi di lingkup pemerintahan. Namun tercatat beberapa kegagalan kebijakan ini, seperti target inflasi sebanyak 2% tidak pernah tercapai, tarif pajak untuk investor dinilai tidak kompetitif, dan membuat defisit neraca Jepang melebar dan tidak produktif.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

1 COMMENT

Comments are closed.