Pilihan Sumber Dana untuk Startup, Crowdfunding Salah Satunya!

0
6363
Pilihan Sumber Dana untuk Startup, Crowdfunding Salah Satunya!

Bukan sebuah hal baru kita melihat usaha-usaha startup bermunculan dan berkembang di Indonesia sebagai hasil dari pola pikir kreatif anak-anak muda yang pandai menemukan peluang. Ide-ide segar muncul sebagai solusi untuk berbagai permasalahan yang ada. Saat ini tatanan ekonomi bergerak semakin cepat, pengembangan ide-ide brilian untuk mengembangkan startup perlu ditunjang oleh dana yang cukup untuk bertahan. Mungkin di tahap ini Anda sering bertanya,

Bagaimana cara mencari dana untuk sebuah startup?”

Berdasarkan sumbernya, pendanaan startup dapat dibagi menjadi beberapa cara. Setiap sumber dana memiliki ciri khas yang berbeda dan tidak semuanya cocok untuk startup Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memahami kebutuhan dan karakteristik startup yang akan dikembangkan sebelum memilih salah satu sumber pendanaan di bawah ini.

Dana pendiri/bootstrap – Anda bisa menggunakan dana anda dan co-founder anda sendiri selaku pendiri startup untuk membiaya startup anda. Dengan demikian anda tidak bergantung pada orang lain untuk bisa memulai usaha anda. Dana pendiri atau bootstrapping sangat ideal untuk membiayai peluncuruan startup anda. Setelah startup anda diluncurkan dan mulai menunjukkan traction maka sudah waktunya untuk melirik dana dari pihak lain. Yang menjadi permasalahan dengan skema ini tentunya adalah keterbatasan dana yang anda dan co-founder anda miliki.

Keluarga/Teman/Kolega – Anda bisa menawarkan keluarga, teman atau kolega anda untuk melakukan investasi awal pada usaha anda. Mereka tentunya akan lebih mungkin berinvestasi pada anda, sebab mereka telah mengenal anda. Skema ini biasanya dilakukan di tahap awal, baik itu sebelum peluncuran maupun sesaat setelah peluncuran usaha anda. Kekurangannya adalah dana dari keluarga/teman/kolega anda tidaklah sebesar dana yang bisa diberikan oleh investor profesional, dan mereka belum tentu bisa memberikan nilai tambah selain daripada dana yang anda dapatkan.

Angel investor – Angel investor adalah orang-orang yang biasa melakukan investasi secara personal pada berbagai startup. Biasanya mereka sendiri adalah pendiri suatu startup yang telah sukses dan memperoleh keuntungan yang besar dari startupnya, atau orang yang mempunyai banyak dana lebih untuk diinvestasikan pada startup. Angel investor dapat memberikan dana dengan jumlah yang relatif cukup besar untuk startup tahap awal, namun tidak sebesar investor institusional. Biasanya mereka juga mampu memberikan nilai tambah berupa jaringan yang luas maupun pengetahuan dan pengalaman yang bisa mereka bagikan.

Venture Capital – VC atau venture capital firm adalah institusi yang mengumpulkan dan mengelola dana berbagai investor yang kemudian diinvestasikan pada startup. VC dapat memberikan dana dengan jumlah yang besar, dan dapat berpartisipasi dari mulai tahap awal (pre-seed/seed round) maupun tahap yang lebih lanjut (series a round dan selanjutnya). VC juga bisa memberikan banyak nilai tambah kepada startup termasuk memberikan mentorship dan arahan usaha.

Selain dari keempat sumber dana tersebut di atas, sekarang startup juga bisa menggalang dana usaha melalui portal equity crowdfunding seperti Akseleran. Di portal Akseleran, startup dapat menggalang dana usaha dari crowd investor, yang bisa terdiri dari teman/keluarga/kolega, maupun angel investor dan VC secara sekaligus dengan proses online. Hal ini tentunya memudahkan startup dalam proses penggalangan dananya, apalagi Akseleran juga siap memberikan bantuan dari awal sampai akhir proses penggalangan dana.

Presentasikan Usaha Anda dengan Baik

Setelah memilih cara mendapatkan dana untuk perusahaan startup Anda, inilah saat yang menentukan, yaitu melakukan demo atau presentasi kepada investor. Presentasi yang Anda berikan harus padat dan jelas, sehingga tidak terkesan bertele-tele. Pastikan pertanyaan berikut terjawab, yaitu mengapa startup Anda layak didanai dan berapa dana yang Anda butuhkan. Beri pemahaman kepada investor gambaran besar mengenai penggunaan dananya. Jangan lupa juga untuk menyertakan model bisnis startup dan strategi marketing Anda. Berpikirlah dari kacamata investor agar dapat meyakinkan investor, dan jangan hanya melihat dari kacamata anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here