Warga Lebanon Rampok Bank Demi Ambil Uang Sendiri!

0
608
Warga Lebanon Rampok Bank Demi Ambil Uang Sendiri!

Belakangan ini, perampokan bank marak terjadi di Lebanon. Banyak orang di Lebanon nekat merampok bank, baik menggunakan senjata api mainan ataupun sungguhan. Uniknya, orang-orang Lebanon yang merampok bank itu tidak meminta uang yang bukan haknya. Mereka merampok agar bank mau mencairkan uang tabungan mereka.

Seperti yang dilakukan oleh seorang wanita dengan nama Sali Hafiz yang merampok cabang Bank BLOM di Kota Beirut dengan senjata api mainan untuk mengambil uangnya yang ditahan oleh pihak bank. Sali diduga memaksa pihak bank untuk mencairkan uang tabungannya senilai US$13 ribu atau setara Rp200 juta untuk membantu pengobatan kanker adiknya.

Pihak bank sendiri terpaksa menahan uang tabungan nasabah mereka karena situasi ekonomi Lebanon yang semakin memburuk sejak 2019. Kondisi itu membuat angka pengangguran dan kemiskinan di Lebanon meroket naik. Setidaknya, 80% populasi atau 3 juta masyarakat Lebanon berada di bawah garis kemiskinan.

Seiring dengan meningkatnya angka kemiskinan, angka pengangguran di Lebanon juga meroket naik hingga 29,6 persen pada Januari 2022. Nilai tabungan masyarakat Lebanon di bank lama-lama menurun seiring dengan menurunnya nilai mata uang dan tingginya angka inflasi.

Mata uang Pound Lebanon ditaksir telah kehilangan 90 persen nilainya dan angka inflasi di Lebanon mencapai 168% pada Juni 2022. Bank-bank Lebanon berusaha untuk menekan angka inflasi itu dengan cara membatasi uang yang beredar. Alhasil bank-bank Lebanon membatasi para nasabah untuk mengambil uang mereka sendiri. Pada 2019, bank membatasi nasabah untuk mengambil uang tabungan mereka dengan limit US$2000 atau sekitar Rp30 juta setiap bulan. Namun, sejak Agustus 2022 jumlah limit tersebut turun menjadi US$200 atau setara Rp3 juta per bulan.

Sejak awal tahun, setidaknya sudah ada tujuh bank yang dirampok oleh nasabah yang ingin mengambil uang mereka yang ditahan oleh bank. Kasus pertama terjadi ketika seorang pria menyandera pegawai bank setelah dirinya diberitahu tidak bisa mengambil uang simpanannya. Dia pun berhasil mengambil uang miliknya walaupun dia berakhir menyerahkan diri ke pihak berwajib.

Pada Agustus 2022 yang lalu, pria bersenjata menahan pegawai dan nasabah lain di sebuah bank setelah dia tidak dapat menarik uangnya sebesar US$200 ribu untuk perawatan ayahnya yang sakit. Uniknya, saat melakukan aksinya, dia malah mendapat dukungan sorak gembira dari masyarakat sekitar yang menonton aksinya dari luar bank.

Menanggapi maraknya kasus perampokan bank oleh nasabahnya sendiri, Asosiasi Perbankan Lebanon meminta pihak berwenang untuk segera membuat regulasi untuk memecahkan masalah tersebut. IMF sendiri dijadwalkan akan berkunjung ke Lebanon pada 19 September untuk membahas soal pinjaman sebesar US$3 miliar untuk mengatasi krisis tersebut.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut