Memahami Risiko Investasi dan Cara Mengelolanya Pasca Lebaran

0
362
memahami risiko investasi dan cara mengelolanya pasca lebaran

Momen perayaan Hari Raya Lebaran tidak jarang membuat Anda menghabiskan banyak uang, entah untuk jamuan makan atau berbagi uang. Kondisi tersebut membuat Anda harus menata ulang finansial hingga berinvestasi. Maka, memahami risiko investasi dan cara mengelolanya pasca lebaran sangat penting.

Cara Mengatur Keuangan Setelah Lebaran

Tradisi Lebaran di Indonesia erat dengan kebiasaan pengeluaran uang yang besar. Antara lain untuk jamuan makan keluarga atau kolega, membeli baju baru, membagikan uang, hingga kebutuhan lainnya. 

Kondisi tersebut tentunya membuat keuangan Anda terkuras. Apalagi, jika Anda hanya mengandalkan tabungan, tanpa alokasi khusus. Maka, Anda harus melakukan perencanaan keuangan setelah perayaan hari raya. Bagaimana caranya? Simak tipsnya berikut ini : 

1. Susun Anggaran

Anda harus dapat memisahkan antara gaji bulanan dengan tunjangan hari raya (THR). Jika Anda mendapatkan pendapatan tambahan di luar keduanya, maka Anda dapat menggunakan untuk kebutuhan lebaran.

Itu adalah perencanaan dan pengendalian keuangan yang ideal. Namun, banyak orang yang tidak memahami hal itu, dan pada akhirnya menggunakan dana tabungan untuk keperluan hari raya. Jika demikian, saatnya Anda menyusun ulang anggaran.

Buatlah daftar kebutuhan penting Anda. Mulai dari utama hingga sampingan. Sisihkan kebutuhan mana saja yang bisa Anda hilangkan. 

3. Hindari Membuat Utang Baru

Cara mengatur keuangan setelah Lebaran berikutnya, jangan mencari pinjaman uang untuk menutupi kekurangan dana. Ketika Anda sudah setidaknya bisa mengurangi kebutuhan yang kurang penting, artinya Anda sudah bisa menabung. 

Tetap konsisten menabung. Jangan hanya menabung saat benar-benar ada dana tersisa. Jika memaksakan meminjam dana, beban Anda justru akan semakin bertambah. 

4. Selamatkan Dana dengan Investasi

Saat kondisi keuangan Anda sudah membaik, dan tabungan sudah mulai terkumpul, ada baiknya Anda untuk mengalokasikan sebagian dana untuk investasi. Setiap orang tentu punya tujuan yang berbeda, apakah menanamkan modal untuk jangka pendek atau panjang.

Jika Anda ingin menanam modal untuk perencanaan keuangan jangka panjang, maka idealnya Anda memilih jenis produk dengan nilai risiko rendah. 

Memahami Risiko Investasi yang Perlu Anda Ketahui

Di masa kini, banyak masyarakat yang semakin sadar akan kebutuhan menanam modal. Namun, hal yang penting untuk Anda pahami adalah risiko dalam penanaman modal. Sebelum Anda memulainya, maka ketahui cara menyikapi dan meminimalisirnya.

Risiko dalam penanaman modal ini situasi ketika investor berpotensi merugi. Artinya, keuntungan yang diharapkan tidak sesuai. Hal ini dapat didasari oleh berbagai hal. 

Yang perlu Anda ingat, semakin Anda melakukan penanaman modal yang tinggi, tentu risikonya pun tinggi. Demikian juga sebaliknya. Umumnya hal ini akan berbanding lurus.  Maka dari itu, memahami risiko investasi dan cara mengelolanya pasca lebaran sangatlah penting.

Jenis-jenis Risiko Investasi

Sebelum mengetahui cara mengurangi dan melakukan manajemen risiko investasi, ketahui jenis-jenisnya berikut ini : 

1. Risiko Pasar

Jenis risiko dalam investasi pertama adalah ketika terjadi fluktuasi nilai aset pada paset. Hal ini lantaran adanya sentimen pasar obligasi atau saham. Perubahan tersebut bisa terjadi misalnya karena kondisi politik, resesi, inflasi atau bahkan kerusuhan.

Namun, kondisi tersebut bukan termasuk dalam resultan dalam penanaman modal jangka panjang. 

2. Risiko Likuiditas

Resultan ini terjadi ketika ketiadaan uang tunai dalam sebuah periode tertentu. Kondisi ini bisa terjadi ketika pihak yang berhutang tidak dapat menjual aset karena tidak ada peminat. Ketika tidak ada minat, maka likuiditas aset tidak dapat dicairkan menjadi dana tunai.

3. Risiko Negara

Kemudian berkaitan dengan politik atau negara. Hal ini erat berkaitan dengan kondisi sebuah negara, termasuk undang-undang dan perubahannya yang berdampak pada perekonomian negara. 

Hal ini bisa menjadi kerugian terhadap investor jika terjadi perubahan pada undang-undang. Maka, setiap orang dari negara berbeda yang ingin menanam modal di suatu negara, maka harus paham situasi politik di dalamnya.

4. Risiko Suku Bunga

Ada pula kondisi peningkatan pada suka bunga yang menjadi penyebab menurunnya nilai relatif sebuah aset seperti pinjaman. Meski suku bunga bertambah, hal tersebut akan membuat keuntungan penanaman modal akan menurun. 

Baca juga: 2 Cara Mudah Menghitung Bunga Pinjaman

5. Risiko Inflasi

Kondisi inflasi dapat berpengaruh terhadap daya beli dan berimbas pada nilai kas investasi saat ini tidak bernilai besar di masa depan. Hal tersebut kemudian dapat menurunkan daya beli masyarakat, lantaran adanya kenaikan harga rata-rata di atas biaya konsumsi. 

6. Risiko Valuta Asing

Selanjutnya, resultan yang erat kaitannya dengan naik turunnya kurs mata uang negara tertentu terhadap negara lainnya. Hal ini berimbas dari perubahan valuta asing yang ada di pasaran. Kemudian, saat dikonversikan ke rupiah yang tidak sesuai dengan harapan.

7. Risiko Reinvestasi

Terakhir, adalah kondisi saat pendapatan aset investasi mengharuskan seorang investasi agar menginvestasikan lagi aset tersebut. Maka, kemungkinan arus kas penanaman modal akan mendatangkan keuntungan lebih kecil setelah diinvestasikan kembali dalam bentuk produk baru.

Ketika Anda sudah memahami risiko investasi dan cara mengelolanya pasca lebaran. Penting juga untuk mengetahui cara mengurangi risiko investasi yang benar.

Cara Mengurangi Risiko Investasi

Keberadaan resultan ini memang membuat Anda cemas. Namun, Anda tidak perlu panik untuk mengatasinya. Berikut adalah cara meminimalisir risiko investasi : 

1. Tidak Gelontorkan Seluruh Modal

Jangan gunakan semua modal Anda untuk satu instrumen. Sisakan sebagian anggaran Anda untuk rekening investasi. Anggaran tersisa ini dapat Anda gunakan untuk melakukan penanaman modal berikutnya jika Anda menemui kegagalan. 

2. Diversifikasi

Alangkah baiknya jika Anda untuk menyebar anggaran di beberapa instrumen penanaman modal yang Anda anggap lebih menguntungkan. Ini dapat membantu Anda dalam mengurangi risiko.

3. Tetap Tenang

Anda harus tetap tenang dan mampu mengelola emosi saat mengambil keputusan. Hal ini agar Anda dapat melakukan perhitungan secara tepat. Ambil keputusan dengan kepala jernih dan tenang.

4. Pasang Target Wajar 

Anda tentu memiliki ambisi saat menanam modal, namun jangan pasang target terlalu tinggi. Hal tersebut justru akan membebani Anda. Pasang target wajar agar Anda dapat mendapatkan hasil sesuai harapan. Saat Anda sudah konsisten mendapatkan untung, maka suatu saat dapat bertambah. Anda harus bersabar.

Nah, dengan Anda memahami risiko investasi dan cara mengelolanya pasca lebaran, kini Anda bisa menentukan langkah selanjutnya untuk mengambil sebuah keputusan. Apakah ingin berinvestasi atau sebaliknya.

Cara Pengambilan Keputusan Investasi

Dalam menentukan keputusan, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan agar mendapatkan solusi terbaik. Keputusan ini harus dengan strategi tertentu agar Anda tidak salah dalam memilih instrumen penanaman modal.

  • Pertama, Anda harus mengenali jenis penanaman modal. Cari tahu jenisnya yang memberikan keuntungan lebih untuk Anda. 
  • Lalu, tetapkan tujuan penanaman modal untuk memaksimalkan hasil dari keputusan Anda. Anda bisa menentukan keputusan alokasi aset terkait distribusi dana pada jenis kelas aset tersedia. Seperti, obligasi, saham, real estate hingga sekuritas luar negeri.
  • Kemudian, hitung tingkat keuntungannya. Ketika Anda ingin untung besar, maka Anda harus siap menanggung risiko yang besar pula. Setelah itu, tentukan jangka waktu penanaman modal, kenali diri Anda, hingga evaluasi kinerja portofolio  untuk mengukur kinerja lebih baik.

Kesimpulan

Setelah menyimak pembahasan di atas, maka Anda tentunya tahu bahwa memahami risiko investasi dan cara mengelolanya pasca lebaran sangat penting. Memperbaiki kondisi finansial setelah hari raya adalah hal yang penting. Salah satu langkahnya, dengan menanamkan modal bahkan untuk kebutuhan jangka panjang.

Maka, pelajari hal mendasar termasuk risiko dalam menanamkan modal dengan baik. Sehingga, Anda lebih berpotensi menuai untung lebih tinggi, dengan risiko yang rendah. Setiap keuntungan, selalu ada risiko. Namun, selalu ada pula jalan keluarnya. Persiapkan diri Anda secara matang.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].