Mengenal Istilah Portofolio Investasi Lebih Jauh

0
452
Portofolio Investasi

Seperti halnya bidang lain di dunia finansial, investasi memiliki istilah khusus tersendiri yang perlu dipahami oleh setiap investor. Salah satunya adalah portofolio investasi. Portofolio investasi merujuk kepada semua aset yang sudah Anda investasikan.

Membangun portofolio investasi sepertinya terdengar sulit, tapi ada langkah yang bisa Anda lakukan agar lebih mudah dalam prosesnya. Simak lebih jauh mengenai portofolio investasi dan langkah membangunnya berikut ini!

Definisi Portofolio Investasi

Portofolio investasi merupakan sekumpulan aset yang dimiliki oleh seorang investor. Di dalamnya bisa mencakup berbagai instrumen termasuk saham, reksadana, obligasi hingga emas. Dengan portofolio yang dimiliki, seorang investor berharap untuk mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu.

Secara umum, ada 2 kategori portofolio investasi yakni:

  • Portofolio dengan pendekatan strategis. Ini melibatkan pembelian aset keuangan dengan harapan pertumbuhan jangka panjang. Aset yang termasuk dalam portofolio ini dibeli dan dipegang oleh investor dalam waktu yang lama. Misalnya tanah/properti atau saham yang setiap tahun memberikan dividen
  • Portofolio dengan pendekatan taktis. Aset yang termasuk dalam portofolio ini membutuhkan aktivitas jual beli aktif dengan harapan mendapatkan keuntungan jangka pendek. Misalnya saja trading saham atau kripto.

Langkah-langkah Membangun Portofolio Investasi

Pada dasarnya tidak ada aturan mengenai seperti apa portofolio investasi yang baik itu. Semuanya tergantung pada kondisi keuangan, toleransi risiko serta tujuan investasi Anda sendiri. Yang terpenting dalam portofolio adalah melakukan diversifikasi aset (membeli beberapa jenis aset sekaligus, bukan hanya satu). Lalu, bagaimana langkah membangun portofolio investasi?

Seberapa Besar Anda Membutuhkan Bantuan?

Jika membangun portofolio dari awal terasa sangat membingungkan, Anda tidak perlu melakukannya sendiri. Saat ini ada robo-advisor yang bisa memberikan saran investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan serta tingkat risiko Anda dalam investasi.

Kalau yang Anda butuhkan lebih dari sekadar manajemen investasi saja, Anda dapat menggunakan layanan financial planning service online atau menggunakan jasa financial advisor. Mereka bisa membantu membangun portofolio investasi Anda berdasarkan rencana keuangan yang komprehensif.

Pilih Platform dan Jenis Investasi

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memilih platform investasi berdasarkan tujuan keuangan dan faktor risiko Anda. Jika Anda memiliki tujuan keuangan jangka panjang dengan tingkat risiko rendah, Anda bisa membuka tabungan emas online. Kalau Anda ingin memiliki instrumen yang memberikan keuntungan setiap bulan atau tahun dengan tingkat risiko menengah hingga tinggi, saham bisa menjadi opsi.

Selain emas dan saham, masih banyak lagi pilihan produk investasi yang dapat Anda beli. Misalnya saja obligasi, reksadana dan SBN (Surat Berharga Negara). Masing-masing jenis investasi memiliki risiko dan platform masing-masing. Pastikan Anda hanya memilih jenis investasi yang legal serta platform yang memiliki izin operasional dari regulator.

Baca juga: 5 Pilihan Terbaik Investasi Untuk Pemula

Tentukan Alokasi untuk Masing-masing Jenis Investasi

Anda tentu tahu bahwa setiap orang memiliki portofolio yang berbeda-beda untuk investasi mereka. Ada yang memilih obligasi dan saham, ada juga yang memilih emas dan SBN. Lalu, bagaimana alokasi dana yang ideal untuk masing-masing aset yang Anda beli? Cara Anda membagi portofolio antar jenis aset sangat bergantung pada toleransi risiko Anda.

Berapa banyak uang yang harus disisihkan untuk obligasi vs saham? Mungkin Anda pernah mendengar rekomendasi tentang hal ini. Aturan ringkas yang sering direkomendasikan untuk menentukan porsi portofolio yang harus dialokasikan untuk membeli saham adalah mengurangi jumlah usia Anda dari 110 atau 100.

Contohnya saja umur Anda sekarang 30 tahun. Dengan aturan di atas, Anda disarankan untuk mengalokasikan 70 sampai 80% dari total alokasi dana investasi Anda untuk saham dan 30 atau 20% lagi dialokasikan untuk obligasi.

Seiring bertambahnya waktu, alokasi akan bergeser. Saat usia Anda memasuki 60 tahun, alokasi dana investasi saham akan menjadi 50 sampai 60% dan 40 sampai 50% sisanya untuk obligasi.

Selain saham dan obligasi, saat ini ada investasi jangka pendek yang juga perlu dipertimbangkan untuk masuk ke dalam portofolio yakni P2P lending dari Akseleran. Dengan menjadi lender, Anda tidak hanya mendapatkan keuntungan, tapi juga memperoleh kesempatan membantu individu dan pelaku usaha untuk mendapatkan dana modal yang mereka butuhkan.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].