Diversifikasi dalam investasi merupakan strategi untuk mengalokasikan dana ke berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko. Hal ini digambarkan dengan sebuah quote populer yaitu, “Don’t put all your eggs in one basket”. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jika satu jenis investasi mengalami penurunan, investasi lainnya dapat membantu menyeimbangkan kerugian tersebut.
Manfaat Diversifikasi
- Mengurangi Risiko
Terdapat 2 jenis risiko yang dapat ditekan dengan melakukan diversifikasi.
- Risiko Spesifik: Risiko yang terkait dengan perusahaan atau industri tertentu. Misalnya, jika kita hanya berinvestasi dalam satu perusahaan teknologi dan perusahaan tersebut mengalami kerugian besar, seluruh investasi Anda akan terdampak.
- Risiko Pasar: Risiko yang mempengaruhi keadaan pasar secara menyeluruh. Diversifikasi dapat membantu mengurangi dampak fluktuasi pasar terhadap portofolio.
- Memaksimalkan Pengembalian
Diversifikasi memungkinkan kita untuk memaksimalkan potensi pengembalian dari berbagai sektor bisnis dan ekonomi. Ketika satu sektor mengalami penurunan, sektor lain mungkin sedang naik.
- Berjaga-jaga Atas Ketidakpastian Ekonomi
Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, kita akan lebih siap menghadapi ketidakpastian ekonomi. Misalnya, selama krisis ekonomi, beberapa aset mungkin berkinerja buruk sementara aset lain, bisa jadi memiliki kinerja yang baik.
Jenis Diversifikasi Investasi
- Diversifikasi Antar Kelas Aset
Diversifikasi ini dilakukan dengan cara mengalokasikan uang pada berbagai jenis kelas aset, seperti saham, emas, mata uang, P2P, dan obligasi.
Seperti kita ketahui, setiap kelas aset memiliki tingkat risiko yang bervariasi. Misalnya, saham cenderung memiliki risiko kerugian yang tinggi, namun diikuti dengan potensi keuntungan yang setimpal. Di sisi lain, emas tergolong memiliki nilai yang cukup stabil sekalipun kondisi ekonomi sedang tidak pasti.
- Diversifikasi Dalam Kelas Aset
Sekalipun kita sudah percaya dan yakin terhadap satu kelas aset, diversifikasi harus tetap dilakukan.
Contohnya dalam investasi saham, pertimbangkan untuk membeli saham perusahaan dengan berbagai ukuran (large cap, mid cap, small cap) dan dari berbagai sektor bisnis.
Berlaku juga dalam investasi obligasi, sebaiknya pertimbangkan obligasi dengan jangka waktu yang bervariasi dan dirilis oleh penerbit yang berbeda-beda.
- Diversifikasi Geografis
Tipe diversifikasi ini dilakukan dengan menyimpan modal investasi pada produk yang berasal dari berbagai tempat di dunia, tanpa harus menetap di sana. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang didapat jika berinvestasi hanya pada satu negara, jika terjadi sesuatu yang mempengaruhi keadaan ekonomi negara tersebut, tidak semua produk investasi terpengaruhi secara signifikan.
Diversifikasi geografis dapat dilakukan dengan cara membagi porsi investasi ke beberapa wilayah, baik dalam negeri (on shore) maupun luar negeri (off shore). Untuk produk investasi on shore, kita dapat berinvestasi pada uang kas, obligasi, reksa dana dan saham bermata uang IDR yang menanamkan dananya di Indonesia. Sedangkan, untuk produk investasi off shore, kita dapat berinvestasi di uang kas, reksa dana dalam mata uang asing yang menanamkan dananya di luar Indonesia.
Baca juga: Trading Ternyata Bukan Investasi, Kenali Perbedaannya
Cara Melakukan Diversifikasi
- Kelompokkan Aset Investasi
Langkah pertama adalah mengelompokkan aset investasi terlebih dahulu. Kita bisa mengelompokkannya berdasarkan risiko, likuiditas, dan tingkat keuntungan yang ditawarkan.
Selain itu, kita juga bisa membaginya berdasarkan kelas, sektor, mata uang, atau geografis. Pilihlah jenis mana yang kiranya dapat memberikan profit paling menguntungkan sesuai tren pasar global.
- Tentukan Rasio Aset
Dalam diversifikasi, pengelolaan aset akan dilakukan berdasarkan rasio tertentu. Oleh karena itu, kita perlu membuat perkiraan rasio yang tepat dalam pembagian aset.
Cara ini perlu dilakukan agar instrumen yang dipilih dapat memberikan keuntungan investasi yang lebih optimal dengan kerugian minimal. Misalnya, kita menyimpan 40% dana investasi di emas, 30% pada saham, dan 30% sisanya pada obligasi untuk menurunkan risiko.
- Pertimbangkan Profil Risiko
Pertimbangkan pengambilan keputusan berdasarkan profil risiko pribadi. Kenali apakah kita memiliki profil risiko konservatif (ringan), moderat (sedang), atau agresif (tinggi). Biasanya, seorang investor pemula memiliki profil risiko konservatif, yaitu lebih menyukai risiko investasi yang rendah karena tidak toleran terhadap potensi kerugian.
- Evaluasi
Diversifikasi merupakan metode yang tidak dapat dilakukan dengan sekali percobaan saja. Kita perlu melakukan evaluasi terhadap strategi diversifikasi yang sudah dilakukan. Dengan begitu, kita bisa menemukan instrumen yang sesuai dengan rasio yang tepat untuk memberikan keuntungan investasi maksimal.
Cara Diversifikasi di Akseleran
Diversifikasi portofolio berlaku di hampir semua platform pengembangan dana, tidak terkecuali P2P Lending Akseleran
Diversifikasi dapat dilakukan dengan memperhatikan pilihan tenor pinjaman, industri, bunga, dan memilih pinjaman produktif atau konsumtif. Informasi tersebut dapat dilihat di aplikasi dan website Akseleran.
Penutup
Generasi muda perlu memahami pentingnya diversifikasi dan bagaimana melakukannya dengan efektif. Dengan strategi yang tepat, dan konsistensi dalam pelaksanaannya, kita dapat membangun portofolio investasi yang kuat dan tahan terhadap fluktuasi pasar.
Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Akseleran memberikan kesempatan untuk kamu yang ingin membantu mengembangkan bisnis kecil dan menengah di Indonesia. Dapatkan keuntungan dari suku bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan serta perlindungan proteksi asuransi 99% terhadap pinjaman. Gunakan kode promo BLOG50 saat mendaftar dan mulailah pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Selain itu, kamu juga bisa melihat info Akseleran sebagai grup usaha di halaman Grup Akseleran.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG50 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran.