Beberapa Negara Batasi Akses Tiktok, Apa Alasannya?

0
238
Beberapa Negara Batasi Akses Tiktok, Apa Alasannya?

TikTok, media sosial yang paling digemari Gen-Z di seluruh dunia, menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan belakangan ini. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Belgia, Swedia, dan Selandia Baru, telah mengumumkan pembatasan akses TikTok di negaranya dengan alasan keamanan nasional. Tapi mengapa TikTok bisa mengancam keamanan nasional suatu negara?

Secara umum, kekhawatiran tersebut berkaitan dengan fakta bahwa TikTok dimiliki oleh perusahaan asal China, ByteDance. China saat ini tengah berusaha menyusul Amerika dalam hal ekonomi dan teknologi, sehingga pemerintah Amerika sangat ketat mengawasi perusahaan asal China yang beroperasi di negaranya. TikTok menjadi sorotan karena popularitasnya yang meroket di kalangan remaja Amerika.

Hal ini menjadi kekhawatiran karena pemerintah Amerika khawatir TikTok bisa menjadi alat propaganda China untuk menyerang opini publik remaja Amerika dengan mendorong penetrasi konten yang diinginkan oleh pemerintah China. Sidang parlemen Amerika yang dihadiri oleh CEO TikTok AS, Shou Zi Chew, memperdalam pembicaraan tentang masalah ini. Sidang tersebut berlangsung selama 5 jam lebih dan membahas tuduhan bahwa TikTok menjadi alat mata-mata dari China.

Salah satu kekhawatiran parlemen AS adalah kekuatan pemerintah China yang bisa mendesak hingga mengambil alih perusahaan teknologi asal China, seperti yang terjadi pada Jack Ma, bos Alibaba, yang pernah dilarang keluar negeri karena kritikannya terhadap regulasi keuangan di China. Jika hal tersebut juga terjadi pada ByteDance, maka data-data pengguna TikTok, terutama pengguna asal AS, bisa bocor ke pemerintah China dan hal itu dianggap mengancam keamanan nasional AS.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, TikTok berupaya menunjukkan komitmennya terhadap keamanan data pengguna. TikTok berinvestasi sebesar $1,5 miliar untuk menjalankan ‘Project Texas’, sebuah inisiatif dari TikTok untuk mendirikan perusahaan cabang di Amerika yang menyimpan data TikTok di wilayah Amerika, mempekerjakan karyawan asal AS, dan berada di bawah naungan hukum Amerika.

Namun, kekhawatiran ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Negara-negara seperti Kanada, Inggris, Prancis, Belgia, Swedia, dan Selandia Baru juga mengalami kekhawatiran serupa. Di India, TikTok bahkan sudah dilarang sejak 2020 karena alasan keamanan nasional.

Dalam sebuah pernyataan, ByteDance menyatakan bahwa mereka selalu memperhatikan keamanan data pengguna dan selalu berkomitmen untuk mematuhi peraturan setiap negara tempat mereka beroperasi.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut