Sejarah Hari Sumpah Pemuda serta Maknanya

0
583
Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober memiliki makna tersendiri bagi bangsa Indonesia. Kaum muda yang sedianya menjadi cikal bakal pemimpin bangsa di masa mendatang, perlu mengetahui sejarah Sumpah Pemuda. Dengan begitu, dapat lebih menyelami semangat yang terkandung dalam peringatan Sumpah Pemuda.

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Keinginan untuk dapat terbebas dari penjajahan meletupkan semangat di diri para pemuda untuk bersatu dan merancang cita-cita kemerdekaan. Perjuangan yang dilakukan untuk mengusir penjajah selama ini, sulit untuk mencapai keberhasilan karena masih bersifat kedaerahan. Perlawanan di berbagai wilayah Nusantara hampir selalu dapat dipatahkan penjajah. 

Berdirinya Boedi Oetomo, pada 20 Mei 1908, memulai Era Pergerakan Nasional. Di mana perjuangan melawan penjajah dilakukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, yakni lewat pemikiran dan pergerakan organisasi. Dari sanalah awal mula munculnya gagasan untuk menyelenggarakan kongres pemuda. 

Akhirnya pada 30 April – 2 Mei 1926, digelar Kongres Pemuda I di Batavia. Hasil dari Kongres Pemuda I antara lain kesadaran akan pentingnya persatuan di kalangan para pemuda dan perlunya mempunyai kesatuan bahasa. Seperti apa bentuk persatuan serta bahasa yang akan dipakai, belum berhasil dirumuskan di kongres perdana ini. 

Dua tahun setelahnya, yaitu pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II  dilaksanakan. Gagasan untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda II datang dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Kongres Pemuda II dihadiri lebih banyak perwakilan, yang berasal dari berbagai elemen organisasi pemuda di Indonesia. Kalangan peranakan Tionghoa pun tidak ketinggalan menghadiri kongres yang digelar di tiga gedung berbeda selama dua hari.

Kongres Pemuda II terbagi dalam tiga kali rapat. Pada rapat pertama yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 1928, Moehammad Jamin menyampaikan bahwa terdapat lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia. Kelima faktor tersebut, yakni sejarah, pendidikan, bahasa, hukum adat, dan kemauan.

Sebelum kongres ditutup, Dolly Salim yang merupakan putri dari Haji Agus Salim, menyanyikan Lagu “Indonesia Raya” karya W.R. Supratman untuk yang pertama kali. Lagu itu mendapat sambutan sangat meriah dari peserta kongres. Lagu Indonesia Raya merefleksikan semangat dan cita-cita untuk terbebas dari belenggu penjajah.   

Rumusan hasil Kongres Pemuda II diikrarkan sebagai sumpah setia oleh para peserta yang hadir. Ikrar tersebut merupakan isi Sumpah Pemuda, seperti yang kita ketahui. Tiga janji yang diikrarkan, antara lain pengakuan terhadap tanah air Indonesia, pengakuan akan kesatuan bangsa, dan pengakuan atas bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. 

Penetapan Hari Sumpah Pemuda

Sejak diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, yang ditandatangani Presiden Soekarno pada tanggal 16 Desember 1959, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap tahunnya di tanggal 28 Oktober. Meski ditetapkan sebagai hari nasional, namun 28 Oktober bukanlah tanggal merah atau hari libur.

Baca juga: Inilah 3 Tokoh Perumus Pancasila

Makna Sumpah Pemuda

Apa yang diikrarkan para pemuda di Kongres Pemuda II, sangat monumental. Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR-RI, Habib Aboe Bakar Alhabsy, menyebutkan beberapa makna Sumpah Pemuda yang dapat menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia, di antaranya:

  • Pengingat untuk semua entitas bangsa mengenai pentingnya persatuan dalam upaya meraih kemerdekaan.
  • Membangkitkan kesadaran untuk tidak mudah dipecah-belah dan diadu- domba.
  • Semangat pemersatu di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia.
  • Mengajarkan untuk selalu mengutamakan kepentingan negara dan bangsa.

Merealisasikan Semangat Sumpah Pemuda

Tantangan pemuda sekarang ini lebih berat dengan berbagai permasalahan serius yang  dihadapi bangsa Indonesia. Sebut saja misalnya narkoba, korupsi, terorisme, dan krisis moral. Pemuda sebagai agen perubahan memegang peranan penting dalam upaya membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik dan lebih maju. 

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di beberapa tahun terakhir terasa berbeda di tengah situasi pandemi yang melanda. Setelah pandemi mereda, waktunya mengejar segala ketertinggalan. Saatnya mengobarkan semangat Sumpah Pemuda dan terus merawatnya agar tidak pernah padam. Seperti yang diucapkan oleh Presiden Soekarno, “Kita jangan mewarisi abunya Sumpah Pemuda, tetapi kita harus mewarisi apinya.” Bangsa ini membutuhkan pemuda-pemuda yang tangguh. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].