“Ini merupakan momen membanggakan dalam sejarah perusahaan. Group Akseleran telah melakukan usaha pendanaan digital sejak Oktober 2017 melalui platform marketplace lending Akseleran, milik anak usaha Group Akseleran yang berfokus pada pendanaan UKM. Di tahun keenam kami beroperasional di Indonesia, Group Akseleran memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI,” kata Ivan dalam Public Expose (PubEx) di Jakarta, Senin (03/07/2023).
JAKARTA – Rencana PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Group Akseleran) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AKSL semakin mendekati kenyataan. Perseroan menargetkan untuk mengantongi pendanaan sebesar Rp358 miliar dan berpotensi menjadikan AKSL sebagai Grup Usaha yang memiliki platform marketplace lending pertama di Indonesia yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di BEI.
Ivan Nikolas Tambunan, Group CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan AKSL menawarkan 2,98 miliar lembar saham dalam penawaran umum perdananya ini yang mewakili sebanyak-banyaknya 29% dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah penawaran umum perdana saham. Selain itu, Ivan menyampaikan, harga saham yang ditawarkan AKSL kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp100 – Rp120 per lembarnya dan berpeluang meraup total dana sebesar Rp358 miliar.
“Ini merupakan momen membanggakan dalam sejarah perusahaan. Group Akseleran telah melakukan usaha pendanaan digital sejak Oktober 2017 melalui platform marketplace lending Akseleran, milik anak usaha Group Akseleran yang berfokus pada pendanaan UKM. Di tahun keenam kami beroperasional di Indonesia, Group Akseleran memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI,” kata Ivan dalam Public Expose (PubEx) di Jakarta, Senin (03/07/2023).
Untuk masa bookbuilding ditetapkan mulai hari ini atau 3 Juli 2023 hingga 18 Juli 2023, dengan rencana masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 – 7 Agustus 2023 dan targetnya AKSL bisa mulai memperdagangkan saham di BEI pada 9 Agustus 2023.
Menurut Ivan, AKSL akan menggunakan dana hasil IPO-nya untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan, antara lain sekitar Rp36,5 miliar digunakan perseroan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF), kemudian sekitar Rp200 miliar diantaranya akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja.
“Dengan hadirnya lini bisnis multifinance maka grup usaha kami akan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman per penerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas. Ini akan menjadi game changer untuk meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman serta kinerja keuangan ke depannya. Sampai dengan akhir 2022 kami telah menyalurkan lebih dari Rp6,5 triliun pinjaman ke ribuan pelaku usaha dengan dukungan lebih dari 200.000 pemberi pinjaman retail dan berbagai pemberi pinjaman institusional termasuk berbagai bank seperti Bank BCA, Bank BRI, Bank OCBC, Bank Mandiri, Bank Jtrust dan lembaga keuangan lainnya. Tercatat dari 2018-2022 penyaluran pinjaman kami rata-rata tumbuh sebesar 96% per tahun. Dengan dukungan hadirnya lini bisnis multifinance, kami menargetkan untuk bisa terus menumbuhkan penyaluran pinjaman lebih dari 2x per tahun dalam 3 tahun ke depan,” terang Ivan.
Di sisi lain, ada dua sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau Join Lead Underwriters untuk penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Kedua sekuritas tersebut adalah BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas.
Kinerja Keuangan Group Akseleran
Menurut Ivan, sebagai perusahaan fintech, Group Akseleran tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis melainkan juga berfokus pada kinerja keuangan dan kesinambungan bisnisPerseroan. Tercatat, selama lima tahun berturut-turut atau sejak tahun 2018 hingga 2022, Group Akseleran berhasil memperoleh pertumbuhan pendapatan yang sehat dan konsisten dengan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar 129% per tahun, sedangkan pertumbuhan pengeluaran operasional rata-rata tidak lebih dari 50% di 3 tahun terakhir.
Pada tahun 2022, Group Akseleran mencatat pendapatan bersih sebesar Rp71,4 miliar, denganrata-rata tingkat net take rate dari setiap penyaluran pinjaman sebesar 8,73% per tahun. “Hal inimerupakan hasil dari penyaluran pinjaman serta net take rate dari setiap penyaluran pinjaman yang bertumbuh secara konsisten setiap tahunnya. Kondisi ini membuat Group Akseleran semakin dekat dengan profitability dan kami menargetkan untuk menghasilkan laba bersih selambat-lambatnya pada kuartal keempat tahun 2023. Apalagi hadirnya lini bisnis multifinance setelah IPO akan menjadi game changer atas kinerja kami ke depannya” tambah Ivan.
Untuk mengenal lebih jauh tentang Akseleran, saksikan video berikut ini: