Mengenal Lebih Jauh tentang ETF (Exchange Traded Fund)

0
5733
ETF Adalah

Bagi para orang awam, kegiatan berinvestasi, terutama di dunia saham, cukup mengintimidasi. Ya, masih banyak masyarakat yang belum berani mencoba berinvestasi dengan instrumen saham. Padahal, saham dapat memberikan Anda return (keuntungan dari berinvestasi) yang lumayan tinggi. Lantas, bagaimana caranya berinvestasi dengan risiko yang relatif rendah bagi para pemula? Coba saja ETF

Apakah ETF itu?

Diumumkan perdana oleh State Street Global Advisors di tahun 1993, popularitas ETF kian berkembang berkat kemampuannya mengakumulasikan aset dengan pesat. Lantas, apakah sebenarnya jenis instrumen saham yang satu ini? 

Juga dikenal dengan kepanjangannya, Exchange Traded Fund, ETF adalah sejenis reksadana berformat Kontrak Investasi Kolektif dengan unit penyertaan yang diperjual-belikan di Bursa Efek. Artinya, ETF adalah semacam produk investasi dengan gabungan dua sifat produk, yakni saham (common stock) dan reksadana terbuka (open-ended fund).

Exchange Traded Fund dibagi menjadi dua kategori, yakni aktif dan pasif. Instrumen aktif dikelola oleh seorang MI (manajer investasi) secara aktif dan seluruh kinerja saham tergantung pada performa MI. Adapun pada instrumen pasif, pemilihan efek merujuk kepada sebuah indeks yang spesifik sehingga kinerja saham tergantung pada indeks rujukan itu. 

Bagaimana Mekanisme Transaksi ETF?

Berikutnya kita akan membahas mengenai mekanisme transaksi dari reksadana Exchange Traded Fund. Transaksi perdagangan ETF pada dasarnya dapat dilakukan dalam dua metode, yaitu transaksi via pasar saham primer maupun sekunder. 

Tentunya terdapat perbedaan di antaranya. Melalui pasar primer, para investor membeli serta menjual unit penyertaan reksadana Exchange Traded Fund dalam bentuk unit kreasi kepada MI. Satu unit kreasi kurang lebih senilai 100.000 unit penyertaan. Namun, mekanisme ini hanya berlaku untuk transaksi bernominal besar.

Pada umumnya, reksadana memiliki harga perdana yang diawali dari angka 1.000. ETF dapat dimulai dengan harga berapa saja. Seorang MI pun biasanya akan memasang harga perdana dari sebuah reksadana berdasarkan indeks rujukan sehingga pemantauan guna membandingkan indeks tersebut pun akan menjadi lebih mudah dilakukan.  

Sementara itu, dalam pasar sekunder, para penanam modal dapat memperjual-belikan unit penyertaan reksadana ini dalam unit lot. Satu lot setara dengan nominal 100 unit penyertaan via BEI (Bursa Efek Indonesia). Mekanisme transaksi ini dilaksanakan khusus bagi para investor ritel bernilai transaksi yang relatif kecil.

Penjelasan alternatifnya, para pemodal tidak membeli reksadana jenis ini dari MI tetapi dari pemodal lainnya yang memiliki unit ETF dalam jumlah serta harga yang telah disetujui bersama. 

Namun, Anda perlu tahu bahwa kinerja transaksi pasar sekunder pun memiliki kekurangan, yakni tak akan ada transaksi bila tidak terdapat penawaran dan permintaan yang dianggap memadai. Untuk mengatasi kendala ini, ada pihak lainnya, yaitu dealer partisipan. 

Dealer partisipan merupakan suatu perusahaan sekuritas yang dapat menyediakan likuiditas bagi reksadana Exchange Traded Fund. Pihak ini lah yang akan berperan sebagai penjual maupun pembeli jika tidak terdapat permintaan serta penawaran yang dinilai mencukupi. Lalu, pihak tersebut akan memasang order penawaran serta permintaan sesuai harga pasar. Dengan demikian, para investor pun tidak akan mengalami kesulitan untuk memperdagangkan ETF dalam Bursa Efek.

Baca juga: 7 Keuntungan Melakukan Trading sebagai Pengembangan Danamu

Kelebihan & Kekurangan ETF

Kelebihan yang paling menarik dari reksadana ETF adalah para investor dapat membangun diversifikasi dengan sangat mudah. Perlu diketahui, diversifikasi merupakan suatu kunci guna meraih sukses dalam berinvestasi pada pasar modal. Seperti kalimat bijak, “jangan menyimpan telur-telur Anda hanya dalam satu keranjang saja,“ mekanisme diversifikasi adalah membeli saham dari lebih dari satu perusahaan. 

Sebenarnya Anda dapat melakukan diversifikasi sendiri tetapi tentunya hal itu akan membutuhkan dana relatif besar. Meskipun diversifikasi sangat disarankan oleh banyak ahli keuangan, ternyata ini adalah perkara yang cukup sulit. Nah, dengan ETF, Anda hanya perlu membeli satu saham saja, dan itu sudah mewakili beberapa perusahaan. 

Contohnya, investor dapat membeli unit Exchange Traded Fund berbasis S&P 500 di pasar Amerika Serikat (AS). Ini artinya, pemodal telah berinvestasi pada 500 saham perusahaan di pasar AS dalam satu saham sekaligus.

Ada pun kelemahan ETF adalah likuiditas yang terbatas. Karena masih belum populer, reksadana jenis ini sulit diperdagangkan di BEI. Anda dapat mengalami kerugian karena harga beli saham yang tinggi tetapi terpaksa dijual dengan harga rendah, atau bahkan tak dapat dijual sama sekali. 

Kesimpulannya, Anda dapat mencoba berinvestasi dengan reksadana jenis apa pun termasuk ETF. Namun, agar berinvestasi menjadi lebih aman dan nyaman, ada baiknya Anda mengetahui tujuan keuangan Anda dan segala risiko yang dapat terjadi di masa depan. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 15% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].